START!

15 2 0
                                    

Yooo gays!!! Selamat datang di cerita akuuuu....

Semoga cerita ini bisa ending!!

Semoga suka, Jan lupa vote komen nya gays :^)

🤍

Suara lantang nan tegas itu menggema di area lapangan sekolah. Aura kharismatik yang ada di dalam diri laki-laki itu begitu terasa. Tubuh tegap tinggi, tatapan mata yang tajam dan suara serak tetap tegas, merupakan ciri dari ketua OSIS SMANTA (SMA NEGERI PERMATA).

Namanya Ganesha Xabilo Holiq. Siapa yang tidak kenal dia? Ketua OSIS sekolah, penyumbang piala ter-rajin, dan yang paling berpengaruh adalah wajahnya yang good looking. Tapi sayang, meskipun banyak penggemar tapi tak ada satupun yang berhasil dekat dengannya. Dia sangat pemilih dalam berteman, hanya orang-orang yang menurutnya menguntungkan baginya yang dapat menjadi temannya.

Mendengar fakta itu, Alisha tentu saja terkejut bukan main. Tidak menyangka, wajah sedamai lautan itu menjebak. Yang tidak bisa berenang akan tenggelam sedangkan yang bisa berenang mungkin akan bertahan untuk sementara tapi pada akhirnya akan tenggelam karena keram ataupun kelelahan karna tidak ada penolong jika sudah terjebak di dalamnya.

Namanya Audoria Alisha Elvrete. Gadis pindahan dari SMA PERWIJAYA.
Ia baru pindah seminggu yang lalu, tetapi baru bertemu ketua OSIS, orang yang sering ia dengar beberapa cerita tentangnya. Ya, sang ketua OSIS baru saja datang dan lagi-lagi pulang membawa piala untuk sekolah. Alisha tidak tau lomba apa, pada intinya dia menang.

Sudah hampir sejam mereka di kumpulkan di lapangan untuk menyambut sang juara. Alisha menghela nafas panjang beberapa kali, sudah cukup kesal mendengar cerita yang terus di ucapkan berulang oleh kepala sekolah sejak seminggu yang lalu.

Alisha menatap sang ketua OSIS yang berada di samping kepala sekolah, Tetap berdiri tegak tanpa ekspresi membuat Alisha sedikit kagum akan kekuatannya. Tanpa sadar gadis itu terus tersenyum menatapnya.

Senggolan pada bahunya membuatnya tersentak.

"Cie... Kesemsem, ya? Baru beberapa menit aja Lo udah terjebak dalam pesonanya. Emeng, ya, pesona ketua OSIS kita tuh ngga ada yang bisa  tolak, termasuk Lo yang baru aja bergabung di keluarga besar SMANTA," ucap Gimnas teman barunya di sini.

"Ck, gue cuma kagum doang kali. Liat tuh, dia tetap berdiri tegap di tengah panasnya pagi, dan berisiknya cuitan kepala sekolah yang terus berulang," Jelas Alisha. Gimnas hanya mengangguk sambil tersenyum ejek padanya.

Akhirnya, kepala sekolah pun mengakhiri pidatonya, murid pun bubar setelah ketua OSIS sang pemimpin memberi arahan bubar jalan.

Beramai-ramai penduduk sekolah menghampiri kantin, saling berdesakkan, dan teriakan saling menyahut. Ibu kantin pasti bingung ingin melayani siapa dulu, bolak-balik tak tau apa yang ingin dia kerjakan terlebih dahulu.

"Lo nggak ke kantin?" Tanya Gimnas ketika melihat Alisha berbelok ke arah kelas. Gadis itu mengangguk membenarkan, "gue nanti aja."

Bukannya ke kelas, Alisha malah berputar mengelilingi sekolah sampai tak sadar ia telah sampai di area kelas  XI. Karna tak ingin di kira caper atau apa, gadis itu berputar ingin lewat belakang kelas saja.

Senyumnya mengembang kala mendapati seseorang yang tengah fokus belajar. Dengan berani, ia menghampiri sosok itu.

"Pagi kak," sapa nya pada orang itu.

"Hm"

Deheman sosok itu membuat Alisha tak sadar semakin mengembangkan senyumnya. Bukannya pergi, dia malah berjongkok di depan orang itu sambil mengamati wajahnya.

Melihat tingkah adek kelasnya yang menurutnya kurang ajar, Ganesha dengan ketus berkata, "tau sopan santun? Kalo enggak belajar dulu baru sekolah disini."

Ya, sosok yang di temui Alisha di belakang kelas adalah Ganesha, Ganesha Xabilo Holiq sang ketua OSIS SMANTA.

"Emeng sekolah disini gak di ajarin sopan santun? Berarti murid-murid disini gak ada yang tau dong, pantes di kantin mereka lebih memilih berdesakkan daripada mengantri." Gadis itu mengangguk-angguk seolah paham akan sesuatu hal yang baru.

"Disini sangat di junjung tinggi sopan santun!" Tekan Ganesha

"Karna aku kurang sopan santun, dengan memohon sangat sungguh aku meminta engkau saudara Ketua OSIS untuk mengajari saya sopan santun yang baik dan benar di lingkungan keluarga, masyarakat, dan semua," ucap Alisha seraya menyatukan kedua tangannya di depan dada serta mengeluarkan jurus andalan yang siapapun tak bisa menolaknya 'puppy eyes'.

"Gak!" Satu kata itu bagaikan belati yang menusuk relung hatinya.

Setelah mengatakan itu Ganesha pergi meninggalkan adik kelas yang menurutnya kurang sopan santun itu. Otaknya semakin membara mengingat ucapan panjang lebar tak bermutu itu. Dia bukan anak kecil yang harus di ajari sopan santun, anak kecil saja sudah bisa paham hal seperti itu. Tak ingin semakin kesal, Ganesha pergi ke kantin untuk membeli Aqua dingin agar dapat mendinginkan otaknya. Lusa dia akan kembali mengikuti lomba sains tingkat nasional.

"Perasaan tadi biasa aja, kok sekarang muka Lo kusut banget kek jilbab yang gak disetrika," ucap Elmero Harvey atau biasa di panggil El. Teman yang sedikit dekat dengan Ganesha.

Ganesha tak peduli, ia tetap fokus pada apa yang di lakukannya seolah ucapan El adalah angin lalu. Ya, inilah salah satu alasan mengapa ia tidak memiliki teman meskipun banyak mengikuti ekskul maupun organisasi di sekolah.

"Kalo cape istirahat, apapun yang Lo lakuin akan selalu menjadi yang terbaik." El menepuk bahu Ganesha sebentar Setelah itu pergi menghampiri temannya yang lain. El bisa bergaul dengan siapa saja, dia termasuk orang yang sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Usai kepergian El, Ganesha menatap nanar buku-buku di depannya. Dari ujung kelas sana, terdapat gadis yang sejak tadi memperhatikan Ganesha, dari tiba setelah membeli air sampai terdiam sambil menatap kosong buku-bukunya.

Alisha merasakan kehampaan dalam mata itu. Alisha tidak tau apa yang ada dipikiran cowo itu, tapi Alisha yakin, dia sedang tidak baik-baik saja. Awalnya ia pikir Ganesha sangat menyukai belajar, tapi melihat sorot matanya saat ini sepertinya dugaan awalnya salah. Entah apa yang di katakan El pada cowo itu hingga membuatnya terdiam begitu.

Bel berbunyi, sebelum Ganesha mengetahui keberadaannya, buru-buru gadis itu beranjak pelan dari tempat persembunyiannya.

🤍

Gays Jan lupa vote dan komennya yaww, hehe😸

Alisha: Dibalik Layar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang