Chapter 6

202 23 1
                                    

Disclaimer: I don't own anything except the plot. Characters belong to the Greatest J.K Rowling.

Harry Potter / Dramione Fanfiction.

Writer notes: Sudah banyak fanfiction dengan ide serupa, namun author ingin membuat cerita tema ini dengan ide sendiri. Mohon Maaf kalau ada kesamaan tema cerita dengan milik author yang lain.

karena kemarin updatenya lumayan lama, saya bonusin satu chapter lagi minggu ini ehehe.

Enjoy!

_________________________________________________________

"Profesor."

"Profesor?"

"Profesor Malfoy!"

Hermione terkesiap, terhentak kaget kembali ke dunia nyata setelah tanpa sengaja berselancar didalam ingatannya beberapa menit. Dilihatnya beberapa murid tahun ketiga mengerubunginya di sekeliling meja. Ditangan mereka masing-masing memegang botol berisi ramuan berwarna ungu didalam gelas bening berukuran kecil. Entah kenapa warna ungu di beberapa botol yang dipegang murid didepannya sedikit banyak agak berbeda. Sebagian lebih terang dan sebagian lebih gelap. "Kenapa warna ramuan kalian tidak kompak?"

"Itulah yang ingin kami tanyakan, profesor. Kenapa warnanya berbeda? Kami tak mengerti dimana yang salah. Seingat kami, kami sudah meniru resep yang tertulis di buku dengan jelas." Seorang murid berambut cokelat dari Hufflepuff menatap Hermione dengan tatapan kebingungan.

Hermione menggelengkan kepalanya, lalu melambaikan tangannya menyuruh murid-muridnya kembali duduk di bangkunya masing-masing. Dilihatnya beberapa muridnya memang memiliki warna ramuan yang berbeda. "Kalian mengaduknya dengan benar? Tujuh kali searah jarum jam lalu didinginkan?"

"Bukannya didinginkan dulu sebelum diaduk, prof?"

"Pantas saja ramuan kalian warnanya berbeda-beda. Dugaanku, kalian mengaduk dengan jumlah yang tidak semestinya, atau kearah yang salah.." Hermione menghela nafas panjang. "Bagaimana cara menguji ramuan kalian semua, kalau begitu? Haruskah diminum supaya tahu mana yang berhasil dan mana yang tidak?"

Tanpa pikir panjang, murid-muridnya itu langsung menenggak ramuan ungu dari gelasnya masing masing dan beberapa dari mereka, langsung tertidur pulas. Beberapa yang lain menatap kebingungan kearah Hermione.

"Merlin. Aku lupa kita sedang mempelajari ramuan tidur tanpa mimpi." Menatap murid-muridnya yang tidak tertidur, Hermione mulai membereskan buku-bukunya. "Kalian yang tak tertidur, akan kuberi nilai lebih rendah dari mereka yang tertidur. Tandanya ada yang salah dengan cara kalian membuat ramuan itu. Kelas kusudahi, habis ini kalian ada kelas apa?"

"Kelas Profesor Lovegood, Prof."

"Baiklah, akan kusampaikan bahwa sebagian besar dari kalian tidak bisa mengikuti kelasnya hari ini.. kelas kububarkan."

―――

Setelah mengunci pintu kamarnya yang berada tepat dibelakang kelas, Hermione meninggalkan ruangan kelasnya yang masih berisi sebagian muridnya yang tertidur. Gadis itu berencana membiarkan anak muridnya tidur dikelasnya sampai mereka terbangun dengan sendirinya. Luna pasti sudah menunggu mereka diluar sana dan mungkin sedang kebingungan kenapa murid-muridnya tak ada yang muncul. Maka dari itu, Hermione merasa bertanggung jawab untuk menyampaikan kabar bahwa Luna mungkin harus mengubah jadwal kelasnya hari ini.

Merlin. Hermione tak bisa berhenti memikirkan pesta yang dihadirinya minggu lalu. Itulah penyebab kenapa dirinya kehilangan fokus hari ini. Memorinya terus memutar ketika Draco membelanya dihadapan keluarga Peverell, dan ketika Draco mengulurkan tangannya, mengajaknya berdansa. Aroma pewangi yang dipakai Draco sangat maskulin dan tak mau pergi dari hidungnya. Bahkan aroma itu menempel di tali jam tangannya yang terbuat dari kulit.

Sempiternal - DramioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang