___________
______"Tiba-tiba banget?" Ara menyandarkan dirinya di ambang pintu kamar sang adik.
"Ya... Mau gimana lagi? Udah dibeli juga tiketnya, gabisa dibatalin," jelas Ara.
"Pasti ada Kak Amora, ya?" goda Adel pada kakaknya itu. Ara hanya memutar bola matanya.
"Kalo ada dia, gua malah makin gamau ikut, keles. Udah ah, lo fiks gua tinggal."
Ara melenggang pergi dari kamar sang gadis tomboy itu.
Dia akan mempersiapkan barang-barangnya, karna ia akan pergi ke Bali. Bukan apa-apa, temannya memang mengundangnya ke suatu acara di sana.
Mendengar kabar adanya Amora yang juga mengikuti acara itu, ia awalnya ragu. Setelah kejadian 3 tahun lalu tentang hubungan mereka, Ara masih tak berani untuk berinteraksi dengan Amora setelah 3 tahun mengasingkan diri masing-masing.
Tetapi nasi sudah menjadi bubur. Tiket sudah terbeli dan ia akan berangkat besok. Daripada merenung dan tak melakukan apapun, lebih baik dia menyiapkan hal-hal yang harus ia siapkan.
• • •
Cekrek!
Whushh...
Dibalik masker dan kacamata hitam itu, ada senyuman Ara yang sangat lebar. Ia merasa cukup senang. Angin Bali yang ia rindukan, suasana, juga cuacanya.
Ia sudah membawa kopernya, menunggu taksi pesanannya untuk tiba. Sang adik juga menanyai kabarnya saat pesawat selesai landing, Ara langsung mengirimi foto yang tadi ia tangkap dengan kamera bobanya ini.
"Permisi, atas nama Kak Ara?" saking fokusnya dengan dunianya sendiri, sampai ia tak sadar bahwa taksi yang ia pesan telah sampai.
"Ah, iya, Pak. Saya Ara." Bapak itu langsung tersenyum ramah dan membawa koper Ara untuk dimasukkan kedalam bagasi.
Mereka mulai menjalankan mobil itu menuju tempat penginapan Ara. Ia terus menatap chat yang dikirim oleh temannya—Dhea.
Dheaa
Nanti malem jangan
Sampe telat. Inget ada Chika,
Gausah canggung, anggap aja
Kalian temen biasaIya.
Jawaban singkat itu ia kirimkan. Jujur ia masih tak menyangka akan bertemu dengan mantan kekasihnya selama 3 tahun lamanya tak berkomunikasi dan bertukar kabar. Bukan salah semesta, memang ia yang selalu menghindar.
Yang terpenting sekarang, ia harus istirahat. Menyiapkan mental dan tenaga untuk event malam nanti. Tuhan, tolong mudahkan semuanya! Jangan sampai ada hal yang tidak mengenakan terjadi di antara mereka.
***
Ara's POV
Malam ini sangat ramai. Aku menaruh barang bawaan ku disalah satu kursi di acara itu. Sejak awal datang, Dhea sudah mengajak ku berfoto di booth foto yang ada, Aku hanya oke-oke saja.
Hasil fotonya bisa dibilang bagus, memang aku dan Dhea memiliki visual yang tak dapat disangkal kecantikannya, pede aja dulu, hehehe.
Aku sempat melihat Amora berfoto menggunakan pakaian putih. Aku hanya menatapnya dari kejauhan. Dia sangat cantik, cantik sekali. Bertahun-tahun aku tidak melihatnya, dan sekarang aku melihatnya langsung dengan mata telanjang.
Aku tersenyum tipis. Acara pun dimulai. MC juga sedang memberikan sambutan kepada para tamu yang hadir. Sedikit membosankan, aku duduk dan memainkan ponsel ku sembari acara demi acara berlalu.
Ditengah-tengah acara, tiba tiba saja Dhea naik ke atas panggung. Aku cukup terkejut, tapi dia memang termasuk tamu undangan pertama.
Panggilan kedua membuatku sedikit terkejut. Bukan sedikit, banyak. Ternyata Amora juga naik ke atas panggung, bersebelahan dengan Dhea.
"Cantik," gumam ku pelan. Wanita itu semakin cantik, cantik sekali. Seketika perasaanku sedikit gugup. MC akan memanggil satu orang terakhir.Dan...
Hah?! Ternyata itu Aku? Tak salah lagi, orang-orang disekitar ku langsung bertepuk tangan dan menyuruh ku naik ke atas panggung.
Gugup, canggung, bingung, semuanya campur aduk.
Aku bersebelahan dengan Amora, Wanita itu terlihat tak masalah dengan adanya aku di sana. Kita beberapa kali menengok satu sama lain, tapi tak ada sapaan dan hanya ada rasa canggung di antara kita.
Kita hanya mengikuti arahan MC. Kadang mereka menyuruh kita untuk berdansa, bernyanyi, atau hanya mengobrol santai. Aku lumayan menikmati hal ini, terlebih lagi aku dapat berinteraksi setelah sekian lamanya asing dengan Amora. Walau kita tak berinteraksi secara intim.
Akhirnya, permohonan ku terkabulkan. Aku takkan melupakan malam ini. Malam dimana aku dan dia bertemu, setelah 3 tahun tak bertegur sapa.
• • •Adel's POV
Ting! Ting! Ting!
Shrek!
Grep!
"Malem-malem gini siapa sih yang... Hah?!"
TBC
Ga nyangka kalo cerita ini masih bakalan berlanjut, semoga kalian ga bosen nungguin ya!
Hayo, kira-kira Adel kenapa? Selamat penasaran.
Sebenarnya mau bikin ini pas kemarin chikara comeback, tapi baru kesampean sekarang.
Semoga suka! Bye-bye
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT JKT48
Fanfiction! fiksi 100% ( 𝗱𝗶𝗹𝗮𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝘄𝗮 𝗸𝗲 𝗿𝗲𝗮𝗹 𝗹𝗶𝗳𝗲 𝗱𝗮𝗻 𝘀𝗼𝘀𝗶𝗮𝗹 𝗺𝗲𝗱𝗶𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗮𝗽𝗮𝘁 𝗱𝗶𝗷𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮𝘂 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗲𝗿) ! gxg ! Some stories contain h-word, mature content (𝗯𝗶𝗷𝗮𝗸𝗹𝗮𝗵 𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝗰...