5

359 44 10
                                    

TW: VIOLENCE AND COERCITION ⚠️

~_~

Mahesa dan Aeleen hanya diam sepanjang jalan menuju apartemennya, hanya suara radio yang tersambung memaikan lagu-lagu dulu yang menjadi tema radio kali ini.

Aeleen sekilas mengintip Mahesa yang sedang fokus menyetir itu dengan tatapan tajam ke arah jalanan yang ramai lancar. Tidak sediktipun Aeleen berani membuka percakapan diantara mereka walaupun ia sedikit frustasi dengan situasi di dalam mobil, Namun tetap Aeleen kubur dalam-dalam pikiran untuk mengajak berbicara Mahesa.

Sekarang mobil mereka sudah sampai di basement apartment. Mahesa lantas memakirkan mobilnya di dekat lift, Sekali lagi tanpa sepata kata apapun Mahesa mematikan mobil dan berjalan keluar. Aeleen yang mengerti pun hanya diam mengikuti Mahesa dari belakang.

Mereka sampai di depan pintu apartment, Mahesa membuka pintu dengan kasar dan lantas menarik Aeleen untuk cepat masuk ke dalam bersamanya.

Aeleen mencoba menyamakan langkah kaki namun apa daya dirinya seorang seperti sedang di seret oleh Mahesa, Sampai di ruang tamu lantas Mahesa lempar tubuh Aleen ke atas sofa dengan kasar

"uhkk" Protes Aeleen dengan rasa sakitnya. Namun tidak sempat memberontak Mahesa sudah berada di hadapannya dengan wajah yang cukup menakutkan.

"Ale aku bilang sama kamu buat patuh dan tunggu, Ale... GITU AJA KAMU GAK BISA?!!!" Tiba-tiba Mahesa membentak Aeleen tepat di hadapannya.

"kamuu!!.. aku gak suruh kamu yang lain, aku tetap ngizinin kamu kerja sampe sekarang, bebasin kamu dalam apapun Ale... TAPII!!! tinggal kabarin aku udah berangkat aja susah yaa?" Jenuh Mahesa dengan tingkah laku Aeleen.

Aeleen yang merasa terpojok namun tidak menyerah, Ia pun memberontak kata-kata Mahesa.

"GUE UDAH BILANG GAK USAHHH!!!" teriak Aeleen yang frustasi karna tidak terima di salahkan.

Mahesa yang sudah kepalang kesal dan marah mencengkram kedua tangan Aeleen, Lalu mendorongnya ke atas sofa membuat Aeleen merasa kesakitan, Namun ia tahan rasa sakit itu dan tetap menatap Mahesa dengan arogan.

"ALE!!!!!"

Bentak Mahesa secara tiba-tiba membuat Aeleen seketika bungkam dengan mata sedikit berkaca-kaca.

"LEPAS!!!!" Teriak Aeleen tanda memberontak kepada Mahesa, Tapi malang Mahesa malah mencengkram tangan Aeleen dengan sangat kuat hingga membuat Aeleen meringis kesakitan namun Mahesa tidak menghiraukannya.

Aeleen berusaha melepaskan diri dari Mahesa, tapi apa daya tenaga Mahesa lebih kuat dari dirinya. Membuat Aeleen merasa kesulitan untuk lepas dari Mahesa.

Sementara Mahesa yang kesal dengan tindakan Aeleen. Mencium secara kasar bibir Aeleen dengan tiba-tiba membuat Aeleen kaget kepalang menerima sebuah ciuman basah dari Mahesa.

Aeleen tolak ciuman Mahesa tapi kepalanya seperti sedang berputar di bawah kendali Mahesa. Tangan yang di cengkram dengan kuat dan bibir yang sedang beradu.

Semakin liar ciuman mereka membuat Mahesa cukup di luar kendalinya, Tangan kirinya menopang leher Aeleen untuk terus mengikuti pergerakan bibirnya, Lalu tangan kanannya mulai meraba punggu Aeleen di balik kemeja putih tersebut.

Mahesa menatap tajam mangsa yang sudah kewalahan itu, Gerakan mereka juga sudah mulai kacau hingga tiba-tiba.

PRANGGG!!!!

Sebuah ornamen kaca berbentuk kelinci pecah akibat tangan kanan Aeleen tidak sengaja menyengol ornamen itu.

Mahesa tetap tidak peduli melanjutkan ciuman mereka namun Mahesa merasa badab Aeleen gemetaran seperti ketakutan. Lekas ia lepaskan Aeleen dirinya dan menjauh dari sofa.

Malang tubuh mungil Aeleen langsung meringkut, Memeluk diri sendiri dengan wajah ketakutan dan gemetar yang hebat.

"Oh, shit"

Kata Mahesa yang sadar dengan perilakunya membuat Aeleen merasa ketakutan dan tidak nyaman dengan dirinya.

"Ale sayanggg maaf.... maafkan aku Ale sayang" Pinta Mahesa sambil memberi bantuan untuk Aeleen yang sedang kesulitan bernapas dengan merangkul dan menepuk punggungnya.

"Aeleen maaf maaf, Aeleen tolong pliss bernapas Aeleen" Pinta Mahesa yang panik bukan main melihat Aleen yang mulai kehilangan nafasnya.

"Aeleen gak papa, gak papa sayang aku disini jangan takut... Aeleen ku"

Selama 30 menit Mahesa mencoba menenangkan Aeleen yang kehilangan kontrol atas tubuhnya tersebut dan hampir saja Mahesa menangis untuk keadaan Aleen. Sekarang Aeleen sudah tertidur nyenyak di atas sofa dalam dekapan Mahesa yang masih takut dengan kejadian tadi.

Mahesa langsung mengangkat tubuh Aeleen menuju kamarnya dan membaringkan di tempat tidur.

"Ale ku maaf yaa... aku..."

Mahesa sangat menyesal dengan perbuatannya tadi dan meminta maaf kepada Aeleen yang sedang tertidur. Dan lantas meninggalkan Aeleen.

~_~

Mahesa menuju dapur apartmentnya dan mengambil sebuah bir kalemg dengan tingkat alkohol yang lumayan tinggi.

"Aeleen maaf klo mendadak aku muncul di hidupmu, tapi itu semua untuk menyelamatkan cinta pertama ku."

Mahesa mengatakannya dengan perasaan suntuk dan kusut yang membuat ia merasa harus sedikit mabuk malam ini.

éclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang