Haloo,
Apa kabar kalian hari ini? Semoga selalu baik baik saja dan bahagia.
Jika sedang sedih, menangislah hingga puas.Tapi setelah itu, jangan lupa kembali tersenyum :D.
Hari ini, Cia bakalan update BAB baru,
Masih dalam suasana festival ni. Sekalian Cia mau nunjukkin menu makanan yang mereka jual.Selamat Membaca
.
.
.
Alphabetz Class. Nama yang terbentuk secara spontan seperti tahu bulat yang digoreng dadakan. Alasan nama ini lahir adalah hampir seluruh huruf dari alfabet yang mencapai 26 itu, ada dalam buku absen kelas X-IPA-1. Dan ini yang mereka jadikan nama stand jualan mereka di bazaar kali ini. Dengan mengambil iuran setiap siswa sebesar 10.000, mereka juga membuat pin kelas ukuran kecil untuk dibagikan kepada beberapa pengunjung secara random, sebagai kenang kenangan. Hasil jualan hari pertama nanti, sebagian akan mereka jadikan untuk modal hari kedua, sehingga tidak terlalu berat.
Menu Hari Pertama
Setiap orang yang ada di kelas, akan mendapat giliran menjaga stand untuk jualan, agar semuanya terlihat bekerja, dan tidak ada yang hanya duduk bersantai ria. Hari ini, bukan giliran Azzura yang menjaga stand dikarenakan ia akan lomba. Bekal yang dibawakan bunda tadi sudah ia makan di tempat bazaar, disana juga disediakan kursi serta meja yang berada di tengah tengah, untuk para pembeli bisa menikmati makanannya dengan nyaman.
Dua jam lagi, perlombaan karikatur akan dimulai, ia harus bersiap dan harus fokus nantinya, agar tidak membuat kesalahan fatal. Seperti dulu.
Awan mulai tampak menghitam, langit bukan menghadirkan warna jingga kemerahan, melainkan mendung. Dari ujung jalan sana sudah terlihat sekali rombongan awan hitam yang akan segera mengisi seluruh tempat ini, sepertinya kali ini akan menyeluruh. Para ibu rumah tangga mulai segera mengangkat pakaian yang masih dijemur di halaman, takut tiba tiba hujan turun tanpa bilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bye, Helios!
Teen FictionRasa itu tumbuh pada tempat dan waktu yang salah. Senyum yang biasa aku lihat, ternyata bukan untukku. Indah, tapi milik orang lain. Kamu bahagia, tapi bukan dengan aku. Ternyata aku bukan dermaga untuk dirimu berlabuh. Semoga ak...