03.

351 54 5
                                    

"Hayo kenapa senyum senyum sendiri."

"Eh Astaghfirullah, Ya Allah." Nachia memegangi dadanya karena terkejut saat melihat Ayah nya tiba-tiba berada disampingnya.

"Dianter siapa kamu?" Tanya Ayah Nachia kepo.

"Kepo banget." Ayah Nachia menggelengkan kepalanya melihat Nachia yang berlari kelantai atas dan langsung masuk kedalam kamarnya untuk mengganti bajunya.

"Nachia, makan dulu!" Teriak Ayah dari dapur.

"Iya, Yah."

"Ayah tanya lagi nih, tadi kamu dianterin siapa?" Tanya Ayah penasaran.

"Ih kepo banget sih, Yah." Nachia merotasikan matanya karena sedaritadi Ayah nya itu bertanya hal yang sama terus menerus.

"Ayah kayak kenal gitu sama suaranya."

"Itu tadi kakak kelas aku, ketua OSIS, namanya Kak Nalfan." Jawab Nachia pasrah.

"Loh, dia kakak kelas kamu toh?"

"Ayah kenal sama dia?" Tanya Nachia sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya.

"Nalfan itu anak Bu Dira, dia juga sering kesini, main bareng sama Tishan, dia anaknya ramah banget, seneng Ayah tuh kalo dia main ke rumah." Ujar Ayah tersenyum

"Owh, tapi kok aku gak pernah liat dia main sama Tishan ya, Yah?" Bingung Nachia.

"Dia kesini selalu pas kamu lagi main sama Erine." Mendengar perkataan Ayah nya, ia hanya menganggukkan kepalanya paham.

______________________________________

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam, gak usah teriak teriak, Nalfan." Ujar Mamah yang sudah capek dengan kebiasaan anaknya itu.

"Maaf, Mah." Nalfan menyengir seperti tidak ada dosa.

Mamah Nalfan menggelengkan kepalanya melihat Nalfan yang sedang menaruh sepatunya dirak sepatu.

"Udah cepet ganti baju, abis itu langsung ke Masjid, bentar lagi Ashar." Perintah Mamah kepada anaknya itu.

"Siap." Jawab Nalfan dengan memberikan pose hormat kepada Mamahnya.

Ia langsung masuk kedalam kamar dan mengganti bajunya, tiba-tiba ia teringat dengan perempuan yang ia antar pulang.

Ia masih tidak percaya jika Nachia itu adalah kakak dari Tishan yang sudah dekat dengan nya sejak lama.

"Dunia emang sesempit itu ya?" Tanyanya pada diri sendiri.

Allahuakbar.. Allahuakbar

Adzan mulai berkumandang, ia merapihkan gamis yang ia pakai dan juga pecinya.

"Mah, aku jalan ya."

"Iya, Nak." Jawab Mamah melanjutkan pekerjaan rumahnya.

Nalfan pun berjalan santai ke Masjid yang tak jauh dari rumahnya, sambil menyapa beberapa tetangga yang ada dihalaman rumah mereka.

______________________________________

"Assalamualaikum, Ci Erine!" Teriak seorang perempuan dari luar rumah sambil mengetuk pintu dengan pelan.

"Waalaikumsalam, sebentar!" Sahut seseorang dari dalam.

Ceklek

"Lama amat sih, Ci." Kesal Nachia.

"Yaudah sih, dari pada ga gue bukain." Jawab Erine tak kalah kesal mendengar Nachia berbicara sepertti itu.

"Eh lu tau gak sih, Ci."

Adik Kelasku [Na2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang