7. ustadz gadungan

4 0 0
                                    

⚠️tandai typo⚠️

Dilarang keras plagiat!!!

🌻🌻🌻

Pagi hari yang dingin. Cuaca dingin, mendung, dan tidak mendukung seperti ini, paling cocok untuk bermalas-malasan. Tapi tidak bagi pekerja keras seperti Arabella. Hujan badai, angin topan , halilintar, tetap pekerja terobos.

Kini Arabella sudah siap dengan seragamnya dan tidak lupa topi yang terpasang rapih di kepalanya.  Kemudian ia turun ke bawah untuk sarapan. Seperti biasa sarapan telah di siapkan oleh klarisa.

"Pagi semua" ucap Arabella kemudian duduk.

"Pagi juga" jawab mereka serempak.

Setelah acara sambutan pagi, mereka berempat memakan makanan yang sudah berjejer rapih di meja makan. Ada ayam rendang, omelette, sup, dan salad buah sebagai penutup.

"La?" Panggil klarisa.

"Hmm"

"Sekarang gue gak bakal nginep di rumah Lo lagi" ucap klarisa.

Arabella yang sedang memakai sepatu khususnya, terdiam sebentar, lalu melanjutkan aktivitas yang tertundanya.

"Udah baikan nih?" Tiba-tiba axsal dan Giska muncul sepeti jelangkung.

Klarisa mengaguk kikuk.

"Gue gak bisa ngelarang Lo buat pulang ke suami Lo. Jadi...terserah" ujar Arabella. Sejujurnya Arabella tak ingin klarisa pulang kerumahnya, namun ia bukan siapa-siapanya, lagi pula klarisa sudah bersuami. Arabella juga tahu semua masalah keluarga klarisa.

"Makasih ya la, udah mau ngizinin gue nginep di rumah Lo, dan maaf karena udah ngerepotin" kata klarisa.

Arabella berdiri, lalu berbalik badan menghadap klarisa "Lo ini kaya sama siapa aja, rumah gue selalu terbuka lebar untuk kalian. Kalian gak pernah ngerepotin gue, justru gue yang selalu ngerepotin kalian"

"Kita semua ikhlas ngebantuin kasus ini la. Jadi jangan merasa kalau kita di repot-in Lo" ujar Giska.

"Bener apa kata giska" celetuk axsal.

Arabella tersenyum "gue udah telat nih. Gue berangkat dulu ya"

"Hati-hati"

🌻🌻🌻

Di perjalanan menuju Polsek, Arabella tidak pernah absen untuk memesan nasi box di warteg langganannya. Untuk ibu-ibu penjaga warteg sudah hapal dengan kebiasaan ini, jadi tidak perlu menunggu makanan jadi, karena telah di siapkan.

"Makasih ya buk" ujar Arabella setelah selesai mengambil nasi box dan tidak lupa membayar tunai.

"Ya sama-sama dan hati-hati"

Untung di perjalanan menuju Polsek tidak terlalu macet, jadi Arabella bisa leluasa untuk mengendarai kendaraan beroda empat itu.

Beberapa menit lamanya, akhirnya Arabella sampai di tempat tujuan dengan selamat sentosa.

"Eh Bella, yang cantik nan imut berwajah sangar. Minta satu dong nasi kotaknya, lapar nih, belum makan dari Minggu lalu" suara cempreng, mirip toa masjid, menggelegar di area parkiran. Siapa lagi kalau bukan Marlina.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Policewoman And CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang