10

300 39 10
                                    

Seperti biasa ibukota terlihat selalu ramai bahkan saat hampir tengah malam, namun ada sisi lain dari ibukota yang hampir selama ini tidak pernah Timoty liat, membuat Timoty sangat bersyukur dengan keadaannya sekarang. Sementara Haidan hanya menikmati sotonya seperti sudah terbiasa berada disini.

Mereka hanya menikmati makanan mereka tanpa sepata kata apapun seperti berbicara sambil makan adalah dosa besar.

Semuanya berlalu begitu saja Haidan membayar makanan mereka karna merasa tak enak dengan Timoty dan lalu mereka kembali lanjut mengantar Haidan pulang.

"Makasih ya pak, maaf udah ngerepotin" Kata Haidan setelah turun dari mobil.

"Iya sama-sama jangan lupa istirahat yaa" Kata Timoty mengakhiri percakapan mereka lekas akan berangkat kembali pulang.

Sementara Haidan menunggu mobil Timoty bergerak keluar gang nya sampai tidak terlihat lagi mobil dan sosok Timoty itu.

"Capek banget kayaknya aku harus jaga jarak dari Pak Timoty" Kata Haidan melanjutkan langkahnya untuk membuka pintu rumah Haidan.

Sementara itu Timoty kembali memikirkan apa yang terjadi, "Timoty tumben lu peduli sama karyawan sampe nganterin dia pulang kesambet apa lu Timoty" Seperti menyesali perbuatannya barusan karna Timoty harus menempuh jarak 2 kali lipat untuk menuju ke rumahnya.

~_~

Pagi hari di sebuah apartemen milik dua insan yang sekarang sedang mendingin ntah mungkin akan memanas lagi.

Mahesa sudah bangun dan sedang membuat sarapan, hanya sarapan yang sederhana menurutnya sebuah toast bread dan sup jamur kalengan yang hanya perlu di panaskan dengan microwave dan juga jangan lupa buah-buahan Aeleen harus makan itu dipagi hari.

Mahesa sangat asik dengan kegiatannya menyiapkan sarapan hingga dia tidak sadar Aeleen sudah terbangun dari kamarnya, dan berjalan menuju dapur dengan wajah yang masih setengah tidur hingga piayama yang ntah sampai kancing keberapa terbuka hingga memperlihatkan pundak yang bersih dan indah itu.

"Astaga!" Kaget Mahesa ketika dia berbalik memperlihatkan sosok Aeleen yang baru terbangun.

"Hoamm, lu gak ke kantor??" Tanya Aeleen sambil berjalan menuju wastafel di dapur untuk mencuci tangan.

"Aku ke kantor agak sorean" Jawab Mahesa yang tidak bisa fokus karna sekarang Aeleen sedang berada di sampingnya sambil mencuci tangan dan dirinya sedang menunggu mesin kopinya.

"Oh yaudah gue siap-siap dulu mau ke kantor" Aeleen lekas berbalik untuk kembali kekamarnya dan bersiap-siap untuk ke kantor. Tapi sebuah tangan menangkapnya dan membuat dia berbalik.

"Gak usah ke kantor udah aku izinin ke Timoty" Kata Mahesa sambil merapihkan piayama Aeleen yang tadinya sangat berantakan hingga memperlihatkan bahunya.

Aeleen yang melihat hal yang dilakukan Mahesa hanya bisa membiarkan yang tertua melakukannya, "Oh... klo gitu tadi gue tidur aja sampe siang" Aeleen lekas berbalik untuk menuju kekamarnya.

Tapi tangan Mahesa menghentikannya dan malah mendorong Aeleen ke meja makan, "Iya kamu boleh tidur lagi tapi setelah sarapan, duduk aja disini" Mahesa mendudukkan Aeleen di meja makan.

Aeleen hanya bisa pasrah namun dirinya masih sedikit mengantuk dan setelah mengetahui kalau Mahesa sudah meminta izin untuknya rasa kantuk Aeleen semakin berat.

Dan sekarang kepala Aeleen dia letakan di atas meja makan dengan posisi menoleh ke jendela dan tangan yang ia biarkan bergantung lemas seperti seekor lemur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

éclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang