1. Revaldo

2.3K 97 27
                                    


"Aldo anjing..!! Hp lu tuh bunyi terus tolol...!!!" Rizky menoyor kepala adik bungsunya yang bernama Revaldo yang sibuk main PS dengan adiknya yang satu lagi yang bernama Robby.

Rizky anak ke 3 dari 4 bersaudara.

Anak pertama bernama Rival, anak kedua Rizky, ketiga Robby dan yang terakhir Revaldo.

"Gue gebuk pala Lo ya do sekarang atau lu angkat tuh telepon??!!" Ujar Rizky

"Iya iya.. njjiiierr punya Abang kdrt Mulu, gue aduin ke Komnas HAM mampus Lo..!!" Revaldo bangun dari tempat duduknya, melepaskan stik PS dari tangannya kemudian mengambil Handphone yang berada di atas sofa

"Rev... Anjjir.. Rev.. belom selesai tolol..!! Gantian gue mau menang aja kabur Lo..!!" Robby mendumel karena Revaldo meninggalkan dirinya sendiri saat asyik main PS berdua. Adik bungsunya itu malah meninggalkannya di saat ia hampir saja memenangkan permainan.

"Yeh.. ngelunjak Lo..!! Gue aduin Marsha lu yang mampus...!!" Kata Rizky namun hanya di acungi jempol oleh Revaldo yang membelakanginya menaiki anak tangga

Revaldo masuk ke kamarnya, mengunci kamar takut abangnya mengganggu dirinya yang tengah berbicara di telepon dengan seorang gadis.

Ketiga abangnya itu memang selalu iseng, jika mereka tau Revaldo sedang teleponan dengan seorang gadis tentunya dia akan jadi bahan Bullyan kakak-kakaknya seperti yang sering terjadi pada Robby.

Beruntungnya ia tak pernah kepergok bucin seperti Robby, bila kepergok sudah pasti Revaldo pun akan ikut terseret menjadi bulan-bulanan kakaknya, menjadi bahan tertawaan di manapun mereka berada, yang akan selalu di ungkit kapanpun nantinya.

"Apa sayang??" Tanya Revaldo mengangkat teleponnya merebahkan diri di atas kasur.

"Kok ga semangat gitu ngangkat telepon nya.. males ya aku telepon..??!!" Jawab gadis  di teleponnya.

"Engga.. bukan gitu, tadi si Rizky nyebelin..."

"Nyebelin kenapa Abang kamu??"

"Eumm... Ya pokoknya ada deh, ngeselin banget sumpahhhh.. maaf ya kamu malah jadi kecipratan" Revaldo menyadari nada bicaranya pada pacarnya tadi terlalu kaku membuat gadis itu tersinggung dan murung

"Oh.. gitu. Eh, Sayang.. nanti aku tampil di SMA Pelita kamu ikut temenin aku kan??" Andai revaldo tau gadis yang di pacarinya sedari kelas 2 SMP itu kini tengah menarik bibirnya tersenyum-senyum sendiri penuh harap

"Yah.."

"Yah..?? Kok?? Kamu gamau ya?? Apa kamu ada acara lain??" Seketika senyuman luntur mendengar hembusan nafas kekasihnya dan kini merubah raut wajahnya menampilkan wajah penuh kekecewaan.

"Bukan gitu.. aku belum selesai ngomong.." bantah Revaldo

"Terus?? 'Yah..' itu maksudnya apa??"

"Yah.. kenapa gak di SMK Mutu aja sii sayang?? Kenapa ga tampil di SMK ku aja Tuhan...!!! Aku juga mau liat pacarku joget-joget depan mata temen-temen ku, pasti mereka semua bakal sirik sama aku karena punya pacar cantik dan energik kaya kamu.. Mana ada yang ga tertarik sama ketua cheerleader plus dancer kaya kamu.."

Pernyataan Revaldo mampu membuat pipi Pacarnya kini bersemu merah

"Eh, bentar.. jangan di sekolahan ku deh.."

"Kok jangan?? Tadi katanya mau aku tampil di sekolahan kamu..." Kini pacar Revaldo ini menaikan sebelah alisnya

"Aku gamau liat mata-mata keranjang temen ku, apalagi nanti kamu liat cowok yang punya kelebihan dari kekurangan yang aku punya. Nanti kamu malah selingkuh, ninggalin aku.. aku maunya hidup cuma sekali dan aku juga maunya sekali cuma mencinta perempuan sesempurna kamu.." revaldo kembali melontarkan gombalan-gombalan mautnya, membuat debat jantung pacarnya tak karuan.

Flower Petals Bloom (Delsha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang