12.

396 33 0
                                    

Pertahanan Johnny runtuh setelah keluar dari ruangan Dokter yang menangani Doyoung saat ini. Badannya merosot di depan ruang tunggu operasi. Ia menangis begitu pilu setelah mengetahui kondisi Doyoung saat ini. Yuta berusaha menenangkan lelaki itu namun usahanya sia-sia.

"calm down, Johnny. She's gonna be alright, okay?" ucap Yuta menenangkan.

"Dia wanita yang kuat, dia pasti bisa melaluinya. Maka dari itu kau juga harus tenang dan kuat untuknya." tambahnya lagi.

Johnny terdiam dengan air mata yang masih mengalir di pipinya. Yuta benar, ia harus kuat untuk Doyoung karena hanya Doyoung adalah orang yang paling menderita saat ini.

"Yuta.." panggil Johnny dengan tatapan mata yang masih kosong.

"Ya?" jawabnya.

"Selidiki siapa pelakunya. Cek semua cctv yang ada di lokasi." Perintah Johnny yang kini menunjukkan rasa dendam di kedua matanya.

"Oke, I'll do it." jawab Yuta.

"Cari informasi sebanyak mungkin, karena aku tidak akan membiarkannya lenyap begitu saja." Ucap Johnny.

"Baiklah, aku akan membiarkan Mark tinggal bersamaku sementara. Kau fokuslah dengan Doyoung saat ini, jangan khawatirkan Mark karena Taeyong akan merawatnya." Ucap Yuta sebelum pergi untuk mencari apa yang Johnny perintahkan.

.........

Suara sang ibu mertua dan juga Johnny samar-samar terdengar membuat wanita cantik yang masih terbaring lemas itu kembali tersadar setelah 3 hari pasca operasinya. Ia berusaha membuka kedua matanya, tatapan masih sangat kabur dan butuh beberapa detik untuk memfokuskan pandangannya.

Tampak sang ibu mertua yang sedang membicarakan kondisi Doyoung dengan Johnny.

"Jika hari ini menantuku tidak sadar, eomma akan membawanya ke Rumah Sakit yang ada di Amerika." ucap Ibu mertua.

"Tapi eomma, kondisi Doyoung belum stabil. Akan beresiko jika membawanya pergi. Lagipula ini adalah rumah sakit terbaik di Canada." jelas Johnny secara logis.

"No Johnny, emma akan perintahkan orang untuk membawa jet pribadi appa-mu kesini." ucap ibu mertua.

"Eomma, please.." ucap Johnny pasrah.

Sang ibu mertua melangkah pergi dan kamar Doyoung sembari memencet ponselnya.

"eomaa...!" panggilan Johnny tidak mendapatkan jawaban.

Pintu kamar rumah itu kembali tertutup. Kini hanya tersisa Johnny dan juga Doyoung.

Kepala Doyoung begitu pusing mendengar suara bising dari mereka, ia kembali memejamkan matanya dan tidur untuk sesaat.

Sementara itu Johnny merasa begitu bimbang, ia juga merasa sangat khawatir jika kondisi Doyoung tak kunjung membaik, tapi akan berbahaya jika membawa Doyoung kembali ke Amerika dengan kondisi seperti ini. Namun disisi lain ia juga tak ingin kehilangan untuk kedua kalinya.

"Doyoungie, wake up babe." ucap Johnny lirih.

"how can I live without? I need you and Mark too, he is really need you, so please wake up for us." lanjutnya.

Tangannya membelai lembut rambut Doyoung sehingga membuat Doyoung kembali tersadar. Wanita cantik itu mengkerutkan keningnya lalu berusaha membuka kedua matanya lagi.

"Doyoungie.." ucap Johnny tidak percaya.

Pandangan Doyoung masih kabur namun ia sangat yakin bahwa orang yang berada di sampingnya kini adalah Johnny. Doyoung kembali mengerjapkan matanya agar dapat melihat dengan jelas.

SECOND CHANGE || JOHNDO (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang