𝐒𝐎𝐔𝐋 𝐏𝐀𝐑𝐀𝐃𝐎𝐗

.three

━━━━━─━━━━━━⊱✿⊰━━━━━━─━━━━━

chapter three. hogwarts? that's sounds fun

( house of spancer, 1991 )

Suasana di ruang makan keluarga Spancer dipenuhi keheningan tanpa ada salah satupun yang membuka suara hanya terdengar dentikan antara sendok makan dan piring hingga saat-saat diakhir acara makan, Muren house elf keluarga Spancer muncul.

"Semoga keluarga Spancer terus berjaya!" Muren menyampaikan salamnya terlebih dahulu sembari membungkuk, "Madam Ravena, madam Pandora dan lady Sofia ada surat dari hogwarts untuk lady Sofia."

Sofia mengerutkan keningnya saat mendengar kata asing, hogwarts? siapa hogwarts? Sofia tau betul dia tak punya teman apalagi dengan seseorang bernama hogwarts, dari namanya saja sudah terdengar aneh.

Raut wajah Pandora berubah tegas bahkan urat-urat pada kening dan sekitar matanya hampir muncul, "Hogwarts? Sofia tidak akan pergi ke Hogwarts!" Suara Pandora bahkan terdengar menggelegar hingga membuat Muren tersentak

"Apa yang kau lakukan Pandora, kendalikan dirimu!" Pinta Ravena lalu mengambil surat itu dari tangan Muren, "Pergilah Muren." Kata Ravena dengan suara yang anggun namun penuh wibawa

Muren mengangguk lalu membungkuk sebagai tanda hormatnya dan sekejap menghilangkan dalam sekejap mata.

"Hogwarts? Apa itu?" Sofia menatap ibu dan neneknya dengan penuh tanya.

"Hogwarts adalah sekola sihir yang di dirikan oleh empat penyihir hebat, semua anak pergi ke hogwarts untuk menempu pendidikan." Jelas Ravena

"-dan yang pasti itu bukan tempat pendidikan untukmu lagipula kita sudah punya Lorret." Serbu Pandora, "Dia adalah penyihir yang sangat kompeten dalam mengajari mu selama ini sekaligus dia adalah orang terlama yang mengenal keluarga Spancer."

"-aku dan nenek mu bahkan ikut mengajari mu sihir-sihir hebat yang bahkan aku tak yakin hogwarts tau dan dapat mengajarkan nya pada mu lebih baik dari kami." Sambung Pandora