Part 3

4.1K 195 18
                                        

Sasuke, Naruto dan Sakura telah sampai di Konoha. Mereka segera pergi ke markas KAI dengan Sakura tentu saja. Sakura asyik memandang pemandangan Konoha yang tengah memasuki musim semi dari kaca mobil.

Kryuuukk~~

Suara gauman perut yang kelaparan terdengar jelas diantara keheningan mereka bertiga. Sakura menatap kedua rekannya. Ia menahan tawanya ketika melihat Naruto yang membuang wajahnya yang memerah dan memegangi perutnya.

"Hahaha, lagi?" Sakura tak kuasa menahan tawa, pasalnya pemuda bersurai pirang itu sudah beberapa kali mengisi perutnya.

Sasuke memijat pelipisnya merasa ikut malu atas kelakuan rekannya, sungguh Naruto biasanya akan berkicau sepanjang perjalanan ketika perutnya lapar. Namun sepertinya ia sedang menjaga imej nya didepan Sakura.

"Hahahahaha, aduh hhaha, Naruto, jika kau lapar kita bisa menepi dulu disebuah kedai makan atau restoran terdekat." tawa Sakura meledak, ia bahkan memegangi perutnya dan menyeka sedikit air matanya. Sasuke seakan mendapat pemandangan indah didepannya karna melihat Sakura tertawa riang.

'Apa-apaan aku ini! Dia tidak jauh beda dengan wanita lain diluar sana' batin Sasuke berteriak mengutuk dirinya sendiri atas pemikirannya yang sempat membuyar.

"Uhh, aku malu sekali ttebayo.."

"Naruto, Sasuke, disana sepertinya tempat makan. Ayo kita mampir dulu kesana." Sakura menunjuk salah satu kedai yang tampak ramai dikunjungi oleh pembelinya.

Mereka pun berhenti dan memutuskan untuk ke kedai tersebut.

"Pak, aku pesan Ramen super jumbo satu. Eh tiga untuk temanku!" Naruto memesan dengan semangat. Pemilik kedai itu tersenyum geli akan tingkah hyperactive pelanggan setianya.

"Eh tidak tidak! Aku porsi biasa saja ji-san" Sakura segera menyangkal ucapan Naruto. Karena dirasanya porsi ramen jumbo eh malahan super itu terlalu banyak. Lagi pula Sakura kan sedang diet. (Ekhem)

"Hn. Porsi biasa." Sasuke berucap kalem sembari dirinya tetap berkutat dengan ponselnya.

"Yare yare.... baiklah. Pesanan Ramen porsi super jumbo satu dan porsi biasa dua. Ada yang mau kalian tambahkan lagi?"

"Tidak, pak Teuchi!" Naruto rupanya mengenal paman pemilik kedai, bahkan ia sering membeli ramen dari pak Teuchi di restoran Ichiraku Ramen. "paman, kau buka lagi cabang di daerah sini rupanya."

"Hahaha, kukira bukan kau, anak rakus. Iya, kedai ini cabang ketigaku, baik daripada lama berbasa-basi silahkan tunggu hidangannya." pak Teuchi pun berlalu kedapur untuk membuatkan pesanan mereka.

.
.
.
.
.

Puk

"Eh???" Sasuke dan Naruto mengalihkan pandangan mereka kepada Sakura. Tampaknya seseorang yang mereka ketahui sebagai agen penyamar menepuk bahu Sakura dan tersenyum. Sakura memelototkan matanya dan sesaat kemudian ia berteriak girang dan memeluk gadis itu.

"Inooo... lama sekali aku tak bertemu denganmu!" Ino Yamanaka yang notabene sahabat Sakura terkekeh dan menggaruk pipinya yang tidak gatal.

"Benar Saki, Hisashiburi ne. Kau dikonoha ini sedang liburan? Atau ...," Ino menggantungkan kalimatnya dan memandang dua pemuda yang ada dibelakang Sakura.

"atau kau sedang dalam ... misi juga?" Ucap Ino melemah diakhir kalimat. Karena takutnya ada seorang musuh yang mengincarnya. Ah -mereka dikarenakan mereka itu adalah Agent.

"Iya." bisik Sakura pelan.

"Sakura, jaga dirimu baik-baik"

"Um, tentu saja, Pig."

Love Mission [Revisi 2024]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang