Step-Mother - [ShanChik]

745 17 0
                                    

__________
_____

Suasana rumah siang ini sangat ramai. Chika baru saja pindah ke rumah barunya karna orang tua nya bercerai. Awalnya ia bingung untuk ikut pihak mana, tapi pada akhirnya ia ikut pada pihak Ayahnya.

Tanggapan Chika tentang perceraian ini tentu biasa saja. Bahkan dia senang karna tidak akan mendengar orang tuanya beradu mulut setiap hari. Memang hubungan suami istri ini sudah tidak baik untuk dilanjutkan, bercerai adalah keputusan yang tepat.

Gelak tawa terdengar dari orang di ruang tamu. Terdapat beberapa kenalan orang tuanya dan beberapa tetangganya.

"Eh, Chika! Sini," panggil Shani—Ibu tirinya.

"Nah, ini dia anak tiri ku. Namanya Chika, lucu kan?" Shani dengan bangga memperkenalkan Chika.

Sementara Chika hanya menampilkan gummy smile nya dengan kikuk. Shani membawanya untuk duduk disebelahnya.

Sepanjang obrolan, Chika tak bergeming. Melainkan bagian tubuhnya seperti jari, paha, rambut, bahkan lengan terus dimainkan oleh Shani.

Bukan tanpa alasan, mungkin di mata Shani—Chika memang menggemaskan. Walau umur Chika yang sudah menginjak dewasa, itu tak menjadi masalah untuk Shani.

"Asik banget, nih?" Ayah Chika yang baru saja datang, mengacak rambutnya pelan dan duduk disebelah Shani.

"Itu ada barang Chika, bawa ke kamar Chika, ya?" bisik Ayah Chika pelan. Shani pun mengangguk paham dan beranjak dari duduknya. Shani juga menggandeng Chika untuk ikut bersamanya.

"Ini, bantu bawa, ya? Mama bawa yang ini," titah Shani seraya memberikan Chika sekotak barang.

Mereka berdua lantas berjalan menuju kamar Chika yang berada di lantai dua.

"Pelan-pelan, nanti jatuh," nasihat Shani. Chika hanya memantuk-mantukkan kepalanya. Ibu tirinya ini memang sangat perhatian dan penyayang, berbeda sekali dengan ibu kandungnya sendiri.

Sampailah mereka di kamar. Chika sibuk merapikan dan memajang beberapa barang di kamarnya. Sementara Shani hanya memantau dari pojok kamar.

Grep!

Shani merangkul pinggangnya dari belakang. Terkejut? Tentu. Namun Chika berusaha bersikap biasa saja. Shani lanjut mengelus kepalanya dan menaruh dagunya di pundak Chika.

"You're so beautiful, Chik." Shani menyelipkan rambut Chika di belakang telinganya. Chika dapat merasakan hembusan nafas sang ibu yang menerpa lehernya.

Shani semakin agresif, ia mulai meraba bagian perutnya. Chika sedikit merasa merinding di sekujur tubuhnya. Pikirannya hanya berfokus pada pajangan yang sedang ia rapikan.

"Emhh... Mah, kita ga seharusnya kaya gini..." Chika melepaskan tautan tangan Shani di pinggang rampingnya.

"Hum? Why not?" Shani masih terlihat santai, memainkan rambut pirang anak angkatnya itu.

"Ah, nevermind." Chika tak ingin memperbesar masalah. Ia anggap itu hanya kasih sayang seorang ibu pada anaknya.

Shani kembali memposisikan dirinya dengan nyaman. Memeluk anaknya dan dagu yang ia taruh kembali di pundak anaknya itu.

Chika masih mengeluarkan beberapa barang dari kotaknya. Merapikan bunga-bunga yang ia pajang di kamarnya.

Cup!

Satu kecupan mendarat di pipi Chika. Perlakuan yang amat tiba-tiba, Chika belum siap. Ia hanya tersenyum kikuk dengan perlakuan sang ibu tiri.

Chika mengeluarkan barang terakhir dari kotak kardus. Barang itu masih tersegel sempurna. Chika tak bisa membukanya, sudah ia coba namun tetap gagal. Chika pun reflek membalikkan badannya, berhadapan dengan Shani yang masih memeluknya.

Tatapan mereka bertemu. Sekitar 10 detik mereka bertahan dalam posisi itu.

"Kenapa? Lanjutin aja majangnya."

"Ini, susah di buka. Tolong bukain, ya?"

Tak ada tanggapan. Shani tak fokus, entah apa yang ia lihat dan ia dengarkan. Shani berfokus pada satu titik, bibir ranum Chika.

Seakan terhipnotis, Shani mulai mengikis jarak antara mereka berdua. Sampai akhirnya, dua benda kenyal itu bertemu.

Tak ada balasan, Chika masih tertegun dengan tangan kanannya masih memegang barang. Matanya membulat, ia terkejut bukan main.

Shani pun tersenyum, kala perilakunya di balas dan Chika yang mendorongnya ke arah kasur.

"Stay quite, don't let anyone know about this."

End.

____________
______

Thank u for Reading.

Bye-bye.

ONESHOOT JKT48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang