Pacaran Yuk!

284 11 0
                                    

"Yuk pacaran!!! Bilang iya aja gak susah kok!!" paksa Fabian

"Enggakk!" tolak Gibran

"Bilang iya!!!" paksa Fabian

"FABIAN AKU BILANG ENGGAK YA ENGGAK!" tengking Gibran

Fabian terdiam memuncungkan bibir

"Terserah" Gibran sedang pasrah

Gibran berbual dengan Cilla di kafe

"gimana caranya coba? gue stress anjing itu anak gak mau berhenti! gue gakmau jatuh cinta lagi dan lagi. bapak lu juga si Theo itu kasih gue kerja non stop kek gue ini robot nasib aja bicaranya baik-baik" bebel Gibran sambil menyesap kopinya

"lu stress amat sampe bapak gue dibawa-bawa padahal yang nolongin elu sampe kesini dia tapi lu malah marah-marah apaan sih lu Gi udah kek orang gak waras" jawab Cilla menggelengkan kepala

"gue bicara serius ya? kalo misal bapak elu gak nolong gue ketika itu pasti sekarang gue udah tenang di syurga!" jawan Gibran gak mau kalah

"lu mau mati juga kenapa sih? hal di selingkuhin aja mau bunuh dirii kek orang goblok" jawab Cilla  menyilangkan lengannya dan menatap tajam ke arah

"lu gak tau apa-apa tentang kisah silam gue Cilla! lu bicara kek lu udah kenal gue sejak gue lahir! lu gak rasa apa gue rasa di siksa ibu tiri sama kakak tiri gue!" balas Gibran menatap Cilla tajam

"bapak gue udah bantu lu Gi, bersyukurlah!" marah Cilla

FLASHBACK

Gibran menangis ditepi jambatan bajunya basah karna hujan

"kenapa idup gue kek gini...persetan cinta! MENGAPA GUE HARUS NGERASAIN INI GOBLOK!!! SIALAN!!! GUE MAU MATI AJA KALO BISA!" jerit Gibran di tepi jambatan

Gibran melihat kebawah jambatan dan liat air yang tenang

"gapapa kah kalo gue bunuh diri aja disini?" ucap Gibran suaranya lemah

Gibran bersedia untuk lompat tiba-tiba seorang jejaka kacak menarik Gibran dan memeluknya

"kamu kenapa? jangan bunuh diri! kamu harus tetep bertahan demi orang yang menyayangi kamu" ucap jejaka itu

Gibran menangis di pelukan jejaka itu, dia memeluk jejaka itu erat

"mengapa harus aku yang tersiksa? MENGAPA!! sakit banget!" Gibran menangis

Jejaka itu bawa Gibran ke rumah nya

"besar banget rumah om" ucap Gibran

"besar yah? nanti kamu juga bakal tinggal disini dan dijadikan anak angkat saya" jawab jejaka itu

"nama om siapa?" tanya Gibran

"Theo Kanigara, kamu bakal menjadi Gibran Kanigara" senyum Theo berikan pada Gibran

"tolong terusin pengusahaan saya karna anak saya gadis gak mungkon bisa handle 1 company besar milik saya" sambung Theo menepuk bahu Gibran

Theo memberikan Gibran kebahagiaan cuma Gibran masih gak bisa lepas sama kakak tirinya dan ibu tirinya

Mereka selalu menekan Gibran untuk memberikan uang dan segalanya

FLASHBACK OFF

"emang bisa ya sesakit itu?" Gibran ngelamun

"GIBRAN WAJEDRA!" jerit Cilla menkagetkan Gibran

"APAAN CILLA GOBLOK" Gibran melatah

"ANJIR GIBRAN BANGSAT! BERANI LU BILANG GUE GOBLOK?!" marah Cilla dengan kesalnya dia beranjak dari situ

Beyond the DiagnosisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang