Love in Silent 3

191 18 12
                                    

"Hai, Won."

"Haruto?"

Wonyoung turun dan berdiri tepat di depan Haruto yang masih tersenyum.

"L-lo kok bisa ada disini?" Tanya Wony lirih. Hampir kehilangan suara saking terkejutnya melihat Haruto dengan seragam SMA-nya dulu.

Paham dua orang itu butuh ruang, Jovan beranjak. Mengajak Eliza ke cafetaria sebelum bel masuk berbunyi.

Haruto mengode Wonyoung duduk di tempat Jovan tadi melalui matanya dan Wony menurut---masih dengan wajah kebingungannya.

"Gue sekolah disini mulai sekarang."

"Apa?! Kenapa bisa?"

Haruto menghela napas kasar, "Lo tau sendiri kan gue gak bisa musuhan lama-lama sama lo."

Wonyoung ternganga, sungguh kehabisan kata-kata. Otaknya seketika blank. Sampai jentikan jari Haruto di depan wajahnya membuat Wonyoung kembali sadar.

"Ya tapi lo gak seharusnya ikutan pindah sekolah kesini, Ru. Kita masih tetep bisa baikan meskipun lo tetep disana."

"Lo pikir aja gimana caranya kita baikan? Semua akun medsos gue lo blokir."

Benar juga. Wonyoung lupa.

Wonyoung jadi merasa bersalah dan sangat menyayangkan keputusan Haruto yang pindah sekolah cuma supaya mereka baikan. Padahal di SMA Binus, Haruto termasuk siswa berprestasi sekaligus kapten basket. Meskipun Wonyoung juga sama, tapi dia kan jelas ada kesalahan yang membuatnya sampai pindah sekolah. Beda dengan Haruto.

"Tetep aja lo harusnya gak kesini, Ru. Lo jadi harus ninggalin tim basket lo, kan. Disini juga lo jadi tinggal sendirian, jauh dari mami." Wonyoung jelas tau tinggal sendiri itu gak enak. Apalagi buat Haruto yang tergolong manja sama ibunya.

"Gapapa, yang penting gue bisa deket sama lo."

Tes!

"Anjir lah Won. Jangan nangis elah."

"Hiks.. Gue terharu bego! Lo bela-belain pindah kesini cuma buat baikan sama gue.."

"Heh, jangan pake jilbab lo. Nanti kotor."

Haruto menarik tangan Wonyoung yang hampir mengusap air matanya pakai jilbab. Kemudian berdiri untuk mengeluarkan pocket tisu di kantong celananya.

"Nih pake."

Wonyoung langsung mengusap air matanya pakai tisu itu. Anak kelasnya dan kelas sebelah sudah kepo banget sama obrolan mereka. Sampai ada yang sengaja nyuci tangan di wastafel depan kelas Wonyoung dilama-lamain.

Termasuk sepasang sejoli yang tadi niatnya ke cafetaria tapi malah nangkring di belakang pohon.

"Mereka beneran pacaran gak sih?" Bisik Eliza pada Jovan.

"Mana aku tau."

Eliza kepo banget sama hubungan Wonyoung dan Haruto. Soalnya hampir tiga minggu mereka berteman, Wonyoung ngakunya jomblo.

"Gue juga minta maaf, Won. Gara-gara gue yang gak pikir panjang bawa bang Hyunwook nyamperin lo, lo jadi dipindahin kesini."

Wony menggeleng lagi. "Nggak, ini bukan salah lo. Gue malah bersyukur malem itu kalian langsung dateng."

Haruto tersenyum, perasaannya lebih lega sekarang.

"Jadi.. Kita baikan?"

"Sure." Jawab Wonyoung balas tersenyum.

"Kalau gitu buka semua blokirannya."

"Iya nanti gue buka."

"Sekarang."

TraVicky ||Teman Tapi MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang