Gibran kesal karna Fabian masih berkomunikasi dengan Ella, dia keluar dari pejabatnya dan pergi ke pantai menenangkan diri
"sial banget idup gue anjir! emang kalo bukan cinta apa lagi yang diberi bala!!" jerit Gibran di pantai
"FUCK BANGET SIALAN!" marah Gibran kesal
Tiba-tiba Cilla menelefon Gibran
"apaan sih Ci?" tanya Gibran kesal selepas mengangkat
"WOI COMPANY TERBAKAR!!! FABIAN ADA DIDALAM!" jerit Cilla dibalik telefon membuat Gibran panik dan cepat-cepat ke company
Gibran melihat kebakaran itu mau masuk kedalam tapi Cilla menahan namun kekuatan Gibran lagi kuat jadi dia masuk kedalam bangunan itu mencari Fabian
Api sangat besar
Gibran memanggil Fabian tapi tiada jawapan, karna kebanyakan asap membuatkan Gibran sesak nafas lalu dia pengsan dan nasibnya baik ahli penyelamat mengeluarkan dia dari kebakaran itu
"pak...pacar saya didalam..tolong dia" ucap Gibran lemah
"didalam udah gak ada orang kecuali kamu" jawab penyelamat
Gibran tak percaya tak mungkin dia kehilangan Fabian?
"PAK! PACAR SAYA! GAK MUNGKIN!!" bentak Gibran menangis teresak-esak
Tiba-tiba seseorang menepuk bahu Gibran
"Gi?" suara yang Gibran tahu, sangat kenal dan sangat sayangi
Gibran menoleh Fabian didepan matanya dengan muka bingung melihat Gibran menangis
Gibran memeluk Fabian erat
"Bian!!! aku cinta sama kamu! aku gakmau ninggalin kamu! kita mulai lagi ya? kali ini gak ada yang disakiti lagi" ucap Gibran
Airmata Fabian jatuh tapi bukan karna kesedihan malah kegembiraan
Fabian membalas pelukan itu dengan gembira
Gibran bawa Fabian ke pantai menutup mata Fabian menggunakan tangannya"ngapain tutup mata segala sih Gi?" ngambek Fabian penasaran
Gibran membuka mata Fabian
Fabian terpaku melihat bunga api dipantai
"Gi? Beneran?" airmata Fabian mengalir
Gibran menggangguk lalu melumat bibir lembut Fabian memeluk pinggang ramping Fabian
Fabian membalas lumatan itu sambil menangis
Dia memeluk Gibran erat
"Will you marry me Fabian Narapati?" tanya Gibran dan pastilah di angguk oleh Fabian
"Yes, i will!" jerit Fabian melompat kearah Gibran
Gibran memutarkan badan Fabian sambil memeluknya erat
"I hope in other universe, my love my baby my cutie my beloved is always you" ucap Gibran mencium dahi Fabian, dia memeluk Fabian bahagia
"I also hope that even how much we fought, we argue i want us to be together facing every challenge while holding each other hands" ujar Fabian tersenyum manis bahagia banget dapet nikah sama Gibran kayak mimpi aja tapi bukan
"I love you, Gibran Wajedra" Fabian mencium bibir Gibran sekilas pandang mata berkilau Gibran yang cantik tapi lebih cantikan mata Fabian lah
"I love you more than everything, more than the galaxy, more than anything that exist. Thanks for loving me" balas Gibran ingin memeluk Fabian erat, mencium Fabian hingga bibir Fabian bengkak tapi dia tahan menikmati pemandangan indahnya iaitu Fabian
"My favourite views is always you, you're more beauty than sunset or sunrise. I love you so much Fabian, very much" ujar Gibran tersenyum menatap mata indah Fabian, Gibran sudah menulis nama Fabian dilubuk hatinya yang paling dalam
His favourite view is Fabian Narapati
"Gi, thanks for everything... Karna kamu, aku paham erti cinta yang sejati tanpa kamu aku gaktau kalo aku bisa ditahap ini. Cinta aku ke kamu makin hari makin bertambah, kalo kamu gak terima aku kayak sekarang pasti aku udah mati karna cinta. I can't tell you how much but i hope you know that i love you more than everything" ucap Fabian tersenyum pada Gibran, dia terharu menatap Gibran dia bahagia banget
"Beyond every challenge lies a future brighter than we ever imagined, where love and hope write the happiest endings."
The Ending Of Beyond The Diagnosis
S2>>>>>>
Thank you for loving Gibran and Fabian, I really like reading your positive comments! inspires me to write more geminifourth story <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Beyond the Diagnosis
FanficGibran Wajedra & Fabian Narapati Fabian yang terlahir dari keluarga kaya raya yang tidak pernah mengetahui arti cinta dan tak sengaja bertemu dengan Gibran yang sedang sakit dan banyak masalah. "Does the word happiness exist? Because I never felt th...