Right For Me (19)

179 46 22
                                    

Wajib vote sebelum baca❗❗






"... Jadi, maksud kedatangan saya hari ini adalah untuk menawarkan kerjasama pada Perusahaan Shin." Jongdae, asisten pribadi dari Kim Junmyeon yang sudah berada di naungan Perusahaan Kim hampir tiga puluh tahunan ini menyodorkan satu berkas kepada Yechan yang ada di hadapannya. Mereka bertatapan untuk beberapa saat, sebelum ia kembali melanjutkan. "Anda boleh membaca lebih dulu, apa saja yang akan Perusahaan Shin dapatkan jika bekerjasama dengan Perusahaan Kim. Juga, tentang berapa persen pendapatannya nanti jika Anda menyetujuinya."

Yechan menatap lembaran yang ada di depannya, membaca sebentar struktur nama-nama orang yang bekerja dan berperan penting dalam Perusahaan Kim di halaman depan. Matanya menyipit saat menemukan nama Kim Jaehan berada di kolom Pewaris Tunggal Perusahaan Kim. Memaksa mati-matian bibirnya untuk tidak melebar, saat mengingat kejadian di pantry yang mereka lakukan beberapa jam lalu.

Mengangguk, Yechan mendongak menatap pria paruh baya yang terlihat seumuran dengan sang Ayah. Bibirnya mengulas senyum simpul, membuat wajahnya menjadi lebih tampan. Yechan pernah mendengar rekor seseorang di hadapannya.

Hampir 30 tahun bekerja di bawah naungan Perusahaan Kim, dan tidak pernah terlihat menyalahgunakan posisi nya disana. Selalu berada di belakang Kim Junmyeon dimanapun ia berada. Sempat terlihat beberapa kali berlalu-lalang di Kafe yang biasa Yechan sambangi. Menemui klient, tentunya. Sebelum, sesuatu yang tidak baik menimpa mereka.

Yechan bahkan sangsi melihat Kim Jongdae, Asisten Pribadi Kim Junmyeon, berkeliaran membawa tas yang selalu di genggamnya pada tangan kanan, bahkan hampir dua tahun belakangan ini.

Perusahaan Kim mengalami penurunan saham yang sangat signifikan. Yechan bahkan pernah mendengar kasak-kusuk jika anak perusahaannya, yaitu Perusahaan Yang, kena imbasnya. Beberapa investor menarik kembali sahamnya. Entah karena permasalahan yang di alami Perusahaan Kim, atau memang sudah tidak sejalan.

"Bagaimana dengan Perusahaan Yang?" Yechan ingat Ayah tadi menghubunginya setelah ia mengatakan bahwa Presdir Kim memiliki jam temu dengannya, hanya untuk menyuruh ia bertanya tentang Perusahaan Yang, yang di kelola oleh adiknya sendiri.

Kim Jongdae menaruh kedua tangannya di atas meja, bertumpuk. "Kerjasama ini hanya di buat untuk Perusahaan Kim saja, walau Perusahaan Yang berada dibawah naungan Perusahaan Kim, itu tidak akan mengubah apapun di dalam persyaratan yang telah kami buat."

Yechan membuka lembar pertama, lalu lembar kedua, lembar ketiga. Membaca dengan cermat tentang apa saja yang ditulis disana. Tanpa mendongak, ia kembali bersuara. "Presdir Kim berhalangan hadir?"

Hening.

"Mm, benar." Jongdae menyamankan duduknya. Entah kenapa nada suara itu mengingatkannya pada Junmyeon. "Presdir Kim berhalangan hadir karena satu dan lain hal. Tadinya, aku akan di temani oleh pewaris tunggal Kim-"

"Kim Jaehan, maksudnya?"

Hening.

"Ya."

Lalu, satu detik kemudian, Jongdae melihat Yechan mengangguk.

Ketukan di pintu memecahkan kesunyian. Detik berikutnya, Hwichan muncul. Ia membungkukkan tubuhnya sebentar saat Yechan dan Jongdae menoleh. Berjalan menghampiri, ia duduk di samping Yechan. Kali ini berhadapan langsung dengan Jongdae.

"Selamat Siang, Asisten Kim."

Yang langsung di sahut oleh Jongdae. "Selamat siang, Sekretaris Lee."

Right For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang