Barista - [DelShel]

236 6 0
                                    

__________
_____

Adel (Dom)
Ashel (Sub)


Enjoy.

__________
_____

Adel's POV

Aku mendengar decit pintu, sontak Aku berhenti dari pekerjaanku. Aku mengedarkan pandangan ke arah sosok wanita misterius yang berjalan kepadaku.

"Selamat malam," pungkas ku dengan ramah. "Mau pesan apa malam ini?" tanyaku dengan senyuman yang masih merekah di wajahku.

"Ice americano 1, gula dan ice nya normal." Aku mengangguk paham dan segera membuatkan pesanan itu.

______
___

Ashel's POV

Aku tertegun sembari melihat ke arah langit malam ini. Bintang-bintang bertaburan, sangat indah. Aku berpikir, barista yang sedang membuatkan ku pesanan, tak kalah indah juga.

Penampilannya sangat lucu, entahlah. Poni dan sweater oversize-nya menambah kesan imut pada barista itu. Jujur postur tubuhnya tak terlalu cocok. Badannya yang jangkung dan maskulin itu terasa tak pantas, namun Aku tak terlalu memikirkannya.

Tak terlalu? Ah, nampaknya aku semakin memikirkan barista itu. Aku tertarik, tertarik dengannya, namun dalam arti berbeda. Haruskah Aku mengajaknya berkencan? Bodoh! Ini bahkan pertemuan pertama kita dan kita tidak saling mengenal.

Saat sedang berkelahi dengan pikiranku sendiri, pesanan pun datang.

"Silahkan," ucapnya dengan ramah. Aku membalas senyuman gadis itu dan setelahnya ia melenggang pergi.

Aku memikirkan ide-ide untuk dapat menarik perhatian gadis itu. Ah, ide gila mulai muncul dalam benakku. Aku segera meneguk habis americano itu agar bisa melancarkan aksiku malam ini.

• • •

Kafe malam ini sangat sunyi. Hanya ada dua insan tersisa di tempat itu. Jam telah menunjukkan pukul 12 malam, Adel harus segera mengakhiri shift nya dan menutup kafe itu.

Dengan waktu yang bersamaan, Ashel pun telah menyelesaikan kopi nya. Ia berjalan ke meja kasir untuk menyerahkan sesuatu.

"Terimakasih untuk kopinya. Saya... Tidak akan membayar, tapi jawabannya akan ada di sini." Ashel menyerahkan satu lembar kertas namun ia lipat menjadi dua.

Setelah gadis itu pergi, Adel pun bingung dengan maksud wanita itu. Ia sudah terlalu lelah, ia pun segera melepaskan celemeknya tanpa berpikiran untuk menyusul wanita itu. Gerah, panas, lelah, itulah yang selalu ia rasakan setelah pekerjaannya selesai.

"Duh, ini poni nyebelin banget. Kalo bukan karna kerjaan, gabakal gua ponian!"

gadis itu langsung mengubah pakaiannya 360° dari pakaian semulanya.

Poni yang disingkirkan serta sweater yang ia ganti dengan kaos oblong putih. Kalung rantai dan jeans juga menghiasi pakaiannya setelah berkerja itu.

"Tu cewe juga, aneh banget! Udah malem gini pake gamau bayar. Untung americano murah," kesal Adel pada dirinya sendiri.


Siapa sangka bahwa barista yang dipuji lucu, cantik, dan imut; memiliki sisi lain seperti ini.

ONESHOOT JKT48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang