★. 06 [ manis manis asem ]

5K 389 18
                                    

Jeno membuka pintu lab komputer, mengedarkan pandangannya ke segala arah. Jeno melihat seseorang yang berdiri disana membelakangi nya.

Jeno masuk kedalam, mendekat ke arah seseorang tadi. "Pak? Kenapa pak manggil saya?saya ga buat salah loh pak. Udah ga bolos lagi"

"Gitu cara lo ngomong sama guru jen?" seseorang itu berbalik.

Ahh.. Sial.. Sudah berharap tak bertemu dengan seseorang di depannya malah takdir mempertemukan mereka berdua disini.

"Lo.."


"Ngapain lo disini anjir!?" bohong jika Jeno tidak terkejut. Jaemin membalikkan badannya, melihat ke arah Jeno.

Jaemin tersenyum lalu berdiri di depan Jeno yang diam di tempat. Matanya menatap wajah Jeno. Tanpa persetujuan Jeno, jaemin merengkuh pinggang Jeno sehingga tidak ada jarak diantara keduanya.

"Lepasin bangsat" Jeno mencoba melawan, namun jaemin tak kunjung melepaskan tangannya dari pinggang Jeno.

"Shhh diem jen" bisikan jaemin yang pelan membuat Jeno merinding seketika.

Jaemin melangkah maju membuat Jeno tertubruk dengan meja di belakangnya. Jaemin semakin merapatkan keduanya. Detak jantung Jeno berdegub dengan cepat.

Mata jaemin tak lepas dari bibir tipis yang sekarang menjadi candu nya.

"Gimme a kiss" setelah keheningan yang melanda, jaemin menampakkan suara.

"Jaem, lepas-"

"No, give me a kiss first" tolak jaemin tegas.

"Di mimpi lo anjing!"

"Jericho noland praditama"

"Yea yea that's my name"

"Tadi malam lo ngirim chat apa ke gue?hmm?" tanya jaemin yang mulai meng hirup aroma Jeno di ceruk lehernya.

Jeno mengadah ke atas. Mungkin kali ini ia harus mengalah dengan jaemin.

Merasa mendapatkan lampu hijau dari Jeno, jaemin mengigit leher Jeno yang menciptakan ruam kemerahan. Sangat khas, seperti orang habis bercinta.

"Mnghh jaemhh" mendengar desahan Jeno membuat jaemin mabuk kepayang. Jika saja akal sehatnya tak mengambil alih, bisa dipastikan lab komputer akan bau sperma.

"Bajingan lo.." jaemin kembali menatap wajah rupawan Jeno. Menunggu cinta nya mengatakan kata selanjutnya.

"Cupang kemaren belum hilang anjing! Lo malah nambah satu lagi! Ga adil bangsat!" jaemin kira Jeno akan mengatakan bahwa Jeno membenci jaemin, diluar nalar ternyata.

Jaemin simpulkan bahwa Jeno juga menikmati permainan tersebut. Jeno yang sedari tadi ditatap lekat oleh jaemin mulai merasa tak nyaman.

"U - udah lepasin" Jeno memaki dirinya sendiri, mengapa malah ia menjadi gugup.

Jaemin mengangkat tubuh Jeno agar duduk di meja yang berada tepat dibelakang Jeno. Jaemin menuntun tangan Jeno tuk menaruh kedua tangan tersebut di bahunya. Sedangkan Jeno terdiam, melihat apa yang akan jaemin lakukan selanjutnya.

"Sini sayang, kasih gue tanda juga biar kita sama sama adil"

Ucapan jaemin tadi berhasil membuat Jeno bersemu malu. Jaemin melingkarkan tangannya di pinggang Jeno, semakin mengikis jarak diantara keduanya.

"Don't be afraid, I'm yours"

"No, i'm not" Jeno menyangkal ucapan jaemin. Jaemin yang paham dengan maksud Jeno hanya terkekeh.

For Real!? | JAEMJEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang