Yulian berusaha mengatur nafasnya yang tersengal sengal sembari mengusap air matanya , kemudian Yulian memulai menceritakan nya
"Mungkin kalian pikir gue yang paling kuat diantara kan, karena ya gue ga pernah ngeluh apapun ketika bertemu dengan kalian semua, kenyataan nya salah..."Yulian memotong pembicaraannya membuat teman-teman yang antusias mendengarkan merasa bingung
"Dulu, beberapa tahun yang lalu gue dan keluarga gue hidup bahagia selayaknya keluarga pada umumnya , gue selalu bercanda gurau dengan Ayah dan Ibu gue. Sampai suatu ketika Ibu gue berperilaku tidak seperti biasanya, terlihat panik dan sedih, gue nanya nih buu "ada apa?
"Ayah kecelakaan nak, sekarang ayah lagi di rawat di rumah sakit terdekat" setelah itu kami langsung menemui ayah .Dan setelah gue dan ibu datang ibu gue langsung di beri kabar yang mengagetkan... ""Ayah Lo koma kah, atau sekarat?"Bian memotong cerita Yulian
"Hehhh,"kedua temannya itu sontak terkejut dengan pertanyaan Bian itu
"Biaann cocott lu dijaga ya jangan asal bunyi aja,"Samudra menyenggol lengan Bian kemudian memberikan tatapan sinis
"Ehehhe sorry lanjut cerita nya bro"
"Engga Ayah gue engga koma, atau sekarat cuma beberapa tulang rusuk nya patah dan harus dioperasi untuk menyambungkan kembali tulang yang patah itu, ditambah kaki ayah dinyatakan lumpuh karena ada saraf yang terganggu akibat kecelakaan tersebut.", Yulian mencoba menenangkan dirinya agar kuat melanjutkan menceritakannya
"Pengobatan itu membutuhkan banyak sekali memakan biaya mau ga mau harus merelakan sepeda kesayangan gue untuk di jual, karena saat itu lagi kekurangan dana. Suatu hari sepulang sekolah gue dapet ide gimana kalo gue jualan aja sembari sekolah untuk mencukupi kebutuhan gue dan Ayah gue dirawat walaupun ga seberapa, namun tetap saja tidak cukup dan pada akhirnya ibu gue memutuskan untuk kerja sebagai TKW di negara tetangga karena alasannya gaji di sana lumayan besar, awalnya kita berdua Ayah dan gue melarang nya namun ibu gue bersikukuh untuk kerja disana mau ga mau akhirnya gue dan Ayah mengijinkannya ."
"Minggu Minggu awal semua berjalan dengan baik, ibu selalu menstarfer uang dari sana namun minggu minggu selanjutnya... ibu ga pernah mentransfer lagi dihubungi nomer telpon nya tidak aktif ,gue panik karena duit yang gue pegang buat kebutuhan udah habis, ditambah tagihan bayar perawatan Ayah belum dibayar dan akhirnya memutuskan untuk perawatan dirumah. Setiap pulang sekolah gue selalu nyempetin buat jualan, jualan apapun itu yang penting halal setelah jualan gue merawat Ayah gue yang hanya bisa berbaring di atas tempat tidur .Hari demi hari ibu gue tetep ga bisa bisa dihubungi kami hanya bisa pasrah aja, keadaan ayah gue... semakin memburuk kaki nya membusuk entah karena apa gue ga tau mungkin karena ada luka yang tidak ketahuan menjadi semakin lebar lebar dan akhirnya membusuk perasaan gue di situ saat ancur melihat kondisi Ayah gue yang kaya gini gue sempet berhenti dari sekolah gue kira kira gue masih kelas delapan SMP kalo ga salah , suatu hari sepulang dari jualan gue mendapati keadaan ayah yang sedang sekarat nafasnya tersengal sengal sembari mencoba mengucap sesuatu namun tidak bisa , gue di situ bener bener bingung ga ada orang yang bisa bantu gue cuma bisa bantu dan nangis saat itu, engga berlangsung lama Ayah gue menghembuskan nafas terakhirnya gue bener bener nangis kejer saat itu,"airmata Yulian tak terbendung lagi saat menceritakannya
Semua teman nya memeluk Yulian, yang diawali oleh Kama dan di ikuti yang lain nya
"Kita memang mempunyai masalah yang berbeda beda jadi kita harus saling menguatkan ya guys," Kamal mengeratkan pelukannya
"Itu bener banget guys,semua orang mempunyai masalah yang berbeda beda kita ga tau kalo itu berat bagi dia, tapi menurut kita itu ringan "Samudra menambahkan sambil tetap memeluk teman teman nya itu
Kama melepaskan pelukannya dan mencari sesuatu di saku celananya, ternyata ia mengambil ponselnya yang sudah banyak notifikasi panggilan tak terjawab dan banyak pesan yang belum terbalas
89 panggilan tak terjawab
[Mami: Sayang kamu dimana nak plis jawab nak mami khawatir ]
[Mami: Sayang ]
[Papi: Kamu mau beli apa sayang bilang aja nanti papi belikan][Daniel si ketu: woyyy lu di mana sih kam?]
[Danielsi si ketu: pppppp]
[Daniel si ketu: bales anjir]pensi#eventpensi#pensivol11#teorikatapublising
KAMU SEDANG MEMBACA
Saat kenyataan tak seindah angan|| TXT [Revisi]
Подростковая литература(Long story)"Gue pikir hidup orang dewasa itu enak ternyata engga"_ Bena 5 Pemuda yang bernama Samudra,Bena, Yulian,Tama dan Kama merupakan sahabat sejati yang memliki latarbelakang keluarga berbeda Mereka ingin terus bersama menggapai mimpi mimpi...