¹¹

70 10 0
                                    

- Sunday, at April..

Mingi mengusak mata nya saat merasa terpaan sinar matahari sudah menembus gorden, merasa ada yang menempel pada perutnya membuat Mingi membeku. Otak nya tidak bisa diajak bekerjasama kali ini, namun tak selang beberapa lama ia kembali mendengar dengkuran halus tepat dibawah dan samping nya

"aaahh.. ternyata yunho dan jaeyun, huft- aku terkejut"

Mingi bergerak perlahan agar tidak membangunkan keduanya namun terhenti karena merasa badannya berat setengah, dan penyebab utamanya sekarang adalah Jaeyun yang justru tambah memeluk erat pinggang Mingi dan menggenggam kaosnya erat. Mingi hati-hati kembali menidurkan badannya lalu meraih selimut untuk menutupi badan Yunho yang masih tertidur lelap meringkuk pas disebelah nya

'aish kenapa aku semakin ingin cepat menikahi yunho? jujur saja, jika jaeyun bukan lah saudara kandung yunho aku mungkin mengadopsinya'

Mingi tersenyum-senyum sendiri ketika membayangkan itu, menundukkan pandangan nya untuk menatap kedua orang yang masih terlelap. Membawa satu tangannya untuk mengusap surai halus Yunho dan satu nya lagi untuk memastikan jika ekor Jaeyun tidak terjepit

Mingi kasian sebenarnya, udahlah badan Jaeyun tiny smoll kecil tapi punya ekor yang lebat lagi halus nya bukan kaleng-kaleng. Tidak seperti Yunho yang dulunya memiliki ekor yang tidak terlalu lebat namun cukup panjang, hhaa.. mengingat-ingat ini saja sudah membuat Mingi lagi-lagi merasa gemas

Seperti tidak ada niat untuk bangun dan tersadar, Mingi justru kembali menutup matanya dan menyamankan posisinya agar tidak merasa kaku dengan menurunkan Jaeyun agar tidur di antara dirinya dan Yunho, menyusul mereka ke alam mimpi dan melupakan lagi sinar matahari diluar sana

*

*

*

Jam dering terus melantunkan irama nya mengusik tidur nyenyak salah satu diantara ketiganya, membuka mata nya perlahan dengan tangan yang mencoba meraih jam digital itu. Setelah membiasakan dengan cahaya matahari Yunho menepuk-nepuk pelan lengan Mingi yang masih bertengger di pinggangnya

Mingi merespon dengan deheman namun tak ada tanda-tanda jika ia akan melepaskan pelukan nya, biarlah Jaeyun terjepit toh dia nya tidak kebangun. Hal itu membuat Yunho gemas dan memilih mencubit kecil lengan Mingi hingga si korban terbangun karena terkejut, Mingi mengusap lengan nya yang jadi korban cubitan cabe rawit Yunho lalu menaikkan satu alis nya tanda bertanya

"sudah siang mingi, kita terlewat jam sarapan.. ini sudah mau tengah hari"

"enh itu bukan masalah, aku masih mengantuk.."

Puk!

"aduh! yunho..."

"maka nya bangun! enak saja tidur setengah hari terus"

"morning kiss?"

"baiklah!-- eeh, b..bukan! tidak ada morning kiss--"

Chup

Chup

Yunho terdiam merona, pipi nya panas kata mendapat kecupan ringan dari Mingi tepat di belah bibirnya. Manik hazel itu membola terkejut dan tangannya yang memegang bantal sontak membeku, Mingi melihat itu terkekeh kemudian mencuri satu kecupan pada dahi Yunho dan berlari ke kamar mandi tepat sebelum Yunho melempar bantal di genggamannya

Didalam Mingi masih terkekeh membayangkan wajah terkejut Yunho, bahkan saat sedang menyikat gigi ia sampai tersedak sendiri. Tepat saat ia ingin mencuci muka pintu terbuka dan terlihat disana Yunho yang sepertinya kerepotan berjalan karena Jaeyun yang memeluk kaki nya, Mingi hampir tertawa ketika menyadari wajah galak Yunho menatap adik nya itu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Day with You - Minyun [Rest] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang