~
Sebagian besar peserta lomba Student Association Cup sudah tiba di lokasi, demikian juga dengan peserta dari SMA St. Louis.
Para siswa-siswi peserta lomba yang sudah hadir akan dipandu oleh panitia setempat menuju tempat akomodasi untuk beristirahat sejenak sebelum opening ceremony dimulai.
The Fantastic Six, kini mereka sedang bersama-sama berkeliling SMA Albatroz. Awalnya niat mereka hanya ingin menyurvei keadaan lapangan, namun sudah sampai keseluruh sudut sekolah itu.
Area sekolah itu nampak sepi. Tidak terlihat adanya peserta yang berkeliaran selain mereka berenam. Mungkin peserta lain sedang beristirahat di tempat akomodasi mereka masing-masing. Tapi disini benar-benar kosong.
"Ehh" Aries tiba-tiba memberhentikan langkahnya.
Sontak diikuti oleh mereka semua, "Kenapa sih?" kata Raja.
"Sini sinii--" Aries mengajak mereka untuk duduk di tempat duduk terdekat yang ada di taman sekolah itu, "Gue baru ingat sesuatu dan harus gua bilang ke kalian." katanya serius.
"Ada apa sih, Ris?"
"Jujur, gue ngerasa ada yang janggal sama sekolah ini" kata Aries. Mereka yang lain mengernyit dan memasang muka heran.
"Maksudnya?"
"Yang jelas dong, Ris!"
Tingkat keseriusan Aries semakin tinggi, "Oke-oke, gini ya.. Tadi gue iseng baca sejarahnya SAC dan serius Albatroz itu gak masuk dalam daftar 50 sekolah undangan. Nah kan kalo sekolah lu diundang, otomatis sekolah lu prestasinya udah segunung, makanya dilirik SAC"
"Tapi Ris, setiap tahun pasti ada sekolah yang tereliminasi dan gak bisa berpartisipasi lagi dalam SAC. Pokoknya kalo sekolah lu udah di eliminasi, itu kayak udah peringatan keras lah. Pressure banget itu kepala sekolahnya pasti." tambah Willy.
"Yup, setiap tahunnya ada yang tereliminasi dan ada juga yang masuk menggantikan sekolah yang tereliminasi. SAC nerapin sistem poin disetiap cabang lomba. 10 sekolah yang poinnya paling sedikit, merekalah yang akan tereliminasi dari SAC"
"Lu udah cek beneran kan, Ris, jangan-jangan lu salah liat kali. Sapa tau mereka baru join?" Dewa dengan pikirannya yang jernih. Tidak ingin berprasangka buruk terlebih dahulu.
"Bener kok!" Aries mengambil handphone-nya ingin membuktikan kepada mereka, "Nih liat! Gak mungkin salah gua! Ini daftar nama-nama sekolah undangan pertahunnya sejak pertama kali SAC diadakan dan dijadikan ajang resmi oleh Menteri Pendidikan."
"Lah bener cok, gak ada nama Albatroz disini."
Vester rupanya sudah mengerti dengan apa yang dimaksud janggal oleh Aries, "Gue ngerti, Ris. Sekarang gue punya banyak pertanyaan"
"Ini apaan sih kok dari tadi gue gak ngerti, Ris" kata Raja sambil tercengar-cengir. Sesungguhnya ia tidak menangkap apa-apa dari tadi.
"Dengerin aja dulu, entar lu ngerti." ucap Kael yang sedari tadi menyimak.
"Kejanggalan yang dibilang Aris, gue udah mulai sadar. Jujur gua sih gak terlalu ngikutin banget perkembangan SAC ya, tapi dari penjelasan lo berdua yang katanya SMA Albatroz gak pernah masuk daftar sekolah undangan, trus kenapa Albatroz bisa jadi tuan rumah SAC?" jelas Vester yang membuat suasana semakin tegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEGAVESTER
Teen FictionKisah tentang seorang penggila akademik dan seorang atlet basket yang harus bekerja sama untuk berjuang membawa sekolah mereka menjadi sekolah terbaik se-Indonesia lewat ajang resmi yang dikenal dengan Student Association Cup. Tidak hanya itu, bany...