damara sebenarnya masih bingung mengapa dari dulu yulina tidak pernah menerima dirinya, disini damara lagi melamun, eh lagi asik melamun malah dikejutkan sama para bokem siapa lagi kalo bukan jona sama ruto.
" BANG LU NGELAMUN TERUS KAGA CAPE, HATI-HATI LOH ENTAR MALAH KESAMBET DEDEMIT TAUU HAYOLOH!!." teriak Jona dikuping Damara, sejujurnya dia ingin marah tapi gabisa
" betul tuh jangan bang bilang waktu lu sisa sebentar lagi, untuk dapatkan cinta kak lina
makanya sad boy eekkeke kasian amat," ujar Ruto ngomporin" Bacot lu pada!!.." Damara kesel
" oh iya bang tadi gw dengar, kak yulina mau balapan tuh," jona memberitau kepada Damara.
" dimana ?," tanya Damara dengan wajah panik.
" wkwk khawatir ga tuh, ga kok
gw cuma rindu muka panik lu bang " Jona ketawa akhirnya bisa mengjahilin Damaradamara langsung pergi disitu diaa langsung, mengendarai motornya dengan kecepatan penuh, bahkan dia ga menyadari bahwa sebentar lagi hampir saja ketabrak mobil depannya, damara sadar dia tapi waktunya tidak cukup untuk dirinya menghindar mobil didepannya akhirnya hanya bisa pasrah sama kehendak tuhan ya kecelakaan pun terjadi.
🙂↕️🙂↕️🙂↕️🙂↕️
yulina lagi asik baca buku tiba-tiba dapat telpon, dari damara dirinya langsung mengangkat nya.
" haloo apakah disini adalah istri yang punya, handphone soalnya ditulis istriku," ujar orang random dapat handphone Damara, Yulina yang bingung hanya balas
" Iyaa kenapa pak, emangnya kenapa ?,"
tanya Yulina dengan bingung" bisa datang ke rumah sakit yang saya serlok ya mba, yang punya handphone lagi kecelakaan luka nya ga parah kok cuma kesenggol depan mobil,
ga sampai kelindes sepertinya korban masih syok makanya pingsan dan juga dapat luka di bagian kaki dan kepala efek kena benturan," jelas bapak-bapak random" yaudah saya kesana sekarang , ya pak terimakasih yaa," Yulina yang buru-buru keluar dari kampus ketemu bokem diparkiran siapa lagi ruto sama Jona
" kak lina mau kemana ?,"
tanya Jona dengan cegirnya" udah jangan halangin motor gw,
cepat minggir gw mau kerumah sakit,"
ucap Yulina dengan tatapan dingin nya." siapa yang sakit kak ?, "
tanya ruto bingung" sih damara baru kecelakaan," ujar
Yulina panik bukan main" lah bukannya dia tadi baru, aja naik motor pergi 20 menit yang lalu, ya walaupun ngebut ga seperti biasanya" jelas Jona kepada Yulina
" udah kan sepertinya dugaan gw, kalo lu pada penyebab dia kaga fokus bawa motor dan minggir pulang dari rumah sakit awas lu berdua" ujar Yulina dengan tatapan mautnya yang membuat para bokem nelan ludah karena takut.
" tapi kita boleh ikut ?," tanya Jona
" Iya deh serah lu pada, yaudah ikutin gw di belakang," ucap Yulina membolehkan bokem ikut.
sampai rumah sakit yulina langsung ke tempat dimana damara dirawat berkata " bisa ga jangan buat aku khawatir," mata Yulina udah mulai berkaca-kaca, karena dari tadi menahan tangis sebenarnya mau sok jutek sama bokem karena nahan nangis.
" dah cuma luka ringan aku ga, sampai koma juga" ucap Damara santai
" ishh kamu kebiasaan deh," kesel
Yulina sambil memeluk Damara" gausah nangis yaa," ucap Damara sambil membalas pelukan sahabatnya itu
" cieeee, ciee udah mersa gini tapi sayang friendzone wkwkkw," ejek Jona sama Ruto
damara yang kesel langsung memanggil satpam buat ngeluarin dua bokem ini, karena dia ingin bermersaan bersama yulina.
" bang kok lu tega, niat kita baik lu jenguk lu kok malah diusir," ucap Jona mencoba memberontak kepada satpam
" udah besok aja ngumpul, gw dah mau pulang kok ini," ucap Damara sedangkan Yulina menangis
dipelukannya" Iyaa deh, terakhir ya besok," ucap ruto pasrah tenanganya gakuat untuk melawan satpam.
" iyaa," jawab Damara singkat
" udah ya nangis, aku gapapa kok," ucap
Damara mengecup kepala Yulina" emm aku boleh gausah balas pertanyaan kamu kemarin, tapi kamu langsung jadi milik ku," tanya Yulina dia gengsi bilang suka sama Damara.
" bilang aja kamu nerima, perjodohan ini," ucap Damara gemes langsung aja mencium bibir Yulina
" woylah kalo mauu itu dirumah jangan di rumah sakit, sialan lu buat mata gw ternodai," kesel Jaena dan Liya tiba-tiba, datang menjenguk Damara sebenarnya Liya no komen yang berisik calon suaminya
" aa tadi jona sama ruto yang, ganggu kok sekarang lu lagi bang," ucap Damara kesel karena dia masih pengen ciuman sama Yulina, jangan tanya Yulina perempuan itu lagi bersembunyi di pelukan Damara karena malu
" yeh gw, kan niat baik," ucap Jaena menjewer telinga Damar sampai merah
" aduh sakit bang," ucap Damara kesakitan
" eh btw sejak kapan lu, dekat sama kak liya?"
tanya Damara heran soalnya mereka baru kenal, walaupun beberapa hari ini Liya sering meneleponnya menanyakan Jaena berangkat pake apa ke kampus" wkkwwk kemana aja lu orang,
gw sama liya dah tunangan kok ?, tanya Jaena balik kepada Damara" lah kok bisa ?," ucap Yulina dan
Damara syok bersamanjaena menjelaskan apa yang terjadi, karena kerandoman mamanya yang membuat dia jadi tunangan sama liya
" dah bocil harus lu contoh abang sepupu ini, gentle men berani langsung tunangan, buka malah nyosor-nyosor aja di tempat umum apalagi sampai dirumah sakit ke tadi," ejek
Jaena mode julid." em ya deh, lagian gw pulang, dari sini juga langsung mau lamar yulina kok, Ini cincin nya dah lama gw siapkan tapi ya yulinanya aja kadang jual mahal," jelas Damara kesel dirinya mengingat betapa susahnya untuk ngejar Yulina
" mau ku tambahin, luka kamu ?," tanya Yuna karena, dirinya seperti kesel terhadap Damara
" emang tega ?," Damara nanya sambil memasang cincin ditangan yulina akhirnya mereka resmi jadi tunangan
karena yang dikasih kan damara itu cincin pertunangan, yang dikasih mamanya turun termurun dari keluarga nya.
akhirnya author balik lagi kawan giman masih setia sama ini cerita?
ayoo tap-tap votenya biar semangat author
Sibuk revisi
KAMU SEDANG MEMBACA
Duniaku Yang Indah Bersamamu
Teen FictionJika ada sama nama tokoh atau peran author minta maaf banyak-banyak karena ini murni ide sendiri. menceritakan kisah anak muda yang menghabiskan dunianya balap dan balapan, namun semenjak mereka duel sama geng motor cewe disitu 5 pemuda tampan tidak...