Part 1

6.7K 256 25
                                    

Tap tap tap tap...

Terdengar derap kaki seorang pria misterius yang berlari di sekitar koridor gedung pemerintahan Konohagakure. Ia menyembunyikan sebuah pistol dibalik saku jaket tebalnya. Sembari sesekali melihat pintu-pintu ruangan di gedung pemerintahan, pemuda itu masuk ke ruangan yang bertuliskan 'private room of President' , tanpa aba-aba dia mendobrak pintu tersebut dan mendapati seorang pria paruh baya yang  terkesiap memandangnya dengan mata melotot.

"Si-siapa k-kau?!" pria yang tak lama menjabat itu mundur perlahan sambil terbata-bata, tubuhnya bergetar ketakutan, keringat dingin tampak di pelipisnya.

"Cih, kau orang licik! Aku tau kau yang sebenarnya menjadi pemicu terbunuhnya Hokage sebelumnya. Kurasa lebih baik kau mengalami hal yang sama!" ancam pria misterius itu sambil perlahan mendekati Danzo yg baru-baru ini diangkat secara mendadak menjadi pemimpin negara Konoha.

"Ba-bagaimana kau bi-bisa tau hal i-itu?" ucapnya terlihat semakin shock, pria itu menyeringai, lalu menodongkan pistolnya ke hadapan Danzo. Danzo tidak mampu bergerak lagi. Kakinya seolah dipaku pada lantai tempatnya berpijak, ia tidak punya pilihan lain selain menunggu ajalnya tiba.

Danzo membelalakkan matanya ketika pria itu menodongkan senjatanya, 'Sial, apa keamanan militer telah disusup? Kemana para Anbu dan pasukan khusus?' Batinnya bertanya-tanya.

"Mati kau!"

Klik
Dor..

Peluru itu menembus dada Danzo, ia langsung mati terkapar saat itu juga di ruangannya. Sementara itu, si pelaku melompat dari jendela dan berhasil kabur tanpa meninggalkan jejak identitas, Namun yang lebih aneh, mayat Danzo berubah, tubuhnya mengeluarkan asap hitam, asap tersebut berubah menjadi sosok bayangan yang melihat Danzo dalam diam, tak lama kemudian bayangan itu menghilang tepat saat sinar petir menyambar, Ruangan Danzo gelap gulita, dan bayangan aneh itu lenyap tanpa diketahui kemana.
.
.
.
.
.
Brakkk!

"Teme, kita dipanggil Kakashi, ttebayo" Uzumaki Naruto, partner Uchiha Sasuke yang ia sapa 'teme (berengsek), berteriak ketika sampai diruangan Sasuke.

"Hn." sahut Sasuke singkat, Naruto memutar bola matanya, mereka lalu bergegas untuk menemui Hatake Kakashi, pimpinan mereka.

Markas KAI atau singkatan dari Konoha Agent Intelegent, adalah tempat bagi para agen intel spesial yang ditugaskan dibawah komando dari organisasi pemberantas kejahatan yang tingkatannya lebih tinggi dari Anbu, Anbu sendiri adalah kepolisian pemerintah yang bekerja untuk pemerintah, bahkan tak ayal Anbu akan meminta KAI untuk membereskan misi mereka jika kepolisian sudah angkat tangan terhadap kasus yang mereka tangani. Sasuke dan Naruto merupakan anggota dari Agent Special yang bekerja di bawah naungan sindikat KAI, Setibanya di ruangan rapat KAI, Kakashi mengadakan meeting dadakan untuk penugasan misi.

"Kali ini kalian ada misi khusus level S. Danzo, presiden yang baru-baru ini dilantik menjadi pemimpin Negeri Konoha, terbunuh secara mengenaskan, ia ditemukan sudah tidak bernyawa di ruangannya pada Jum'at malam, belum diketahui motif apa yang dilakukan pelaku. Pelaku pun sampai saat ini tidak diketahui karena tidak ada petunjuk konkret, para polisi sedang menyelidiki kasus ini namun kasus ini belum ditemukan titik terang, oleh sebab itu, aku menugaskan kalian untuk menyelidiki hal ini sampai spesifik." Sasuke mendengarkan penjelasan Kakashi dengan seksama, ia membuka map yang berisi bukti lapangan dan beberapa petunjuk yang sudah dikumpulkan. Tidak ada sidik jari, tidak ada rekaman CCTV, dan tidak ditemukan benda tajam. Intinya, kasus pembunuhan ini terencana. 

"Oh ya, sekedar informasi, kalian bisa meminta bekerja sama dengan Lady Haruno Sakura. Dia merupakan cucu dari Sannin Legendaris yang memiliki kekuatan supernatural. Ia ahli strategi, tingkat keberuntungan di atas 90% dan omong-omong, dia mampu memperkirakan masa depan dari firasat yang dimilikinya." Sasuke menoleh kepada Kakashi seakan memberi pandangan, 'Kau bercanda? Kenapa harus melibatkan seorang wanita?'

"Aku tahu pikiranmu, Sasuke, tapi kau bisa pertimbangkan setelah melihat kasus ini. Aku mengerahkan kalian untuk mengusut misi ini serapi mungkin." Sasuke hanya menghela napas, ia beranjak dari kursi dan membawa berkas misinya kali ini.

"Baiklah," Sasuke dan Naruto meninggalkan markas. 

"Teme, Kakashi-sensei bilang, pemecahan kasus ini kita disarankan meminta bantuan Lady Sakura. Jadi bagaimana jika besok kita ke Akita, bagaimana menurutmu?" Naruto dan Sasuke sama-sama termenung dalam mobil.

"Hn. Bisa saja kita menyelesaikan misi ini tanpa bantuan orang lain. Akan jadi sangat merepotkan. Terlebih lagi seorang wanita," Sasuke sedikit bergikik membayangkan jika tim nya dimasuki oleh seorang perempuan, yang ada malah membuat Sasuke naik darah. Lebih baik jangan, perempuan itu merepotkan. Pikirnya.

"Teme, berdasarkan hasil otopsi, Danzo terkena tembakan peluru pistol didadanya. Tapi yang lebih aneh, tidak ada bekas peluru di tubuh Danzo," Naruto menunjukan kertas hasil pemeriksaan jenazah Danzo.

"Apa tak ada yang lain, Dobe?" Sasuke berusaha memikirksn motif pembunuhan tersebut, ia menatap lamat-lamat bukti dan keterangan dari olah TKP dan rekam medis forensik.

"Mayat Danzo terlihat aneh, Sasuke. Kematiannya janggal." Naruto menatap wajah Sasuke yang serius menatapnya.

"Apa maksudmu?"

"Lihat bukti dari tim forensik ini, mata Danzo sebelah kiri itu merah,  dan tangannya membiru dengan garis seperti cakaran di pergelangan tangannya, tetapi tidak tertera sidik jari dimanapun, kasus ini aneh Sasuke, seperti bukan dilakukan oleh manusia biasa, apa mungkin makhluk astral?" 

Sasuke lalu menegakkan tubuhnya, Naruto berjengit kaget, Sasuke teringat ucapan Kakashi beberapa waktu di markas KAI.

'kalian bisa meminta bekerja sama dengan Lady Haruno Sakura.

"Dobe, aku sepakat kita harus meminta bantuan Lady Sakura untuk misi ini." Sasuke segera menyalakan mobilnya dan segera bersiap menuju Akita.

"Apa?! Tadi kau bilang tidak perlu," Naruto mulai kesal pada sahabat sepopoknya itu.

"Aku punya rencana, Dobe." Sasuke menatap iris Sapphire Naruto yang memandangnya kesal.

Naruto terdiam sesaat, Ia menghela napas, "Baiklah, aku sudah mengerti. Aku ikuti rencanamu."

"Kenapa kau baru paham, Dobe?"

"Sudahlah jangan mengejekku" Naruto dan Sasuke segera berangkat menuju kota Akita.

.
.
.
.
.
.
.
To be continued

Author's Note : 

Hai, minna san, maaf ya, Emi edit part ini dikit, semoga kalian tetap enjoy sama ceritanya ya, 

Lopyuuu:*

Akemi Chiharu

Love Mission [Revisi 2024]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang