Dua belas

4 1 0
                                    
















Happy reading ges











Sinar matahari menyorot kedalam jendela mengusik tidur gadis yang berada di atas kasur, gadis itu adalah Mentari.

Tangannya mencoba menutupi sorot cahaya matahari yang menyorot mengenai wajahnya, ia bangkit berdiri mengambil seragam yang akan ia gunakan sekolah

Mentari berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya yang lengket setelah bangun tidur, selesai mandi ia berjalan menuju cermin yang berada di kamar lalu mulai memoleskan lip balm ke bibirnya

Perfect!

Setelah dilihat cukup, ia berjalan ke arah tasnya lalu memasukkan handphone, dan buku-buku pelajaran yang akan ia bawa lalu segera memakai sepatunya .

Selesai dengan sepatunya ia berjalan menuju motornya dan melajukannya membelah jalanan kota yang padat

Mentari telah tiba di parkiran sekolah, saat akan melangkah kan matanya tak sengaja netranya menangkap dua manusia yang berjalan beriringan

"Itu bukannya Laskara sama viora ya?." Monolognya

"Dia sekolah disini juga? Tapi Bomat lah mau dia tidur kek atau numpang berak disini kek ga bakal ngurus gw, gw kan disini mau menuntut ilmu dan jangan lupakan untuk jauhi Laskara." Setelah mengucapkan itu mentari langsung berjalan ke kelasnya

****

"Tar sini" panggil chindi yang sudah berkumpul bersama linzy dan Clara

Mentari lekas menaruh tasnya lalu ikut berkumpul bersama 3 temannya itu

"Ada apa?"

"Lo udah ngerjain tugasnya Bu Sekar?"

"Tugas ap-, oh iya gw lupa anjoy duhh gimana ini" bingung mentari, beneran demi Zeus ia benar-benar lupa tidak dibuat-buat

"Wahh berarti sama dong kek kita" ucap clara enteng

"Hah maksutnya?"

*****

Seorang guru bergender wanita berjalan masuk kedalam kelas 11 ipa 2, dia adalah Bu Sekar guru yang ditakuti murid-murid SMA Internasional Bintang Bangsa karena kegalakannya dan dirinya yang selalu menghukum murid-murid yang tidak mengerjakan tugas

"Selamat pagi anak-anak, apakah ada pr dari ibu?" Tanya Bu Sekar

"Ada Bu!" Jawab si ketua kelas 'edo' murid terpintar di kelasnya

Beberapa pasang mata melihat Edo tajam seperti akan menerkam Edo hidup-hidup

"Owh iya saya lupa, kumpulkan pr kalian di sini" ucap Sekar sambil mengetuk meja guru

Seluruh murid mulai mengumpulkan tugasnya di depan, Bu Sekar merasa jika semuanya sudah terkumpul ia langsung menghitung jumlah buku yang berada di atas meja

"Hanya 21 buku? Kurang 4 anak siapa yang belum mengumpulkan angkat tangan!" Lantang bu Sekar

Linzy, chindi, dan Clara saling pandang seakan tau apa yang dipikirkan masing-masing dari mereka

Mereka bertiga langsung angkat tangan dengan senyuman yang terukir di wajah mereka, sedangkan mentari? Ia ikut angkat tangan dengan wajah takut

"Kalian berempat kemari!"

Linzy, chindi, Clara, dan juga mentari segera berjalan ke meja Bu Sekar

"Kenapa tidak mengerjakan tugas?"

"Lupa Bu" ucap chindi, linzy dan Clara serentak

"Keluar ke lapangan hormat bendera sampai istirahat' nanti!"

"Baik Bu"

Ke empat gadis itu pergi dari ruang kelas bukan berarti mereka akan menuruti ucapan Bu sekar tetapi mereka akan melenceng ke kantin

"Cuy makan apa? Biar gw yang pesen" ucap linzy

"Gw nasi goreng aja minumnya es teh" jawab mentari

"Samain aja semua Lin, biar ga bingung" ucap chindi

"Oke" linzy berjalan ke stand penjual nasi goreng untuk memesan makanan yang dipesan teman-temannya itu

" ini kita gapapa? Nanti kalo Bu Sekar tau gimana?" Tanya mentari

"Ya ga gimana-gimana, tinggal jalani aja hukumannya yang bakal dikasih" ucap chindi enteng

Plak

Dengan teganya Clara menampar bibir chindi yang sudah kelewat lemas itu, "Lo kalo ngomong jangan lemes-lemes ege, kalo Lo yang jalanin hukumannya mah kita oke-oke aja lah ini yang nanggung bukan cuman Lo tapi anak orang"

"Sakit clar, ya yang bilang kalian anak simpase siapa ogep"

"Tau ah Chin ngomong sama Lo bikin gw capek"

"Gw takut kalo beasiswa gw di cabut" takut mentari

"Tenang aja tar, gak bakal kok Lo bisa percaya sama gw" ucap chindi

"Tapi gw takut"

"Udah gapapa, nanti kalo beasiswa Lo di cabut minta ganti rugi sama chindi" ucap clara

"Ya gapapa sih, gw ikhlas kok" jawab chindi

"Pesanan datanggg!" Linzy datang bersama Mamang nasgor dengan nampan yang ada di tangannya

"Nuhun ya mang"

"Sama-sama neng" jawab Mamang nasgor lalu kembali ke standnya dengan membawa 2 nampan yang tadi dibawa untuk mengangkat nasgor dan minuman yang dipesan linzy.

"Makan ges makan, udah laper nih gw." Ucap clara

Saat sedang asik-asiknya makan tiba-tiba sebuah suara menghentikan pergerakan mereka yang tengah menikmati makanan dengan khidmat nya.

"Siapa yang suruh kalian istirahat!."

Sontak mentari dkk melihat kearah manusia yang menegur mereka, mereka membulatkan matanya kaget saat melihat orang yang tadi menegurnya menggunakan atribut osis.

"Mampus." Desis Clara

"Kenapa kalian istirahat di jam pelajaran!." Tanya anggota OSIS itu yang sudah berada di samping meja mereka.

"Dihukum sama Bu Sekar." Ucap linzy

"Kenapa malah kesini?." Tanya anggota OSIS itu

"Soalnya kita, Laper hehehe." Ucap chindi

"Sekarang juga kalian berdiri di lapangan sambil hormat ke bendera." Ucap osis itu

"Laskara!." Panggil seseorang dari arah belakang yang tengah berlari menuju arah meja mereka

Ya, si anggota OSIS yang menyuruh mereka hormat ke tiang bendera adalah laskara.

"Apa?"

"Rapat woy"

"Tolong awasin mereka, mereka gw suruh hormat tiang bendera sampai istirahat karena istirahat saat jam pelajaran."

"WHAT?!"

******

Waduhhh parah banget ya si linzy, chindi, sama clara ngajakin mentari sesat yang notabenennya anak alim😭😭😭

Kuyy kepoin kelanjutannya..

****


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mentari Untuk Laskara [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang