6

329 46 12
                                    

Tengah malam Mahesa masih berada di ruang tamu, Ia sudah hampir mabuk tapi tingkat toleransi alkoholnya lumayan tinggi menyebabkan Mahesa susah mabuk.

Mahesa masih mencoba meneguk semua sisa kaleng yang ada di kulkas, Padahal sudah 5 kaleng yang ia teguk.

"uhkkkk"

Sebuah suara mengalihkan Mahesa yang masih terjaga itu, Pertama ia pikir mungkin itu suara dari dirinya yang keluar tanpa sepengatehuan Mahesa.

Namun suaranya makin banyak dan terdenger dengan jelas, Sekilas ia berpikir suara itu adalah sebuah hal supranatural. Tapi ia mengenalinya suara yang didengarnya.

"Uhkkk....hiksss.... tolongg"

Segera ia keatas menuju kamar Aeleen dengan tergesa-gesa di kejar rasa khawatir dan rasa bersalah yang besar. Mahesa membuka pintu dengan kasar mendapati Aeleen tengah mengigau sambil menangis tanda Aeleen merasa tak nyaman akan tidurnya.

"Aeleen..... Ale ku..." Kata Mahesa sambil mendekat ke arah Aeleen yang masih dalam tidur mimpi buruknya.

"Tolongg tolongg aku pliss.." kata Aeleen, Keringat mengucur dari dahinya yang indah, Air mata yang sudah membasahi pipi Aeleen dan kedua tangan yang mengenggam erat selimut yang Mahesa pasangkan tadi.

"Ale... Ale ku sayang.... aku disini shhh" Ucap Mahesa mencoba menenangkan Aeleen dengan mengusap tangannya, Tapi Aeleen malah membenamkan kukunya ke dalam tangan Mahesa, membuat Mahesa sedikit terkaget dengan rasa sakitnya.

"Alee aku disini tenang.... Alee"

"gakkk... gak mauuu aku.. tolong"

Mahesa mencoba menenangkan Aeleen yang masih belum terbangun dengan mengusap kepala dan tangannya, Lalu memberikan kata-kata penenang yang mungkin tidak Aeleen dengan.

"AHKKK!!!! PERGI!!"

Aeleen bangun secara tiba-tiba dan langsung terduduk sedangkan Mahesa sangat terkejut melihat Aeleen.

"hesaaa.... hiks" panggil Aeleen kepada Mahesa yang berada di samping tempat tidurnya,  seketika langsung saat itu juga Mahesa memeluk Aeleen dengan rasa khawatir dan bersalah.

Tengah malam di sebuah apartemen dingin hanya ada dua orang yang saling berpelukan berbeda jiwa dan perasaan, Yang di peluk merasa ketakutan dan kecemasan, Sementara yang memeluk merasakan rasa bersalah mendalam dan rasa khawatir akan sosok yang dipeluk.

~_~

Mahesa terbangun dari tidur yang cukup baginya namun tidak bagi manusia biasa pada umumnya. Mahesa mengusap kasar wajahnya menggunakan tangan kanannya, Karena tangan kirinya memeluk Aeleen yang tertidur semalam dalam pelukan Mahesa.

Mahesa melirik jam yang berada di samping tempat tidur dan menunjukkan waktunya ia berangkat kerja, Sejujurnya Mahesa tidak ingin meninggalkan Aeleen sendiri tetapi ada pekerjaan yang harus dia lakukan dan secepat mungkin pulang kembali bersama Aeleen.

cupp

"Ale sayang... maaf yaa dan.. aku sayang kamu"

Kata Mahesa mengucapkan selamat tinggal kepada Aeleen yang masih tertidur sementara Mahesa dengan setelan lengkapnya.

~_~

Jam menunjukkan pukul 10 pagi akhirnya Aeleen bangun dari tempat tidur, Pertama ia tidak menyadari kalau hari ini dia bangun terlambat tetapi setelah melihat jam di lockscreen handphonenya. Aeleen lekas pergi ke kamar mandi dan mencoba menghubungi Timoti

éclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang