Jaehan menatap berkas ditangannya. Kali ini, ia duduk di lorong koridor yang sudah sepi karena semua orang sudah bergelut dengan pekerjaannya masing-masing.
Hanya pegawai-pegawai yang memang membersihkan lorong yang terkadang muncul dan menyapa Jaehan, sebelum kembali lewat dan menunduk tanda permisi.
Bahunya meluruh. Percakapannya lima menit lalu setelah ia keluar ruangan kembali mengambil fokusnya.
"Desain grafis?" Kim Taedong, nama yang tertera di meja nya. Berulang kali melihat berkas di tangannya dan pada wajah Jaehan yang sekarang meringis menatapnya. "Kau tidak salah, Jaehan-ssi?"
Jaehan meremas tangannya di pangkuan. Sebenarnya, itulah kenapa ia lebih deg-degan hari ini daripada saat-saat sebelum tes. Panggilan kerja yang masuk ke email nya beberapa hari lalu pun masih membuatnya tidak habis pikir.
"Ehm, maksud ku," Kim Taedong kembali bersuara. Kali ini dengan menambahkan sedikit senyum di wajahnya. "Kami membutuhkan seseorang dengan jurusan yang sama dengan yang kami cari, Jaehan-ssi."
"Aku akan belajar lebih banyak."
"Tapi pengalaman mu bahkan sudah jauh di atasku." Taedong menggumam, pelan. Ia tiba-tiba saja bersandar, agak memutar bolpoint yang ada ditangannya. Memikirkan banyak hal. Detail-detail yang Jaehan selipkan di berkas kerja nya agak membuatnya takjub. Fakta-fakta bahwa Jaehan bahkan anak dari Direktur Utama Perusahaan Kim yang sekarang memang sedang krisis dan di ambang kebangkrutan.
Setelah hening yang cukup lama, Taedong kembali bersuara. "Baiklah." membuat Jaehan mengangkat kepalanya dan menatap. Menemukan bahwa Taedong tersenyum padanya. "Aku punya satu pertanyaan untuk di ajukan."
Tangan Jaehan mendingin. Dengan keringat yang membasahi telapaknya.
Anggukan ia berikan, karena merasa lidahnya kelu dan tak bisa di gerakkan.
"Konsep pemasaran memiliki 4 elemen utama yang dikenal dengan istilah konsep marketing 4P," Taedong memajukan kursi berputarnya, dan merapatkannya pada meja. Menatap lurus pada Jaehan didepannya. "Dan, apa saja 4P yang di maksud?"
Jaehan tau ia memang tidak terlalu pandai jika menyangkut hal-hal lain selain Desain Grafis. Ia bahkan tak pernah melakukan apapun diluar jobdesknya. Di tambah, ia memang bekerja di bawah Perusahaan sang Ayah. Saat ia pindah ke Perusahaan Song pun, Hangyeom tak pernah memberikannya pekerjaan hal yang diluar batas. Jaehan lebih sering menganggur daripada bekerja. Dan ia akan selalu menghampiri Hangyeom, mengganggu pekerjaan mantan tunangannya itu dengan beberapa kecupan yang biasa mereka lakukan. Hanya kecupan-kecupan tipis yang tidak pernah lebih dari itu.
Jadi, saat mendengar pertanyaan dari Kim Taedong yang sekarang tersenyum cerah menatapnya... benar-benar membuat Jaehan terdiam cukup lama.
"Kim Jaehan-ssi?"
Hening.
"Ya?"
"Kau mendengarku?"
Meremat tangannya yang lain, Jaehan menjawab. Menyingkirkan segala hal yang tadi mengganggu pikirannya.
Pertanyaan sepele,
dan,
Song Hangyeom.
"Product, Price, Place dan Promotion."
KAMU SEDANG MEMBACA
Right For Me
RomanceApa yang tidak bisa dipaksakan di dunia ini? Ya, cinta. Tak peduli bahwa mereka sudah menjalani hari-hari bersama selama lima tahun. Nyatanya, Jaehan tak pernah benar-benar diinginkan.
