[37] My Hero

1.8K 156 98
                                    

Syukurlah Athar bisa bernafas lega setelah menunggu 30 menit lamanya di luar ruang UGD, akhirnya tak lama dokter pun keluar dan mengatakan kepada nya bahwa keadaan Mayra sudah mulai membaik setelah tadi sempat dinyatakan lemah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Syukurlah Athar bisa bernafas lega setelah menunggu 30 menit lamanya di luar ruang UGD, akhirnya tak lama dokter pun keluar dan mengatakan kepada nya bahwa keadaan Mayra sudah mulai membaik setelah tadi sempat dinyatakan lemah.

"Lalu bagaimana keadaan kandungan istri saya dok?" tanya Athar dengan wajah yang masih terlihat begitu gelisah dan kahwatir

Dokter pun tersenyum "Alhamdulillah pak kandungan nya baik-baik saja, janinnya kuat, hanya saja istri anda yang harus menjalani rawat inap untuk memulihkan kondisi nya" sahut Dokter tersebut membuat Athar menghembuskan nafasnya lega

"Saya boleh menemui istri saya dok?" Dokter pun menganggukan kepalanya memberikan izin kepada Athar

"Terimakasih dok" sahutnya sebelum akhirnya Athar masuk ke dalam ruangan tersebut

Pandangan Athar jatuh menatap wajah istrinya yang terlihat pucat dengan mata yang masih terpejam, lagi dan lagi dirinya gagal menjadi pelindung untuk istri dan juga calon anaknya.

Benar-benar memang suami yang tidak berguna "Maafin mas sayang hiks..hiks.." lirihnya mengengam tangan kanan Mayra yang terinfus sembari menangis menatap wajah istrinya

"Mas telah gagal menjaga kalian"

"Maaf, mas minta maaf"

"Seharusnya mas lebih ekstra menjaga kamu lagi, tapi nyatanya mas memang tidak bisa menjadi pelindung untuk mu sayang, sampai kejadian seperti ini harus menimpa kamu hiks..hiks.."

"Maafin mas hiks..hiks.."

Athar benar-benar merasa bersalah sekali, lagi-lagi ia tidak bisa menjaga dan melindungi Mayra dengan baik, ia telah gagal menjadi suami yang baik untuk Mayra.

"Mas..." lirih Mayra yang sudah sadarkan diri menatap wajah suaminya yang tengah mengengam tangannya sembari menangis

Athar mendongak mendapati istrinya yang sudah sadar "Sayang hey, Alhamdulillah kamu sudah sadar. Ada yang sakit 'heum?" tanyanya sembari mengusap pucuk kepala Mayra dan menatap wajah istrinya itu

"Sedikit pusing" sahutnya sembari memegangi keningnya yang sedikit di plester

Athar pun mengecup lama kening Mayra dengan sayang "Maafin mas ya, mas gagal menjadi suami yang baik untuk kamu, mas gagal melindungi kamu" lirihnya membuat Mayra mengeleng-gelengkan kepalanya

Ini semua terjadi bukan karena kesalahan dari Athar, ini musibah. Bukan salah siapapun "Hustt.. mas nggak salah sama sekali, mas juga udah jadi suami yang baik kok buat aku, mas itu My Hero nya aku" sahutnya dengan nada suara yang masih sedikit lemah tersenyum kecil menatap wajah suaminya sembari mengusap pipi Athar dengan lembut

Air mata Athar pun kembali menetes kala ia mendengar penuturan dari istrinya itu "Jangan nangis dong, mas jelek tau kalau nangis" sambungnya terkekeh mengusap air mata Athar

Dengan cepat Athar langsung memeluk tubuh Mayra, memeluknya dengan sayang dan menangis dalam dekapan istrinya itu. Saat ini Mayra masih terbaring di atas brankar, dan Athar memeluknya menenggelamkan kepalanya di curuk leher Mayra.

GUS ATHAR  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang