Love Mission [Revisi 2024]

Part 8

Sasuke tersadar, ia melihat ke arah sekelilingnya, ia berada di hutan yang lebat dengan air terjun dihadapannya. Sasuke membasuh wajahnya dengan air. Ia menatap pantulan dirinya, matanya kembali normal. Sasuke mencoba merogoh sakunya, ia melihat ponselnya, banyak sekali notifikasi panggilan dari Sakura, saat dirinya hendak menelepon balik, Sasuke menyadari bahwa di tempatnya sekarang tidak terdapat sinyal provider. Sasuke pun merasa heran, bukannya tadi ia berada di parkiran rumah sakit Sunagakure. 

"Kau sudah siuman?" Sasuke tersentak, ia melihat beberapa orang yang berjubah merah dengan lambang awan merah.

'Akatsuki?' batinnya penasaran.

"Lama sekali kau tertidur, un." ujar seorang pria yang berambut blonde panjang dikucir kuda. Sekilas orang itu mengingatkannya pada Ino Yamanaka. 

Lantas beberapa anggota Akatsuki yang lainnya bermunculan, ada 6 orang anggota yang Sasuke lihat. Namun anehnya, orang-orang tersebut memiliki tubuh yang retak dengan mata yang hitam kecuali sosok bertopeng yang sebelumnya berkepribadian petakilan sekarang justru pendiam, Sosok itu melihat Sasuke dengan mata Sharingan. 

"Kau pasti menyangka orang yang sebelumnya adalah tuan Obito bukan? Khehehe tapi yang sebelumnya menemuimu adalah aku, Tobi sang Zetsu!" sosok tanaman itu ternyata memiliki dua tubuh seperti parasit yang saling menempel. Sosok hitam dinamakan Zetsu Hitam sedangkan sosok separuhnya yang lebih dominan berbicara adalah Zetsu putih. 

Sosok bertopeng yang bernama Obito itu mendekat, kemudian beberapa anggota Akatsuki yang lain pun bergerak mendekati Sasuke. Sasuke bersiap untuk menyerang. Sosok berambut pirang memulai serangan dengan melemparnya bola kecil yang ketika Sasuke tepis dengan tendangannya, bola itu meledak.

"Kau memang payah, Deidara." Zetsu putih memanas-manasi sosok yang bernama Deidara tersebut dan membuat Deidara marah dan menyerang Sasuke secara membabibuta. Sasuke yang memiliki skill ketangkasan mampu mengimbangi Deidara, pikirannya tiba-tiba seolah memerintahkannya untuk berlari menuju danau, ia mampu berdiri di atas air, Sasuke menyentuh air danau, ia merasa memegang benda, saat Sasuke menarik benda tersebut, benda itu berubah menjadi sebilah pedang yang dialiri listrik berwarna biru. 

Sasuke kemudian diserang dari segala arah oleh anggota Akatsuki yang lain, Sasuke berusaha bertahan dengan menghindari serangan, sedangkan sosok Obito hanya duduk di tepi danau di atas batu besar menonton pertarungan. Saat Sasuke terkepung, Pain dan Konan menyerang Sasuke secara bersamaan sehingga membuat pria emo itu tidak mampu bergerak. 

Mulut Sasuke mengeluarkan darah karena ia terbentur ke tebing bebatuan. Saat itulan Obito bergerak.

"Kau terlalu sombong, kau bahkan lebih lemah dari pada pertarungan terakhirmu, seingatku," Saat Obito mendekati Sasuke untuk mengambil bola matanya, tiba-tiba Sharingan Sasuke aktif ke tingkat Mangekyou Sharingan, Obito terbelalak, ia tidak sempat untuk menghindar, lengan kirinya terbakar oleh api hitam yang bernama Amaterasu. Tanpa diduga oleh Obito dan yang lainnya, Sasuke kemudian menghilang seperti tersedot lubang hitam yang diciptakan dari matanya. 

Obito berdecih.

.

.

.

Sasuke tiba saja di sudut hutan lain, matanya tetap siaga memandang sekitar, pedang listriknya ia gunakan untuk berjaga-jaga mendapat serangan lain. Suasana tampak aman. Kemudian ia berjengit ketika mendengar gemerisik dari balik semak-semak. Ia meniti sekitar, ia mendapati seorang gadis bersurai merah yang bersembunyi. Gadis itu belum menyadari keberadaan Sasuke. Baru saat gadis itu berbalik dan hendak berteriak, gadis itu segera Sasuke bekap.

"Aku tidak akan melukaimu, katakan siapa dirimu dan tempat apakah ini?" 

Gadis itu bergetar ketakutan, terlebih setelah melihat Sasuke yang mata Sharingannya masih aktif. Gadis itu mengangguk cepat, Sasuke melepaskan bekapannya.