5. bandung (part 2)

20 2 0
                                    

Typo bertebaran!!

________________

Dor..

Dor..

Suara tembakan memenuhi lorong, semua yang ada di lorong kemudian berdiri betapa terkejutnya mereka ketika melihat darah mengucur deras di lantai, sementara Nazriel tersenyum senah dan bangga, karena Arabella sudah berhasil melumpuhkan 1 penjahat itu.

Sementara Arabella masih terdiam mengamati 2 lelaki yang kemungkinan 1 dari penjahat itu sudah tak bernyawa, Karena Arabella mengarah pistolnya tepat di dada sang penjahat. Sementara penjahat yang satunya lagi, Nazriel menembaknya tepat di pinggang.

"Good job mrs. Arabella" ucap Nazriel sambil mengangkat ibu jarinya.

Flashback

"Jangan mendekat!!! Atau kedua perempuan ini akan mati!!"

Ketika kedua penjahat itu mengarahkan pandangannya ke arah polisi, buru buru Nazriel memanggil Arabella dengan suara yang saat kecil, sementara Arabella yang 'peka dan pendengarannya sangat baik, ia langsung menoleh ke arah Nazriel.

Kemudian Nazriel melempar satu pistol yang berhasil Arabella tangkap. Nazriel memberi kode untuk jangan dulu menarik pelatuknya. Ia menghitung dengan mengikat jarinya, pada hitungan ketiga, 2 peluruh pun berhasil meluncur dengan mulusnya.

Flashback off

Semua orang yang ada di sana dibubarkan dan di minta untuk tidur sementara dikamar darurat yang berada di lantai bawah. Kemudian para polis itu menghampiri Arabella dan Nazriel.

"Terima kasih telah membantu" ucap salah satu polisi. Sepertinya komandannya.

"Sama-sama. Ini bukanlah pekerjaan yang sulit. Benar begitu Mrs. Arabella?" Ucap Nazriel .

Arabella tersenyum lalu mengangguk.

"Ohh ini ternyata Arabella. Anggota kesayangan komandan bima, wah wah..senang bisa berjumpa dengan anda" ucap polisi itu. Sambil berjabat tangan dengan Arabella, di ikuti oleh para anggotanya.

"Maaf sebelumnya. Apakah saya bisa meminta pertolongan?" Tanya Arabella.

"Tentu"

"Sebisa mungkin bawa kedua penjahat itu ke rumah sakit, Pastikan salah satu dari mereka selamat." Kata Arabella.

"Kalau tidak selamat?" Tanya Nazriel.

"Kita bisa cek handphone nya" jawab Arabella.

Kemudian Arabella pamit untuk masuk ke kamarnya, ia harus membersihkan tubuhnya dari cipratan darah. Kalau saja itu pembunuh keluarganya, sudah di pastikan 1 peluruh saja tidak cukup, butik ribuan peluruh untuk memuaskan mata Arabella.

Sadar atas pikirannya yang sudah kemana-mana, Arabella lalu mengusap kasar wajahnya. Tanpa berlama lama lagi, ia melakukan ritual mandinya.

🌻🌻🌻

Taman. Kini Arabella sedang duduk di taman hotel. Sendirian. Entah mengapa rasa curiga-nya kepada Nazriel semangkin memuncak, Arabella semakin yakin bahwa Nazriel lah pembunuh keluarganya. Perkataan penjahat tadi terus memenuhi pikiran Arabella.

"Serahkan diri Lo ke polisi"

Karena ini lah rasa curiga Arabella kepada Nazriel semakin memuncak. Tapi..ia kembali berpikir, kalau Nazriel mau Arabella mati seperti keluarganya, mengapa ia tidak membunuhnya dari hari-hari yang lalu? Dan juga mengapa Nazriel menyelamatkan nya dari todongan pistol? Pliss kasih tau Arabella.

Policewoman And CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang