5. Membuat Kekacauan

801 91 15
                                    

Setelah lepas dari jeratan para Pangeran dan Putri dari kerajaan lain yang ingin berbincang dengannya, akhirnya Anka bisa keluar dari aula dengan bebas walaupun pestanya belum selesai.

Niatnya ingin mencari Eros yang tadi dengan seenaknya meninggalkannya begitu saja

"Awas aja tuh orang, gue celupin ke rawa kalau ketemu" geram Anak yang sedari tadi sudah kesana-kemari mencari presensi Eros yang tak juga ia jumpai

Dengan bermodalkan nekat Anka mencari keberadaan Eros di istana yang begitu luas. Belum lagi Anka tak hafal lorong mana saja yang telah ia lalui

Akhirnya, Anka berhenti di tempat pacuan kuda. Pun dengan Eros yang berada disana. Ia pun dengan segala kemarahan yang ada di otaknya menghampiri pria itu

"EROS!!" Teriaknya kesal

"Pangeran" kata Eros terkejut dengan kehadiran Anka yang secara tiba-tiba. Apalagi melihat wajah Anka yang terlihat sekali tengah marah

Eros pun memberhentikan kudanya tepat di depan Anka yang berkacak pinggang. Ia turun dan segera bertanya pada Pangeran Calestia itu

"Lo tuh ya bener-bener jadi orang! Lo paksa gue pergi ke pesta itu terus Lo tinggal gitu aja, Lo pikir gue apaan!!" Eros pun gelagapan, tak menyangka Anka akan semarah ini. Eros hanya merasa, ia hanyalah prajurit biasa yang tak pantas berada di pesta itu. Jadilah ia undur diri terlebih dahulu.

"Saya kesini karena harus mengecek keadaan disini, Pangeran. Besok, kuda-kuda ini harus berjalan jauh mengangkut makanan untuk dibawa ke perbatasan" alibinya

Anka melirik sebentar ke arah kuda. "Yaudah gue bantu" Ujar Anka yang langsung menghampiri kuda yang tadi di bawa Eros dan langsung menaikinya. Eros tak perlu khawatir, karena baru tadi sore Anka belajar berkuda. Hitung-hitung untuk latihan.

Tapi, Anka terlalu erat memegang tali kudanya karena takut terjatuh hingga membuat kuda itu tercekik dan berlari tanpa kendali

"Aaaaaaa.....EROS!!" Teriaknya kaget

Anka terus menarik tali kuda itu dengan erat, membuat kudanya semakin tercekik dan berlari tanpa arah

"Pangeran!!" Teriak Eros dari kejauhan dengan nada khawatir

"Huaaaaaa.....Eros tolongin...."

"Berhenti!!"

"Huaaa...pantat gueee goyang terus, Eros!!!"

"Erosss!! Di depan ros, ada tembok!!"

"Eros!!"

"Belok!! Belok!!"

"Heh!! Ke kanan aja goblok jangan kesini!!" Teriak Anka untuk kesekian kalinya karena kuda coklat itu keluar dari tempat pacuan kuda berlari menuju aula pesta

Anka membelakkan matanya, kala pintu masuk terbuka lebar. Kepalanya serasa ditimpa lampu disco, Hingga tak lama kemudian jeritan jahanam dari para gadis bangsawan memenuhi aula pesta di padukan dengan teriakan Anka yang menginginkan kuda itu berhenti

"Kenapa ada Kuda disini!"

'Prang!'

'pyarr!'

"Aaa...menjauhlah!!"

"Tolong aku!!"

"Bagaimana bisa kuda itu sampai disini!!"

"Bukankah itu Pangeran Anka!!"

Keributan dan kericuhan tak dapat dihindari. Semua terjadi begitu saja, teriakan Anka bahkan berhasil memekikkan telinga. Anak itu meraung sambil memegang tali kuda dengan erat

History of CalestiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang