Janji? - [Flodel]

427 8 2
                                    

__________
_____

"Wlee! Kejar aja kalo bisa!"

Gadis kecil itu berlari dengan sekuat tenaga. Sampai-sampai nafasnya tak beraturan.

"Awas aja kamu! Aku kejar sampe ujung dunia!!" gadis berambut pendek lainnya ikut mengejar dengan semangat.

Mereka tampak sangat senang menghabiskan waktu bersama. Di lahan hijau yang sangat luas itu, mereka bermain sembari bercanda tawa.

***

"Dedel, happy birthday, ya! Ini udah surat yang ke berapa gua kasih buat lu?" gadis itu memberikan secarik kertas berisikan ucapan ulang tahun.

"Makasih Flo minii. Lu rajin banget ngasih gua surat setiap tahun. Makasih, ya!" gadis itu menerima pemberian dari gadis yang lebih pendek darinya itu.

"Santai aja kali..." gadis pendek itu tersenyum tulus.

"Aaa... Mellow gua baca isinya."

"Gausah mellow-mellow, ga cocok!" gadis itu langsung mendorong lengan gadis pendek itu pelan.

"Makasih banyak, Flo. Gua sayang banget sama loo!"

"Eh, ga boleh peluk-peluk!" alhasil gadis pendek itu berlari lagi untuk menghindari pelukan temannya.

***
"Tuaa, happy birthday buat yang seribu kalinyaa. Makin gede aja lo." lagi dan lagi, gadis itu memberikan surat untuk sahabat sejatinya.

"Floraa, lu ga pernah absen buat ngasih gua surat ulang tahun. Makasih banyak ya!" Flora mengangguk kecil.

"Flo, kita bikin janji, ya?" gadis itu menatap gadis yang lebih pendek dengan tatapan serius.

"Janji apa...?"

"Janji, buat bareng-bareng terus. Gua ga mau pisah sama lo. Dari SD sampe kita SMA, gua selalu doa biar bareng. Tolong... Jangan sampe kita ga temenan lagi." gadis itu mulai berkaca-kaca.

"Del... Gua jadi sedih, nih! Gausah ngomong gitu. Hidup lo, hidup gua juga. Janji selalu bareng?"

"Janji!" kelingking mereka berjanji. Jari manis akan menjadi saksinya. Tuhan, semoga mereka selalu bersama dan bahagia.

• • •

"Del... Happy birthday, buat yang kesekian kalinya!" gadis itu hadir lagi untuk memberikan ucapan dan surat kepada temannya yang telah menginjak umur 25 tahun.

"Wah, Flo! Makasih banyak. Love youu," ucap gadis berambut pendek itu—dengan senang hati menerima surat dari teman sedari kecilnya.

"Banyak pikiran, ya?" seakan bisa membaca pikiran, Flora bisa tau temannya ini sedang frustasi.

"Ah? Iya, lumayan..." gadis itu jujur. Ia tak bisa menyembunyikan apapun dari Flora.

"Cerita, Del. Hidup lo, hidup gua juga." Diraihnya tangan gadis berkacamata itu.

"Tapi, gua ga tega."

"Kenapa harus ga tega?"

"Flo, gua harus ninggalin Jakarta. Gua disuruh Papa buat ambil kerja di luar negeri. Gua... Harus ninggalin lo, Flo." air mata gadis itu tak terbendung. Ia langsung mendekap gadis pendek di hadapannya dengan erat.

"M-maaf..."

"Hey? Kenapa minta maaf? Your life your desicion. Semangat terus! Jangan sedih, gua tau semua ada masanya. Kita juga udah bertahun-tahun bareng, emang ini saat yang tepat buat pisah. Gua bakal nemenin lo terus sampe last day di Jakarta. Jangankan last day, sampe last breath juga gua temenin!"

gadis itu membalas pelukan gadis jakung di depannya. Mengusap punggung temannya itu dengan tulus.

"Flo, gua bakal berusaha tetep komunikasi sama lo. Gua gamau, dan gabakal pisah sama lo. Hidup lo, hidup gua juga. Janji?"

"Janji."

End.

____________

______

Sedikit sedih, setulus itu pertemanan mereka

____________

______

Request di komen!
Sebisa mungkin bakal dibuatin

____________

______
See you di cerita selanjutnya.
Thanks and bye bye.

ONESHOOT JKT48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang