★. 33 [ darkside ]

1.3K 134 13
                                    

"Jadi, mau bilang apa?" bukannya menjawab, jaemin memeluk Jeno erat. tubuh yang ia rindukan kini kembali ke pelukanya.

"Aku cinta kamu, selalu dan seterusnya aku akan selalu cinta sama kamu." Jeno melepas pelukan itu dengan kasar.

"kalo mau bicarain soal ini, gue mau pergi." hati jaemin terkikis saat melihat Jeno yang mengalihkan pandangannya.

"Aku gamau pisah sama kamu no.. Jangan cuekin aku kaya gini, seakan akan kamu udah ga mau lagi sama aku."

"i loved you."

"i know you still love me."

"no, i loved you jaem."

"i will make you fall in love with me again."

"terserah, gue muak denger omongan lo. udah kan? biarin gue pergi." jaemin menahan tangan jeno.

"noland.. please.. please.. i miss us, I promise not to repeat the same mistake." suara jaemin memelan, terdengar sangat sakit.

"seenggaknya kamu dengerin aku dulu jeno! kamu gatau seberapa gilanya aku ga dapet kabar soal kamu, dan waktu kamu balik ke sekolah lagi.. kamu berharap kita ga ada hubungan??apa hubungan kita se sepele itu dimata kamu?" ujar jaemin menahan emosi.

yang ditakutkan Jeno benar terjadi, ketakutan berhadapan dengan jaemin. sedari tadi ia menahan sakit di dadanya, berharap kali ini tidak akan luluh seperti di rumah sakit waktu itu.

wajah datar dengan suara tegas, "iya, hubungan ini ga ada artinya di hidup gue." Jeno berkata tanpa ragu sedikitpun.

jaemin mulai melepaskan tangan Jeno, bimbang antara percaya dan tidak percaya.

"bohong, bilang ke aku kalo ini prank kan?"

"Jeno, bilang. ini bohong?" tanya jaemin sekali lagi.

"AhahahaHahaa takdir sialan, apalagi ini."

"gue cabut."

"tunggu, aku nanya satu kali lagi. do you love?"

"ga, gue ga cinta sama lo."

"..."

"cukup, jangan ganggu hidup gue lagi. bahkan buat liat wajah lo gue udah ga bisa. gue najis liatnya." Jeno meninggalkan jaemin sendirian. jaemin bersender pada dinding, mencoba memproses semua percakapan mereka.

wajah manis itu.. wajah yang membuat jaemin jatuh cinta, siapa sangka dapat berucap demikian rupa.

ini hanya pengalihan agar jaemin berhenti mengerjar atau.. jeno benar benar tak inggin melihatnya lagi?

-☆-

Sampai dirumah, jeno termenung depan jendela kamarnya. jeno memikirkan banyak hal.

tidak sengaja, jeno melihat ke pagar rumahnya. teringat pertama kali jeno pulang bersama jaemin.

jaemin yang malam malam datang membawa semangka.

jaemin yang rela kehujanan kerumah jeno karena rindu.

dan jaemin yang memilih untuk menjemput Jeno dibandingkan duduk menunggu bel. rela dirinya di hukum dari pada Jeno dihukum.

gerbang rumah Jeno, adalah saksi bisu moment mereka. Jeno membiarkan air matanya jatuh ke pipi, tidak merasa terganggu sama sekali. ingin dia balik lagi ke masa dimana semua belum terjadi.

FLASHBACK

bunda Jeno masuk ke dalam kamar, membawa sepiring puding coklat dengan jus jambu.

For Real!? | JAEMJEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang