Part 4

494 70 5
                                    

Gita yang sedang merapikan bukunya melihat ke arah ponselnya, terlihat panggilan dari adiknya Olla. Gita pun langsung mengangkat telfon tersebut.

"Halo, kenapa La?"
"Halo kak, Freya kerasukan! Kak Gita buruan pulang!"

Mendengar apa yang dikatakan oleh teman adiknya, Gita bergegas merapikan barangnya dan mendatangi teman-temannya.

"Niel, anterin gue balik sekarang. Indah lu ikut ke rumah gue." Oniel dan yang lainnya hanya saling memandang.

"Ada apa Git? Kayaknya panik banget?" Tanya Oniel pada Gita yang sedang kelabakan saat ini

"Freya kerasukan." Tidak ada lagi pertanyaan yang mereka keluarkan, mereka bergegas menuju mobil Oniel dan langsung tancap gas menuju rumah Gita. Perjalanan yang harusnya memakan waktu 30 menit menjadi hanya 15-20 menit sangking ngebutnya.

"Kalian turun duluan." Gita, Indah, Lulu, dan Eli segera turun dari mobil dan lari ke kamar Olla.

Pintu dibuka dan terlihat kamar sudah begitu berantakan. Fiony dan Marsha berusaha untuk menahan pergerakan Freya, sedangkan Olla berusaha mengeluarkan makhluk yang merasuki Freya namun Olla tidak mampu melakukannya.

Eli dan Lulu langsung saja gantian dengan Fiony dan Marsha untuk memegangi Freya. Diantara Gita dan kawan-kawannya, Indah yang paling ahli dalam hal pengusiran hantu. Indah meminta Gita untuk mengambil air putih, Gita pun bergegas ke dapur mengambil air putih dan memberikannya ke Indah.

Oniel yang barusaja sampai ke kamar Olla langsung membantu Eli dan Lulu untuk mengunci tubuh Freya. Indah berjalan mendekati Freya, lantunan ayat mulai terdengar dari mulut Indah.

Freya yang mendengar ayat-ayat tersebut semakin memberontak karna kepanasan. Di saat memberontak itu Freya memalingkan wajahnya ke Lulu.

"Ini semua karna ulah adikmu! Dia telah merusak tempatku! Dia harus menerima hukuman dariku!" Lulu yang mendengarnya cukup terkejut, namun dia harus tetap fokus agar tidak dipengaruhi oleh makhluk ini.

Indah kembali membacakan ayatnya, Freya semakin memberontak. Gita hanya bisa melihat adiknya karna dia tidak bisa melakukan pengusiran setan/ruqyah tersebut. Lantunan ayat yang dibacakan Indah tiupkan ke air putih yang dipegangnya, Indah tuangkan sedikit air tersebut ke tangannya dan dicipratkan ke wajah Freya lalu dibasuhkan ke wajahnya.

Freya yang awalnya memberontakpun kini sudah tergulai lemas. Indah membersihkan energi negatif yang tersisa di tubuh Freya, Eli Lulu dan Oniel pun melepaskan pegangan mereka dari Freya.

Freya mulai sadar, dia melihat ada banyak teman-teman kakaknya dan menjadi sedikit kebingungan.

Indah yang melihat Freya sudah sadar kemudian memberikan air putih tadi agar diminum oleh Freya. Freya meminum air putih tersebut, baru bertanya pada kakak kakaknya.

"Kak, kok aku ada dirumah? Bukannya aku disekolah ya? Terus ini kenapa kamarnya berantakan? Terus kakak kakak lagi pada ngapain disini?" Pertanyaan beruntun dilontarkan oleh Freya saking keponya dia

"Eh Fre, lu tadi kesurupan makanya dibawa pulang. Ni juga kamar jadi berantakan gara-gara lo. Kita kan kaga ada yang bisa ruqyah itu makanya manggil temen-temen kak Gita." Freya hanya menunduk mendengar jawaban Olla, kemudian melihat ke arah Fiony dan Marsha terdapat cakaran dikedua tangan mereka.

"Itu kecakar gara-gara aku ya? Maaf udah nglukain kalian." Freya hanya termenung menyesali perbuatannya. Fiony dan Marsha saling pandang berusaha mencari alasan.

"Ini bukan salah kamu Fre, ini tadi karna aku berantem sama Cepio karna rebutan novel" Fiony hanya melirik malas sambil mengangguk.

Gita yang melihat adiknya termenungpun mendekati Freya dan duduk disampingnya.

"Jelasin ke Kakak kenapa kamu bisa kayak gitu." Ucap Gita dengan nada datarnya, namun ucapan itu terasa sangat tegas.

"Jadi gini, setelah aku sampai dikelas aku baca novel. Dateng Adel dan Jessi, awalnya gaada apa apa kak tiba tiba aku liat ada yang ngikutn Adel. Aku inisiatif tanya asalnya darimana dan ngapain ngikutin Adel? Tapi dia malah marah kak, aku coba usir dia pakai tapi aku gakuat jadinya pusing sama mual, setelah itu aku gainget apapun."

"Oiya kak, tadi juga aku diceritain sama Ashel soal kelakuan Adel, jadi gini...." Olla menjelaskan apa yang terjadi secara rinci sesuai dengan yang Ashel katakan pada Olla. Mereka semua saling pandang hingga akhirnya berakhir menatap Lulu

"Itu anak satu emang susah banget dibilangin, sukanya nantangin bahaya, malah jadi nyusahin orang lain." Lulu terpancing amarahnya karna sudah lelah dengan kelakuan adiknya yang selalu cari masalah. Pasalnya bukan hanya sekali dua kali hal ini terjadi, yang menyebabkan Olla dan Freya selalu terkena akibatnya.

"Udah lu sabar, mang anak bandel tu bakal susah dibilangin kalo belom rasain akibatnya. Coba aja kalo tu anak betingkah tapi kaga ditolongin pasti kapok tu, eh apa kita coba aja gangguin Adel?" Eli mulai mengeluarkan otak kriminalnya.

"Gah usah macem macem Li, ribet ntar urusannya. Daripada mikirin masalah ini gimana kalo kita makan hehe, gue laper banget nih." Oniel

"Pantes gabisa mikir, isi otaknya cuma makanan" ucap Indah yang begitu savage. Oniel berpura pura sakit hati mendengar ucapan Indah sedangkan yang lainnya hanya tertawa.

"Yaudah gue pesenin makanan ya, kalian semua pindah ke ruang tengah dulu." Ucap Gita mengusir semua manusia yang ada di kamar Olla kecuali Fiony dan Marsha.

"Olla, boleh minta tolong ambilin baju ga? Badanku sakit banget hehe." Tanya Freya sambil terkekeh. Olla langsung mengambil ganti untuk Freya dan memberikannya pada Freya.

"Fre, kenapa lu tetep mau bantuin Adel? Padahal tu anak sering buat masalah kek gini, terus giliran kena gangguan ditolongin gapernah makasih" omel Olla. Olla kesal karna Freya ini terlalu baik jadi orang dan terlalu sering membantu orang.

"Kasian tau Lla, meskipun mereka jahat sama kita kita gaboleh jahat sama mereka. Tetep berbuat baik meskipun perbuatan baikmu belum tentu dianggap mereka." Olla hanya bisa menggelengkan kepalanya

"Eh tapi kalo boleh jujur aku juga kesel si sama Adel, boleh ga si kita kasih pelajaran dia sesekali aja." Fiony

"Betul, aku juga setuju sama cepio. Sesekali kita harus kasih pelajaran Adel." Marsha juga sependapat dengan Fiony. Olla dan Freya saling memandang lalu saling berbisik. Fiony dan Marsha menatap keduanya, jujur saja mereka kepo dengan apa yang mereka bahas.

"Oke kita setuju buat isengin Adel, tapi inget cuma sekali ini aja! Nanti kita juga bilang ke temen-temennya kak Gita biar mau diajak kerja sama." Olla menjelaskan rencananya pada Fiony, Marsha, dan Freya dan mereka setuju dengan rencana tersebut.

"Gue sama Freya ganti baju dulu setelah itu kita gabung sama para pengungsi di ruang tengah." Spontan saja Olla mendapat pukulan dari Freya.

"Mulutnya dijaga La" Freya melirik malas pada Olla, sedangkan yang dibilangi hanya cengar cengir. Akhirnya mereka selesai ganti baju dan segera keluar untuk bergabung dengan Gita dan teman-temannya.

"Halo semua para pengungsi  yang numpang makan di kediaman Wardhana." Ucapan Olla mendapat lirikan dan hadiah lemparan bantal dari teman-teman Gita. Sedangkan Gita? Dia hanya bisa menggelengkan kepala karna kelakuan adiknya.
#peduli lindungi gita

"Tu mulut lemes amat kayak kaga pernah disekolahin aja" Eli

"Itu minta tolong congornya dijaga ya" oniel

"Kudu dikasih pelajaran anaknya" lulu

"Git, Olla beneran adek kandung kamu? Atau anak pungut?" Indah

Sontak saja mereka semua langsung tertawa mendengar perkataan Indah, lagi-lagi Indah membuat Olla bungkam dan Olla tidak bisa membalas omongan Indah.

Freya, Olla, Fiony dan Marsha langsung bergabung dengan Gita dan teman-temannya untuk membicarakan rencana mereka.

"Kak Gita, Freya mau bicara sesuatu." Mendengar Freya membuka pernyataan, Gita dan kawan kawan langsung melihat ke arah Freya dan mendengarkan apa yang ingin dikatakan olehnya.

"Jadi gini kak, ...."

~~~~

Gitlaya's JurnalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang