"ahh.. Pengen punya pacar.."
Entah sudah berapa kali, dan berapa lama aku memikirka- nggak, menginginkan hal itu.
Aku bahkan mulai berpikir kalau tuhan benci kepadaku hingga membuat takdirku untuk menjadi jomblo untuk selamanya... Atau, itulah yang...
"disitu kamu ternyata. Ayo sini, jangan main di tumpukan baju seperti itu nak"
Yah, itu tadi hanya sedikit kejahilan yang aku lakukan di pagi hari. Sebelum akhirnya Ibuku menggendongku lalu menaruhku kembali ke keranjang bayi yang terletak di tengah rumah.
"tunggu di sini sebentar ya, ibu mau memasak dulu." ucapnya sebelum dia mulai memasak di dapur yang tidak jauh dari sini.
Setelah kuperhatikan lagi, alat-alat yang ada di tempat ini masih terbilang kuno. Bisa dilihat dari cara ibuku memasak yang masih menggunakan kayu dan penerangan yang menggunakan lilin. Sebenarnya aku lagi di jaman apa?
Walau begitu, ada satu hal yang terus membuatku penasaran sampai saat ini.
Yaitu soal api yang dipancarkan dari kayu dan lilin disini yang terlihat sangat awet, dan terdapat percikan-percikan kecil aneh di sekitarnya, seperti ada sebuah sihir yang menjaga api tersebut untuk tetap menyala.
Oh, dan bukan hanya soal peralatan, karena jika aku melihat ke luar melalui jendela besar di belakangku..
*Shring*
*swuush*
*slash*
Kalian dengar itu? Ya, itu adalah suara dari pedang yang sedang diayunkan oleh ayahku di halaman depan rumah. Saat ini dia sedang berlatih ilmu pedangnya seperti biasa. Pertama kali melihat ini, aku langsung takut dan berpikiran kalau mungkin saja aku terlahir kembali di jaman perang kuno dahulu.
Tapi, bukan. Semua tebakanku salah. Aku tidak sedang berada di masa lalu dimana senjata api dan listrik belum ditemukan, atau saat dunia masih berada di dalam perang. Bukan, atau lebih tepatnya.. Aku sudah tidak lagi berada di dunia itu, dunia yang biasa kita kenal dari buku sejarah.
Kenapa? Karena..
Oh, waktu yang tepat sekali. Di atas langit sekarang ini, ada sekumpulan burung gagak terbang melewati rumahku.
Ya, aku mengerti bahwa tidak ada yang aneh dengan sekumpulan burung gagak. Karena masalahnya ada pada bentuk burung tersebut, mereka seperti memiliki suatu pola di tubuh mereka dan mata mereka menyala!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
