[Perubahan Takdir]
*ting*
Notifikasi yang berbunyi dari layar komputerku menunjukan kalau video yang baru saja selesai ku edit, sudah ter-upload ke channel ku. Jumlah tayangan dan tombol suka yang tertampil mulai naik perlahan-lahan. Sebuah pemandangan yang sudah sering kulihat.
Aku terus memantau perkembangan video yang baru ter-upload itu dari kursiku, setidaknya sampai tiba-tiba perutku mengingatkanku kalau aku sebenarnya belum memenuhi kebutuhan tubuhku sejak pagi ini.
Mau bagaimana lagi, persediaan makanan yang aku miliki sudah habis, dan aku terlalu malas untuk memesan makanan secara online, bukan hanya karena ongkirnya yang lumayan, tapi juga karena saat ini keadaan finansial ku juga sedang menipis.
"ck. Agh.. Gimana ini?" ucapku sambil menggeram kesal. Mau tidak mau aku harus memikirkan cara mengatasi masalah ini sebelum aku mati kelaparan.
Dan nggak, aku belum mau pulang ke rumah tuhan sebelum aku merasakan hal yang teman-teman ku sudah rasakan saat ini, yaitu punya pacar.
"kalau dipikir lagi, sebenarnya aku masih bisa beli makanan ringan di minimarket sih, toh tempatnya juga lumayan deket. Tap-!!" perkataan ku sebelum terpotong dengan suara menggelegar petir dari luar, yang menambah satu lagi masalah.
Bulan ini memang sudah di jadwalkan akan hujan, tapi tidak kusangka akan seburuk ini.
... Well, fuck it then. Lagian, ini bukan pertama kalinya cuaca ini terjadi.
Jadi, setelah berpikir sedikit lebih lama lagi, aku akhirnya memutuskan untuk tetap pergi. Aku langsung mempersiapkan diri dan tidak lupa mengambil payung yang terdapat di dekat pintu keluar.
Hawa dingin dan rintisan air mulai menusuk ke punggungku. Karena hujan deras yang terjadi saat ini dibantu oleh dorongan angin yang membuat arah hujannya yang menjadi miring, mengakibatkan tubuh belakangku terkena dampaknya.
Meskipun memang cuaca hari ini sedikit lebih buruk dari biasanya, tapi itu tetap tidak menurunkan tekadku untuk terus melangkahkan kaki ke minimarket yang sudah terlihat di depan mata.
Akupun langsung mempercepat langkahku dan menutup payungku sebelum aku masuk ke dalam. Setelah mengambil keranjang belanja, aku langsung mengelilingi tempat itu untuk mencari makanan yang aku perlukan.
Awalnya aku berpikiran untuk mengambil makanan siap saji yang bisa aku hangatkan langsung dirumah, tapi sekali lagi aku mengingat tentang betapa tipisnya dompetku dan harga untuk makanan seperti itu terbilang mahal untuk situasi ku saat ini.
Jadi, aku akhirnya memilih untuk mengambil beberapa mie instan cup yang biasanya, beberapa botol air mineral, dan sebuah roti. Lalu, aku pergi mengantri di kasir untuk membayar. Untuk di malam hari di tengah hujan deras ini, lumayan banyak orang yang ada di sini. Yah, wajar saja.
Minimarket ini memiliki tenda yang lumayan besar berada persis di depannya yang biasanya akan dibuka di cuaca seperti ini, yang biasanya akan digunakan untuk tempat parkir dan juga untuk tempat meneduh orang-orang yang lupa/tidak mempunyai sesuatu seperti payung.
Setelah mengantri cukup lama dan membayar semua belanjaanku di kasir, aku segera keluar dan bersiap untuk membuka payungku. Tapi, bahkan setelah semua waktu yang aku habiskan tadi, cuacanya seperti malah semakin memburuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love That Born in Another World (BxN BL Omegaverse)
Fantasy"ahh.. Pengen punya pacar.." Entah sudah berapa kali, dan berapa lama aku memikirka- nggak, menginginkan hal itu. Aku bahkan mulai berpikir kalau tuhan benci kepadaku hingga membuat takdirku untuk menjadi jomblo untuk selamanya... Atau, itulah yang...