3

469 101 19
                                    

Happy Reading ^^
.

.

.

.

"Kau dari mana saja hah? Gara-gara kau misi kita untuk menangkap penjahat gagal total!" Sakura menarik kerah baju Sai dengan geram. "Seharusnya kau bersama kami, bukan malah menggoda gadis-gadis di jalanan!"

"Maaf Sakura-san, Aku hanya membantu mereka untuk-"

"BOHONG!" Teriak Sakura jengkel. "Membantu bagaimana? Kau jelas-jelas merayu mereka! Apa yang dikepalamu itu hanya para gadis? Kalaupun kau memang membantu mereka, lebih baik kesampingkan itu dulu. Karena tugas utamamu adalah menangkap gengster."

"Aku janji tidak akan mengulanginya lagi."

"Kalau saja tidak ada kapten. Kita bisa kehilangan jejak gengster itu!"

"Maaf."

"Jangan tersenyum! Permintaan maafmu tidak tulus!"

Naruto bergidik melihat Sakura yang terus memarahi Sai tanpa henti.

Saat mereka memasuki ruangan introgasi, gadis itu benar-benar tak pernah melepaskan Sai barang sejenak. Ini bahkan sudah setengah jam Sakura mengomel.

'Sakura-chan memang sangat menyeramkan jika marah' Bisik Naruto dalam hati.

Srak.

Naruto tersentak saat Sasuke masuk dan bersandar di dinding melakukan hal yang sama dengannya yaitu memperhatikan dua orang itu.

Sejenak Naruto memikirkan kejadian penabrakan yang dilakukan kaptennya tadi. Mobil mahal dengan entengnya ditabrakkkan begitu saja hingga bagian kap depan hancur. Uang perbaikan pasti akan memakan biaya lumayan besar. Jangan lupakan uang ganti rugi untuk mobil pengendara lain yang hancur tertabrak.

Tapi Kaptennya bahkan terlihat tenang tanpa ada beban sama sekali. Seolah kejadian tadi adalah hal biasa.

Naruto benar-benar tak habis fikir. Bahkan orang sekaya apapun mesti berfikir dua kali untuk membuat mobil baru sejenis rolls royce itu lecet. Tapi kaptennya? Crazy rich kah? Tidak! Very crazy rich!

Lihat saja kaus yang dikenakan itu. Harganya bahkan dua kali lipat dari gaji sebagai komisaris besar. Naruto tau karena ada logo buaya kecil di ujung lengan kaptennya. Sebuah merek baju mahal terkenal yang diproduksi terbatas. Sungguh orang kaya mengerikan!

"Kenapa mereka?" Tanya Sasuke menyadarkan lamunan Naruto.

Naruto melirik Sakura dan Sai sejenak kemudian menyenggir. "Ada hal yang tak terduga saat melakukan misi. Yah bisa dibilang si senyum palsu itu menghilang saat kami mengejar penjahat."

Suara tepukan terdengar. Membuat Sakura dan Sai langsung menegakkan tubuh.

"Kapten!" Panggil Sakura sambil membungkuk.

"Silahkan lakukan introgasi!" Perintah Sasuke. "Jangan membuang-buang waktu. Kalian bisa saling berkelahi dan baku tikam setelah pemeriksaan selesai." Sambungnya menunjuk seorang gangster bertubuh gemuk yang sedari tadi hanya duduk mengamati dengan raut bosan.

Sakura segera menyeret Sai untuk maju. "Kau yang mewawancarainya!" Perintahnya garang seolah memberi hukuman pada lelaki pucat itu.

Sedangkan Sai hanya mengangguk tak lupa dengan senyuman. "Baik. Sakura-san!"

Melihat Sai sudah mulai memberikan beberapa pertanyaan, Sasuke beranjak keluar.

"Kau mau kemana kapten?" Tanya Naruto heran.

Criminal CaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang