xvii. good?

111 14 2
                                    

Sunghoon • Last seen 02.22 AM

peng|
[ Deleted ]

i messed up|
[ Deleted ]

u hv a class today?
[ Deleted ]

i wish we could talk more again|
[ Deleted ]























































                                                       

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gila.."

"Kau mengejutkanku.." Respon Jia dengan cepat, karena, tiba-tiba Ryujin datang dari arah belakangnya dan langsung berkata seperti itu.

"Kau ingat Sunghoon, 'kan? Lelaki yang kau pinjam flashdiscnya?"

Jia sempat terdiam beberapa detik, cukup bingung untuk merespon pertanyaan Ryujin, "Kenapa?" Tanyanya balik, berlaga layaknya, tidak pernah terjadi apa-apa diantara mereka. Hanya sebatas 'mengenal' satu sama lain.

"Ia tiba-tiba sangat stylish hari ini.. Kau harus lihat!" Ucap Ryujin cukup heboh, "Semua murid-murid langsung menjadikannya hot topic, kau─ bagaimana hubunganmu dengannya?"

Gadis itu dengan terang-terangan menatap Ryujin terkejut, karena─ ia tidak mengira. Jika teman dekatnya akan bertanya seperti itu.

"Apa yang kau harapkan memangnya.."

"Ada desas-desus tentangmu dan Sunghoon, mereka bilang, lelaki itu mulai berubah sejak ia mengenalmu.." Perjelas Ryujin. Mengapa ia tahu? Karena, beberapa murid bertanya pada Ryujin langsung. Apa hubungan Sunghoon dan Jia, karena dari beberapa pandangan. Ada yang sering melihat mereka berdua cukup romantis, dan─ klimaksnya. Ryujin juga tidak sengaja mendengar dari murid-murid lain fakultasnya

Jika Sunghoon pernah mencium Jia didekat aula seni.

"Apa kau tahu kapan ia mengenalku?"

"Sudah lama bukan? Sekitar 1 atau 2 bulan yang lalu. Sedangkan, Sunghoon baru saja berubah akhir-akhir minggu ini.."

Jia hanya mengganguk untuk merespon, pikirannya. Mungkin, Sunghoon sudah menemukan gadis lain yang lebih bisa membuatnya berubah menjadi lebih baik. Mengingat, perkataan lelaki itu. Jika ia sendiri hanya ingin bersamanya karena nafsu dan uang.

Dan─ sejujurnya pun, itu tidak benar.

"Ia juga mengikuti aktivitas fotografi, kau tahu, bukan?" Ryujin bertanya lagi, ia sangat berniat untuk membuat Jia agar bisa terbuka dengannya. Karena, gadis ini juga sadar jika sahabatnya mulai murung dan lebih sering menghabiskan waktu di aula seni ketika kelas sudah usai. Itu adalah hal yang sangat asing menurut Ryujin sendiri, karena, selama mengenal Jia. Gadis itu tidak pernah sama sekali suka untuk duduk diaula seni karena mereka berdua pun tahu

Jika seseorang sedang berada disini, mereka sedang menyelesaikan projek yang rumit. Mengingat, kini hanya ada mereka berdua di aula. Bisa dinilai, jika bekerja di aula seni sangat dihindari oleh mahasiswa fakultas itu sendiri.

"Kau menutupi sesuatu, 'kan?"

Seraya mulai kembali dengan pekerjaannya, Jia menggeleng pelan, "Kau bersamaku setiap waktu, Ryujin.. Bagaimana bisa aku menutupi sesuatu darimu?"

"Ka─"

"Senior Shin.."

Otomatis, kedua gadis itu berhenti dari aktivitasnya. Dengan wajah cukup terkejut, Ryujin mengarahkan pandangannya menuju─ Sunghoon. Berbeda dengan Jia yang sudah mengenal suara lelaki itu, dengan sigap. Ia segera kembali berpura-pura sibuk dengan projeknya.

"Aku mencarimu kemana-mana, aku ingin bertanya mengenai kamera ini.."

"Ah─ ya, benar.. Kau baru memulai, ya? Hahaha.." Respon Ryujin diakhiri dengan tawa canggung, "Duduklah disini.." Ryujin menunjuk bangku tepat dihadapannya, yang tidak langsung berlokasi tepat dibelakang Jia.

Setelah Sunghoon duduk, ia segera memberikan kamera yang dibawanya. "Ah─ ini.. Tunggu sebentar, aku pergi ke lokerku untuk mengambil alat-alatnya. Kau tidak apa-apa, 'kan menunggu disini?" Ucap Ryujin seraya berdiri.

Sunghoon jelas saja mengangguk, "Tidak apa-apa, akan aku tunggu.."

"Kau tidak apa-apa, 'kan?" Kini Ryujin bertanya pada Jia dan hanya dijawab dengan dehaman pelan.

Setelah Ryujin keluar dari aula seni, tentu saja. Sunghoon langsung lebih mendekat keara gadis dambaannya, ia melihat sedikit. Apa yang sedang dikerjakan gadis itu sampai terlihat begitu sibuk.

"Kau baik-baik saja?" Sunghoon bertanya, karena─ tiba-tiba Jia hanya mencoret lingkaran berkali-kali pada kertas kosong disamping projek lukisannya.

"Pikiranku sedang kacau, aku ingin mengalihkannya.." Respon gadis itu cukup lama setelah Sunghoon bertanya. Sejujurnya, moment itu. Digunakan Jia untuk berpikir. Jawaban apa yang pas agar dirinya tidak terlihat begitu tragis setelah mereka sama-sama mencoba untuk menjauh.

"Eumh.." Dengan serangan tiba-tiba, Sunghoon berdiri, menyibak habis helaian rambut Jia dan mengecup lama ceruk leher gadis itu. "Park.. Jangan.." Cicit Jia seraya bergerak resah, karena. Kali ini, Sunghoon bukan hanya mengecup. Ia juga menahan kedua tangan Jia dan mulai menghisap seluruh bagian permukaan kulit leher sampai bahu gadis itu secara bergantian begitu nikmat.

"Oh.. My.. God.."

X-DraftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang