Selamat membaca💎💎
ΩΩΩΩΩ
Hyunsuk tak ada hentinya menepuk-nepuk tubuhnya saat dirasanya ada seekor nyamuk yang menghisap darahnya. Berbeda halnya dengan Yoshi dan Bangchan yang hanya diam mengamati keadaan pada malam itu. Ketiganya kini sedang berada di tengah hutan untuk mengistirahatkan diri sejenak, setelah perjalanan yang lumayan jauh ditempuh oleh ketiga pemuda itu.
"Bangsat nih nyamuk-nyamuk nggak ada habisnya." keluh Hyunsuk sembari menepuk keras betis sebelah kanannya.
Bangchan hanya geleng-geleng kepala. Tak habis pikir dengan tingkah Hyunsuk yang sangat berisik. Dari awal perjalanan mereka dari supermarket yang hampir menghilangkan nyawa Yoshi sampai ke tengah hutan seperti ini, Hyunsuk masih saja mengeluhkan hal-hal sepele.
"Makhluk tadi itu Gorgon, kan?" tanya Yoshi menatap Bangchan di kegelapan malam itu.
Bangchan menelan saliva gugup. Tak seharusnya mereka menyebut nama dari monster yang mereka hadapi. Tapi tak ada yang bisa dilakukan, nama itu sudah terlanjur meluncur dari mulut Yoshi.
Bangchan menghela nafas sejenak, "Iya. Itu nama monsternya."
Setelah jawaban yang diutarakan Bangchan, keheningan kembali melanda.
"Darimana lo tahu?" Kini Bangchan yang balik bertanya kepada pemuda berambut merah itu dengan rasa penasaran. Tak banyak anak-anak blasteran yang mengetahui nama monster itu, apalagi anak blasteran seperti Yoshi yang tak pernah mendapatkan pelajaran langsung dari perkemahan.
Yoshi tak langsung menjawab, pemuda itu menyentuh pelan lukanya yang sudah dibalut menggunakan perban dengan mata menerawang.
"Gue udah pernah ketemu makhluk itu." jawabnya.Hyunsuk dan Bangchan sontak membelalakkan mata, "Anjir, jadi ini kedua kalinya lo ketemu monster itu?" tanya Hyunsuk.
"Iya."
Kini Hyunsuk semakin mendekatkan diri ke arah Yoshi setelah mendengar jawaban pemuda tersebut. Pantas saja tadi pemuda itu nampak tak takut saat menghadapi monster yang bernama Gorgon itu, ternyata Yoshi sudah pernah bertemu sebelumnya.
Yoshi menundukkan kepala dengan sorot mata sendu, "Empat minggu yang lalu, gue diserang sama monster itu saat dalam perjalanan pulang ke rumah." jelasnya.
"Lo diserang? Terus gimana?" tanya Hyunsuk lagi dengan ekspresi wajah antusias.
Yoshi menganggukkan kepala dalam keremangan cahaya malam, "Karena itu pertama kalinya gue ketemu makhluk yang seperti itu, gue nggak bisa berbuat apa-apa. Gue hanya bisa diam karena saking kagetnya. Syukurnya gue selamat."
"Gue dibantu sama seseorang. Tapi, orang itu yang nggak selamat." lanjut Yoshi diakhiri dengan suara yang bergetar.
Hyunsuk seketika itu juga membekap mulutnya, tak percaya dengan apa yang diucapkan oleh pemuda yang ada dihadapannya. Hal itu pun berlaku juga bagi Bangchan.
Nyawa seseorang tidak selamat? Setahu Bangchan monster tak dapat menyerang manusia, manusia pun tak dapat melihat monster karena tertutupi kabut. Apakah mungkin yang dimaksud Yoshi dengan orang itu adalah seorang blasteran juga, seperti dirinya?
Yoshi menghela nafas panjang. Tak tahu, apakah ini langkah yang tepat menceritakan kejadian ini kepada mereka berdua yang baru dikenalnya. Kesedihan kembali menyeruak memenuhi hati dan pikirannya, Yoshi tak sanggup jika harus mengingat kembali kejadian itu.
Ketiga pemuda tersebut kini larut dengan pikiran masing-masing. Tak tahu harus bertindak dan mengucapkan apa.
Hyunsuk mendesah pelan, "Gue turut-" Perkataan Hyunsuk mendadak terhenti saat dia tak sengaja mendengar sesuatu dari kejauhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thisavrós (Treasure)
FanfictionBagaimana jadinya jika kedua belas pemuda dikejutkan dengan fakta kehidupan mereka yang sesungguhnya? Sebuah fakta bahwa mereka adalah keturunan dewa-dewi Apa yang akan mereka lakukan? Akankah mereka mampu menghadapi ramalan yang sudah ditakdirkan...