5

249 64 5
                                    

Shani baru saja memarkirkan mobilnya di garasi, ia baru saja pulang dari kantor setelah lelah bekerja. Hari ini dia ada rapat bersama dengan perusahaan besar.

Shani masuk ke dalam rumah dan melihat dua orang sedang asik bermain ps. Dua orang yang sebelumnya bertengkar secara fisik kini bertengkar di dunia game.

Melihat keduanya sedang sibuk, Shani langsung masuk ke kamarnya untuk bersih-bersih. Begitu menutup pintu kamarnya, ada sosok yang telah menunggunya.

... : "Baru pulang?"

Shani: "Iya, baru sampe. Gimana kondisi kamu, Ara?"

Sosok yang dipanggil Ara tersebut mendekat pada Shani yang sedang duduk di depan meja rias.

Ara: "Chika dan adiknya kembali"

Mendengar perkataan Ara, Shani menghentikan kegiatan menghapus make upnya. Dia berbalik badan menatap wajah Ara dengan serius.

Shani: "Beneran?"

Ara: "Chika kembali dan masih dengan niat yang sama, balas dendam. Dia masih tidak terima mengapa dia tidak mendapatkan ilmu yang harusnya ia dapatkan, selain itu dia juga menganggap bahwa keluargamu telah membuat ibunya depresi hingga masuk Rumah sakit jiwa."

Shani: "Dia masih belum mengerti juga ya"

Ara: "Maksud belum mengerti?"

Shani: "Pertama tentang ilmu batin, hal itu harus dipelajari dengan bimbingan penuh oleh seorang guru dan tidak ada ilmu batin yang diwariskan sepenuhnya, selain itu untuk menguasai ilmu batin harus memiliki iman dan mental yang kuat bila tidak akan jadi gila. Lalu mengenai ibunya yang depresi, itu akibat dari tidak kuatnya mental ibunya untuk menguasai ilmu batin. Seperti yang kukatakan sebelumnya, jika tidak kuat maka bisa gila."

Ara: "Jadi sebenarnya ini hanyalah salah paham, tapi lebih baik kamu segera bertindak karna Chika mulai meneror adik-adikmu dengan kirimannya. Satu hal lagi, dia juga menggunakan 'susuk' untuk menarik seseorang kedalam pesonanya."

Shani: "Dia sudah melangkah terlalu jauh tanpa tau resiko yang akan dihadapinya, aku akan segera menemui Chika"

Ara: "Itu saja yang ingin aku sampaikan. Sekarang aku ada pertanyaan, mengapa Freya berbeda denganmu maupun Gita dan Olla? Kalian mewarisi ilmu yang membuat tubuh kalian kebal, namun Freya tidak, tubuhnya sangat lemah."

Shani: "Sebelum aku menjawab pertanyaanmu, aku akan bertanya. Kamu ada di pihak siapa?"

Ara terdiam mendengar pertanyaan Shani. Ara terkejut mendengar pertanyaan Shani. Ara tergolong hantu baru di keluarga Wardhana, karna sebelumnya dia adalah suruhan Chika. Hingga ada suatu kejadian menyebabkan Ara dibuang oleh Chika, kemudian Ara mendatangi Shani hingga akhirnya sekarang menjadi punya Shani.

Shani: "Kenapa tidak dijawab? Apakah kamu masih di pihak Chika?"

Ara: "Aku dipihakmu, kamu selalu mendengarkanku meskipun aku selalu mengganggumu dengan semua cerita tentangnya."

Shani: "Jangan pernah pikirkan orang yang telah menyakitimu, mungkin kamu memang tersakiti karna tindakannya. Namun belum tentu dia peduli dengan rasa sakitmu."

Ara: "Kamu benar"

Shani: "Akan kujawab pertanyaanmu, karna Freya dan Olla adalah anak kembar. Diantara dua janin di dalam satu kandungan, hanya satu yang akan mewariskan ilmu itu dan yang terpilih adalah Olla. Sebagai gantinya Freya memiliki ilmu magis yang lebih tinggi dibandingkan Olla. Tentu saja resiko yang ditanggung Freya lebih besar, karna apabila tubuhnya tidak kuat menampungnya maka ia bisa gila."

Ara: "Kalau begitu aku ada permintaan"

Shani: "Katakan"

Ara: "Ijinkan aku untuk menjadi teman sekaligus penjaga Freya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gitlaya's JurnalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang