__________
_____"Hahaha! Kocak lu Zee!" tawa gadis itu tak terbendung lagi. Ia tengah bermain game bersama temannya melewati sambungan telepon yang sudah berlangsung selama 2 jam lamanya.
"Nah, kan! Mati lagi-"
"Adek! Kamu ketawa sampe kedengeran dari ruang tamu. Udahan main game nya," titah seorang wanita paruh baya pada gadis remaja di hadapannya.
"Tuh dengerin ya Adek," ledek Zee dari sambungan telepon. Adel yang kesal pun langsung memutus sambungan itu.
"Kenapa? Libur-libur gini malah ngomel," keluh Adel dengan mimik malasnya.
"Bantuin tetangga, ya? Ada yang baru pindahan. Sekalian kenalan, ada anak seumuran kamu juga." Adel terheran. Apa hubungannya dengan dirinya? Mengapa harus sampai berkenalan dan membantu?
"Lah, kenapa?"
"Itu temen kuliah Papa. Udah, ah! Anak muda jangan banyak protes."
"Coba liat foto anaknya." wanita paruh baya itu lantas mengeluarkan benda pipih dari sakunya. Tak menunggu lama, wanita itu menunjukkan foto anak kecil yang tengah tersenyum.
"Kaya kenal..."
Wanita itu langsung melenggang pergi dari kamar sang buah hati tanpa merespon apapun. Dengan sangat terpaksa, Adel pun keluar dari kamarnya untuk membantu tetangga barunya.
Ia membuka pintu rumahnya. Netranya mendapati sang orang tua tengah berbincang dengan tetangga barunya itu. Adel pun menyusul ke rumah sang tetangga.
"Nah, ini dia, anakku. Ayo, kenalan dulu sama tantenya!" Adel menyalimi tangan tante itu dengan sopan dan ramah.
"Wah, namanya siapa, nak?"
"Adel, tante." Lagi-lagi senyuman ramah terpancar dari wajah Adel.
"Yaudah, kamu bantuin itu pindahin barang-barangnya."
Adel meneliti truk berisikan barang itu. Yang tersisa hanya beberapa kotak dengan pernak-pernik bernuansa pink. Sudah dipastikan itu milik anak perempuan dari keluarga ini.
"Wah, maaf merepotkan. Makasih banyak, ya, nak!" Adel mengacungkan jempol. Hatinya sekarang sudah setengah ikhlas, setelah tau bahwa barang yang tersisa hanya barang ringan seperti ini.
Ia mengangkut semuanya dalam satu tumpukan. Isinya ringan, bisa ia rasakan sendiri. Adel pun memasuki rumah keluarga itu dengan membawa setumpukan kotak dengan hati-hati.
• • •
"Ini ruangannya... Yang mana?" Adel kebingungan. Ruangan di rumah ini banyak. Wajar saja ia bingung di mana ia harus meletakkan setumpukan kotak ini.
Namun, saat pikirannya dilanda rasa bingung, seorang gadis seumurannya keluar dari salah satu ruangan.
"Barang aku semua?" tanya gadis itu dengan senyuman manisnya. Adel hanya mengangguk.
Gadis itu mengambil setumpukan kotak di sebelah Adel. Dapat dilihat gadis itu kewalahan membawa setumpukan kotak itu. Adel dengan cepat membantu gadis itu.
"Biar gua aja. Kamar lo yang mana?" gadis itu menunjuk salah satu pintu. Adel pun berjalan ke pintu yang ditunjuk dengan gadis tadi membuntutinya.
Ceklek...
Nuansa feminime yang melekat. Adel menaruh setumpukan kotak itu di salah satu spot kamar.
"Makasih, ya! Nama kamu siapa?" gadis itu mengulurkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT JKT48
Fanfiction! fiksi 100% ( 𝗱𝗶𝗹𝗮𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝘄𝗮 𝗸𝗲 𝗿𝗲𝗮𝗹 𝗹𝗶𝗳𝗲 𝗱𝗮𝗻 𝘀𝗼𝘀𝗶𝗮𝗹 𝗺𝗲𝗱𝗶𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗮𝗽𝗮𝘁 𝗱𝗶𝗷𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮𝘂 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗲𝗿) ! gxg ! Some stories contain h-word, mature content (𝗯𝗶𝗷𝗮𝗸𝗹𝗮𝗵 𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝗰...