Enam

32 20 1
                                    






Happy reading guys
Jangan lupa vote yaa

"Haloo cantik" goda preman dengan rambut gondrong dan postur tubuh yang tinggi

Mentari ketakutan saat melihat ketiga preman itu dengan postur yang menakutkan "K-kalian siapa?"

"Gausah takut cantik, kalau kamu mau bebas dari kita-kita ada baiknya kamu layanin kita bertiga kebetulan di sekitar sini ada gubuk tua yang ga kepakai" ucap preman dengan kepala botak plontos dan perut buncit bisa mentari duga bahwa itu adalah leader dari preman-preman itu

Mentari melotot takut saat preman botak itu mengatakan layanin, 'ya Allah tolongin mentari' batin mentari ketakutan

"Sst bawa" perintah preman si kepala botak itu kepada bawahannya

Kedua orang bawahan si kepala botak itu mendekati mentari dan mencekal kedua tangan mentari, mentari reflek menjatuhkan belanjaannya

Merasa ia di posisi terancam mentari mulai berteriak dan berusaha terlepas dari genggaman preman-preman bejat itu, "TOLONG TOLONG SIAPAPUN TOLONG" teriak mentari dengan kencang berharap ada orang yang mendengar suaranya

"Bawa" titah preman botak itu, saat kedua preman yang mencekal tangan mentari akan berjalan tiba-tiba ia diberhentikan oleh suara laki-laki yang menghentikan aksi mereka

"BERHENTI"

"Jangan gangguin kite-kite, mending elu pergi aje bocah ingusan kek elo mending tidur aje deh Iya ga? Hahahaha ha" ejek preman berkepala botak itu

"BACOTT" tanpa ba bi Bu pemuda itu lantas menghajar preman-preman itu sampai babak belur

Bruk

Krak

Brak

Krek

Bugh

Suara ngilu itu mengisi kekosongan malam yang sunyi itu, sementara mentari ia berjalan mendekati belanjaannya lalu kabur ketakutan

Sesampainya di kost an mentari bernafas lega hari ini Tuhan baik kepadanya semoga seterusnya begitu, "huh Untung ada cowok tadi kalau nggak, bisa berabe gw. Oh iya gw kan belum sempet ngucap terima kasih sama cowok tadi aduhh bodoh banget sih gw semoga Allah membalas kebaikannya Aminnnnnn" ucap mentari sembari mengadahkan tangannya seperti orang berdoa

Mentari berjalan ke dapur meletakkan cemilannya dan duduk di kursi untuk makan karna sedari tadi cacing cacing yang berada di perutnya demi meminta makanan

Selesai makan mentari berjalan ke kamar mandi untuk gosok gigi dan bersiap untuk tidur, sesampainya di kamar tiba-tiba ia menerima notif pesan

Ting!

                        Laskarang
                            
https://grup.whatspp*******
Itu grup ekskul musik
21.00
                                        Oke Makasih!
                                                     21.01   Sama²
21.01
Mengetik........

Disisi lain

"Sial! Gw ga ada topik" desis laskara

Tok tok tok!

"Masuk aja" ucap laskara, lalu mengubah posisi nya menjadi duduk di atas kasur

"Belum tidur?" Tanya laskara kepada anak kecil yang sedang berjalan ke arah kasurnya

"Belum,arsya mau ngomong sama kakak" ucap arsya yang sudah duduk di samping laskara

"Apa?"

"Kakak inget kakak cantik yang ditaman ga?" Tanya arsya

"Kenapa?"

"Kakak nya cantik ya, cocok sama ka santen kara" goda arsya

"Kamu ya, nihh kena nih" canda laskara lalu menggelitik perut arsya

"Kak ampun kak hahahaha kak hahahaha ha bundaaaa hahahaha"

"Laskara, Arsya kok belum tidur? Sana tidur udah malem malah bercandaan" marah Sarah (ibu laskara)

"Ini bund kak laskara yang mulai" adu arsya

"Ngga bund, bohong bukan laskara" elak laskara

"Semua salah, arsya balik ke kamar kamu laskara tidur udah malem besok sekolah" titah sarah sambil berkacak pinggang

"Iya" ucap arsya lesu, lalu berjalan ke keluar kamar laskara tak lupa sebelum keluar ia menggoda kakaknya dulu "Bund, Kak laskara udah punya pacar namanya ka mentari, kaburrrrr" ucap laskara lalu berlari kencang takut kena amuk kakaknya itu

Laskara yang mendengar itu melorotkan matanya, " ga bund jangan percaya omongannya arsya" ucap laskara

"Beneran juga gapapa, yaudah bunda ke kamar dulu papah kamu dari tadi ngerengek Mulu" ucap sarah lalu berjalan meninggalkan laskara menuju kamarnya tak lupa sebelum pergi dari sana ia menutup pintu kamar anak sulungnya itu

"Mentari" gumam Laskara lalu merubah posisinya menjadi tidur, tak lama setelah itu ia pun terlelap ke alam mimpi

Disisi lain,
Di tempat kejadian mentari di kepung oleh preman-preman, ternyata pemuda yang menolong mentari masih di tempat kejadian dan belum beranjak dari sana

Tutt tutt

"Ke jalan mawar no **"

"........."

"Beresin preman-preman ini"

"........"

"Hm"

Tu Tut

Telfon terputus, pemuda itu berjongkok ke salah satu mayat preman itu dan berbicara kepada mayat itu seolah -olah masih hidup

"selamat bersenang-senang di alam baka" ucapnya lalu berdiri dan beranjak dari tempat kejadian tersebut

Tepat setelah pemuda itu pergi terlihat sebuah mobil berwarna hitam mendekat ke arah tempat dimana mayat preman-preman itu berada

"Ini pasti ulah bos" ucap pemuda yang baru saja turun dari mobil itu

"Pastinya, udah cepet angkut lumayan si ziro belum dikasih makan hari ini" ucap teman pemuda itu

Kedua pemuda tersebut segera mengangkut mayat-mayat itu dan memasukkannya ke dalam mobil beruntungnya tidak ada warga di sana jika ada bisa-bisa jadi bubur mereka

Mobil yang membawa mayat-mayat preman itu melaju dengan kecepatan normal di jalan, butuh perjalanan 50menit untuk bisa sampai di tempat tujuan mereka.















Btw siapa yaaaaa yang nolong mentari tadiiii? Komen ga ges
Waduhh si arsya kecil-kecil cabe rawit

Habis baca jangan lupa vote makasihhh

Mentari Untuk Laskara [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang