Happy Reading ^^
..
.
.
"Ini juga tidak, ini juga bukan. Yang ini juga!"
Srak.
Sakura membuka kacamatanya dengan kasar dan mendelik. "Sai sebenarnya kau mencari wanita secara random atau bagaimana? Tidak ada dari mereka yang terlihat mencurigakan!"
"Sai pasti mencari yang cantik saja." Naruto ikut menimpali.
Sedangkan Sai hanya tersenyum polos. "Maafkan aku."
"DASAR BODOH!" Pekik Naruto dan Sakura bersamaan.
Satu harian penuh mereka habiskan di dalam ruangan, bergelut dengan layar laptop hanya untuk mengecek semua sosial media perempuan-perempuan malam di club. Dan hasilnya, mereka belum menemukan apapun yang bisa dijadikan bukti.
Sudah berbagai cara mereka lakukan. Mulai dari pendekatan, perkenalan, berbasa-basi dan banyak lagi. Semuanya tak membuahkan apa-apa selain capek, stress dan membuang-buang waktu.
"Ukh!" Naruto mengacak-acak rambut frustasi, Raut mukanya benar-benar terlihat kelelahan. Bagaimana tidak, setelah melakukan semua perintah mutlak dari sang kapten, dia kembali melanjutkan kegiatannya di depan layar. Tentu saja ini sangat menjengkelkan untuknya yang tidak suka berlama-lama duduk mengejakan hal membosankan.
"Sekarang sudah hampir jam 12 malam dan kita tidak mendapatkan satu pun informasi." Gerutu Naruto. "Apa yang harus kita lakukan?"
Sakura menghelah nafas gusar. "Ini semua salahku, seandainya saja aku tak menghilangkan rekaman suara itu.."
"Tidak Sakura-chan, ini salah kita bertiga!" Potong Naruto membuat Sakura yang tadi murung langsung mendogak. "Ayo kita cari informasi lagi. Masih ada beberapa wanita yang belum kita cek."
Sakura mulai tersenyum. "Yah. Kau benar! Setidaknya aku masih bisa mengingat wajah tiga wanita mata duitan itu. Pokoknya kita harus menyelesaikannya hari ini juga sebelum aku lupa!"
"Kapten tidak akan membiarkan kita lolos jika misi ini tak selesai. Aku sudah muak dijadikan budaknya." Tanggap Naruto.
Ketiga detektif itu kembali memeriksa layar laptop. Mereka membuka semua sosial media dari perempuan yang ditemui di club malam dan mencari orang yang dikenali Sakura.
Suara detik jam terus berbunyi. Situasi mulai terasa sunyi, maklum saja sekarang sudah menunjukkan pukul 12 tengah malam.
Naruto mengusap tengkuknya yang tiba-tiba meremang. "Ngomong-ngomong kantor polisi jam segini cukup sepi juga yah. Apalagi di ruangan ini hanya ada kita bertiga."
Sakura menelisik sekitar lalu kembali melihat layar laptop berusaha menepis hawa aneh karena ucapan Naruto.
"Kudengar ada polisi yang bunuh diri di gedung ini dan arwahnya selalu gentayangan, dia berdiri dengan wajah hancur dan-"
"DIAMLAH SAI!!!" Teriak Naruto dan Sakura gemetaran.
Sai tersenyum. "Kemarilah Sakura-san. Aku akan melindungimu dari hantu itu!"
"Dalam mimpimu!" Bentak Sakura. Kemudian mendorong Naruto yang memeluk lengannya untuk menjauh. "Kau juga berhentilah menempel!"
"Sakura-chan, aku kan takut." Bibir Naruto mengerucut lucu. Sedang Sakura memutar mata.
Naruto berdehem. "Kurasa kapten sudah pulang dan mungkin sudah tertidur lelap." Ucapnya mengalihkan pembicaraan.
"Apa yang kau harapkan dari seorang komisaris besar? Kau ingin dia membantu kita melakukan misi gampangan ini? Oh tentu saja tidak mungkin." Tanggap Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal Case
FanfictionUchiha Sasuke, seorang polisi muda berpangkat tinggi mendapat promosi naik jabatan jika berhasil memimpin sebuah tim pemula detektif divisi kriminal di kantor cabang. (Publish 2024)