Bab 18

152 22 3
                                    

●●●

EYERESARROW
MEMPERSEMBAHKAN

●●●

OUR RED WINTER

●●●

BUKAN hal yang mudah bagi Hong Lan untuk menyadari akan apa yang ia rasakan sebenarnya kepada Xue Ling. Gadis itu datang terlalu cepat, terlalu terburu-buru, dan terlalu asing di kehidupan Hong Lan. Namun sama seperti Hong Lan yang merupakan bunga yang tumbuh di medan perang, Xue Ling ternyata bukanlah teratai yang tidak pernah terkena kemalangan. Bahkan penderitaan gadis itu sendiri lebih berat dari pada perang-perang yang Hong Lan lalui selama ini.

Malam itu, Hong Lan menyaksikan nyawa Xue Ling hampir melayang, dan ia tidak rela—tidak rela sedikit pun untuk membiarkannya pergi. Jadi ia diam-diam mulai menangis ketika menyadari bahwa tubuh ringkih yang ada dalam pelukannya itu jatuh dalam tidur lelap.

●●●

Ketika pagi tiba, Hong Lan merasakan keningnya disentuh oleh tangan paling lembut yang pernah menyentuhnya.

"Apa dia benar-benar sakit?"

"Tubuhnya panas."

Percakapan samar itu Hong Lan kenali suaranya. Xue Ling beserta keponakannya, Xia Yun. Hong Lan menghela nafas dalam hati karena ternyata Xia Yun bisa melarikan diri sampai sini dengan selamat.

"Ku rasa dia sudah bangun," ujar Xia Yun. "Bibi Hong?"

"Nona Hong?" Xue Ling ikut memanggilnya. "Apa Nona sakit? Apa Nona merasa tidak nyaman?"

Hong Lan ingin menggenggam tangan Xue Ling dan berkata bahwa selama ia berada di sana, mustahil Hong Lan merasa tidak nyaman. Tapi jangankan untuk menggerakan tangan, berbicara pun ia sulit. Bibir dan tenggorokannya kering sehingga sekeras apapun ia berusaha, tidak ada suara yang keluar dari mulutnya.

Jemari Xue Ling menelusuri pipi dan rahang Hong Lan. "Saya akan membawakan air."

Tak lama kemudian, Hong Lan meminum segelas air dengan bantuan Xia Yun untuk menyangga tubuhnya. Ia merasa cukup baikan setelah tersadar cukup lama, dan ingin bertanya pada Xia Yun. Tapi sang Putri ternyata memutuskan untuk menceritakan pengalamannya sampai ke kediaman Marquis tanpa ditanya.

"Aku bisa memastikan tidak ada yang mengikuti kami," ujarnya di ujung cerita. "Tapi bisakah kau menjelaskan kenapa Jenderal Wang Xujing mau repot-repot meminta izin untuk melamarku ketika dia pada akhirnya melaksanakan pengkhianatan sebelum dia sempat melamarku?"

"Dia mengetahui rencanaku untuk menggagalkan lamarannya," jawab Hong Lan dengan suara serak. "Mungkin saja dia akan melamarmu sebelum pertandingan berburu dilakukan, tapi rupanya—sepertinya—aku berhasil menggagalkannya."

"Ternyata selama ini kau melakukan banyak hal..." Xia Yun tersenyum. "Kau menyelamatkan para peserta pertandingan berburu dari ledakan, membongkar topeng asli Tian Shuguang, dan juga menggagalkan lamaran Wang Xujing untukku."

Hong Lan membalas senyumnya. "Jadi sekarang kau percaya bahwa bibimu ini adalah jenderal yang hebat?"

Xia Yun mencibir. "Kau seharusnya lihat kepada dirimu sendiri sekarang. Mana ada jenderal hebat tidur di ranjangnya dengan demam tinggi seperti ini?! Sudahlah. Jiejie sudah menyiapkanmu makanan. Makanlah yang banyak dan minum obat dan tutup mulutmu untuk sementara waktu."

Hong Lan menoleh pada Xue Ling ketika Xia Yun menyebut 'jiejie'. Gadis itu tersenyum malu dan entah kenapa itu membuat Hong Lan tertawa. Xia Yun memiliki ibu tiri dan bibi yang hanya tua beberapa tahun dari Xue Ling namun ia memiliki keberanian untuk memanggilnya Jiejie. Entah apa yang sang Raja katakan jika mengetahuinya.

[GL] Our Red WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang