Selamat membaca💎💎
ΩΩΩΩΩ
Hyunsuk berulang kali bergumam tidak jelas saat sedang menatap ponselnya. Membaca deskripsi singkat tentang alat musik yang akan dibelinya itu secara online. Berulang kali jarinya bergerak ke atas dan ke bawah guna memilih alat musik yang sesuai dengan keinginannya. Kegiatan Hyunsuk yang sedang melihat-lihat online shop itu terhenti tatkala merasakan tepukan ringan di pundak sebelah kirinya.
"Belum dapat juga?" tanya seorang pemuda bernama Bangchan.
Hyunsuk mendesah pelan seraya memanyunkan bibirnya, "Belum."
Bangchan tersenyum gemas melihat tampang Hyunsuk, lalu menggelengkan kepala pelan. Pasalnya sudah sejam tepat setelah mereka mengikuti mata kuliah musik tradisional, Hyunsuk belum juga beranjak dari tempatnya duduk. Malam sudah menjelang, tetapi keduanya masih nyaman bersantai di café depan kampus mereka.
"Gitar yang minggu lalu lo beli emang kemana?" tanya Bangchan penasaran. Setahunya Hyunsuk seminggu lalu baru saja membeli gitar akustik, kenapa sekarang ingin membelinya lagi.
"Ck, kan gue udah bilang rusak, nggak sengaja jatuh dari balkon rumah gue." jawab Hyunsuk kesal seraya meraih minuman yang telah dipesan sebelumnya dan menyesapnya. Bagaimana tidak kesal? Pertanyaan itu sudah dilontarkan Bangchan untuk kesekian kalinya.
"Iya juga, ya. Lupa gue."
Hyunsuk mendelik mendengar ucapan Bangchan. "Lo nggak ada rekomendasi online shop yang jual alat musik gitu?"
Bangchan menggelengkan kepalanya, "Gue kan kalau mau beli langsung ke tokonya."
"Kenapa nggak beli ke tokonya langsung aja? Kalau beli di online shop nanti barangnya nggak sesuai dengan gambarnya, loh" lanjutnya.
Hyunsuk berdecak pelan, "Lo kira gue belinya di online shop abal-abal? Online shop luar negeri ini, bos." kesal Hyunsuk.
"Terserah lo aja dah." pasrah Bangchan malas meladeni kekesalan Hyunsuk.
Hyunsuk memutar bola matanya lalu melanjutkan kegiatannya mencari alat musik yang sempat tertunda tadi.
Musik dan Hyunsuk mungkin tak bisa terpisahkan. Pemuda itu sangat menyukai musik, hal itu menyebabkan Hyunsuk mengoleksi dan pandai memainkan berbagai jenis alat musik. Jika berbicara tentang musik, Hyunsuk akan sangat antusias dan dengan mudahnya akan melupakan waktu jika sudah membahas tentang sesuatu yang disukainya itu.
Karena sudah lelah melakukan pencarian alat musik melalui ponselnya, Hyunsuk memutuskan untuk pulang. "Balik, yok. Udah reda juga hujannya." ajak Hyunsuk memastikan keadaan di luar. Tidak ada gunanya juga memastikan seperti itu, kan mereka mengendarai mobil, bukan motor.
Bangchan mendongakkan kepala dari buku yang sedang dibacanya untuk menatap Hyunsuk. "Emangnya udah dapat?" tanyanya.
"Belum. Besok aja deh gue coba mampir ke toko alat musik yang ada di pertigaan apartemen gue." ujar Hyunsuk lalu menyandang tasnya dan meraih kunci mobil yang ada di atas meja café tersebut.
Bangchan menganggukkan kepalanya paham, kemudian mengikuti langkah Hyunsuk keluar dari café.
"By the way, sebelum pulang kita mampir ke supermarket dulu, ya?" ujar Hyunsuk setelah mendudukkan dirinya di kursi kemudi. Bangchan hanya berdehem pelan sebagai jawaban seraya memakai seatbelt.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thisavrós (Treasure)
Hayran KurguBagaimana jadinya jika kedua belas pemuda dikejutkan dengan fakta kehidupan mereka yang sesungguhnya? Sebuah fakta bahwa mereka adalah keturunan dewa-dewi Apa yang akan mereka lakukan? Akankah mereka mampu menghadapi ramalan yang sudah ditakdirkan...