Chapter 3

210 24 6
                                    

Disclaimer: I don't own anything except the plot. Characters belong to the Greatest J.K Rowling.

Harry Potter / Dramione Fanfiction.

Writer notes: Sudah banyak fanfiction dengan ide serupa, namun author ingin membuat cerita tema ini dengan ide sendiri. Mohon Maaf kalau ada kesamaan tema cerita dengan milik author yang lain.

tolong dimaklumi alur yang maju mundur di tiga chapter awal ini c:

Enjoy!

_________________________________________________________

Gosip-gosip miring soal Hermione mereda dengan sendirinya. Gadis emas Gryffindor itu merasa bisa mengenyam Pendidikan dengan lebih tenang karena tak ada satupun yang mengganggunya. Draco Malfoy dan kawanan Slytherinnya sedikit banyak menjaga jarak dengan dirinya juga Harry dan Ron. Mungkin mereka mencari aman karena klaim Hermione bahwa nyawa Draco Malfoy kini ditangannya. Mereka tak ingin cari masalah pada gadis itu.

Desas-desus bahwa Draco Malfoy kini adalah seorang pelahap maut juga santer terdengar dikalangan laskar Dumbledore. Apalagi setelah dua kejadian, seorang murid dan professor Slughorn yang ternyata dimantrai untuk mencelakai professor Dumbledore, untungnya keduanya gagal. Meskipun belum ada bukti nyata, Harry sudah memergoki professor Snape dan Draco membahas tentang sesuatu yang sangat mencurigakan.

Diluar prediksi, nyawa Dumbledore justru berakhir ditangan gurunya sendiri, professor Snape yang selama ini menjadi salah satu orang kepercayaan sang kepala sekolah. Harry menyaksikannya sendiri bagaimana lelaki berjubah hitam itu melemparkan kutukan tak termaafkan pada professor Dumbledore yang malang dan sedang dalam posisi tak ingin melawan.

Berita bahwa Dumbledore sudah tiada dengan cepat mengubah suasana Hogwarts yang pada awalnya sangat hidup, terang benderang menjadi sangat gelap. Semua murid dan guru merasa terpukul, tak menyangka karena semuanya menganggap Dumbledore adalah penyihir terkuat yang bahkan rumornya ditakuti oleh Voldemort sekalipun. Beberapa tahun ini, semua murid merasa aman karena kehadiran Dumbledore.

"Snape membunuh Dumbledore!" Harry berteriak kencang, menangis seperti orang kesetanan. Memang, Harry sudah menganggap Dumbledore selayaknya orangtua. Kehilangan Dumbledore membuat lelaki berkacamata itu sangat terguncang. Selama ini dia aman karena Dumbledore ada. Kini, siapa yang akan melindungi dirinya? Ron dan Hermione mendekap Harry erat, merasakan kesedihan yang sama.

Ketiganya kini menyadari sesuatu. Perang telah dimulai.

―――

Hermione tak percaya masa-masa kegelapan yang ditakutkan semua penyihir kini terjadi. Kementrian sihir sudah dikuasai oleh Voldemort, bahkan Daily Prophet- meskipun berisi berita sampah, tapi dipercaya banyak penyihir kini juga dikendarai oleh pelahap maut untuk menyebarkan berita tidak benar soal Harry Potter.

Hogwarts berjalan seperti tidak ada yang terjadi dengan professor Snape sebagai kepala sekolah yang baru. Tahun ajaran baru masih dibuka dan beberapa murid dari angkatannya juga kembali untuk menyelesaikan Pendidikan meskipun keadaannya sedang genting. Pelahap maut mulai dipekerjakan sebagai pekerja Hogwarts, mereka sama sekali tak bisa melakukan apapun. Tentu saja, Hermione tak kembali. Setelah dirinya ikut mendeklarasikan sebagai orang yang akan bertempur disisi Harry Potter, kini Hermione membantu lelaki berkacamata itu untuk mencari Horcrux yang berisi serpihan-serpihan jiwa Voldemort untuk dimusnahkan. Hanya ketika semua Horcrux itu musnah, Voldemort takkan berdaya.

Pencarian horcrux mengubah hidupnya seratus delapanpuluh derajat. Berkelana kesana kemari, diserang pelahap maut, Hermione berusaha keras untuk tetap hidup agar bisa mendampingi kedua sahabatnya dalam perang. Seperti yang dilakukan oleh banyak penyihir-penyihir lain yang memihak pada Harry dan Dumbledore. Semuanya memiliki porsi pertempurannya masing-masing. Tugasnya adalah, jangan mati, bantu dan lindungi Harry juga menyumbangkan kepintarannya untuk menganalisa dimana kira-kira Voldemort menyebarkan horcruxnya. Disisi lain, pihak Voldemort juga makin gencar mengejar mereka bertiga setelah tahu bahwa ketiganya sedang mencari dan memusnahkan horcrux.

Sempiternal - DramioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang