16

580 56 24
                                    

Hai hai readrs ku, aku kembali

Agaknya aku masih sangat sangat menyayangkan statement dari agensi merah muda itu.

Tapi aku cukup yakin, bahwa para member ini sebenernya tau dan mau speak up.  cuma karena agensi mungkin mengecam mereka, bukti nya postingan beberapa member yang ikut menyuarakan dalam Beberapa menit langsung dihapus😌

Maaf ya minbur udah buat kalian nunggu. Jujur aku sempet mikir
"ini cerita mau di bawa kemana ya, ini cerita lanjut atau engga ya, ini cerita udahin aja kali ya dengan part seadanya, atau aku ngilang aja ya"

Komen di sini dong lanjut atau engga🥺

Part ini di publish dengan keadaan hati yang masih cenat cenut🥹

DI VOTE DULU YOK!

Happy Reading

💚💚

Setelah semalaman tidak bisa tidur karena ulah sekelompok laki-laki yang membuat kericuhan di rumah nya, rasanya baru saja Shenna memejamkan mata tiba-tiba suara gemuruh yang dihasilkan oleh ayam terdengar luas. Shenna tau ini sudah pagi, namun mata nya tidak kuat untuk sekedar membuka.

Shenna beringsut meringkuk dibalik bed cover bergambar barbie itu, Udara pagi ini sangat menusuk tulang, angin yang berhembus kencang melewati jendela kamar Shenna. Pikirnya mungkin hari ini matahari enggan menampakan diri. Shenna menyadari ada seseorang yang masuk kedalam kamar nya dan membuka jendela. Bang Jo si tersangaka yang membuka jendela kamar Shenna pagi ini.

Dengan mata yang masih tertutup Shenna menggeliat. "Abwwaaaang, masih ngantuk. Tolong tutup lagi". Seru nya sebelum seluruh badan nya tertutup sempurna oleh bed cover barbie.

"Bangun cen, abang udah buat sarapan noh yuk sarapan bareng sebelum abang pindah. Cencen sama Alen sekolah aja ya ga usah anter abang ke bandara." Ucap Bang Jo menghampiri Shenna seraya membuka bagian atas bed cover yang menutupi wajah adiknya kecil nya itu.

Astaga, Shenna lupa bahwa hari ini adalah hari dimana Abang tercinta nya pindah. 1 2 dalam hitungan ke 3 air mata Shenna meluncur bebas sampai jauh.

Bang jo merasa kebingungan dengan Shenna yang tiba-tiba berkaca-kaca lalu tak lama berderai air mata  "Eh eh kesayangan abang kenapa nangis, siapa yang nakalin."

"Huaaaaaa." Shenna menubrukan tubuh nya kedalam dada Bang jo. Menyadari kelakuan adiknya, Bang jo membalas memeluk Shenna dengan erat dan hangat. Tak terasa 1 tetes air menerobos keluar dari mata nya. Ya bang jo juga ikut menangis walau tidak terlihat jelas.

"Jangan gitu dong, abang semakin ga tega ninggalin sayangnya abang di sini. Cencen baik-baik ya di sini sama alen." Shenna hanya mengangguk, "nurut sama alen ya, abang bakal pantau kalian berdua dari sana. Abang juga bakal sempetin pulang setiap bulan liat kalian." Ucap Bang Jo dengan satu tangan yang mengelus pucuk kepala Shenna

Setelah lama dalam dekapan sang kakak, Shenna melepaskan pelukan erat nya. "Ce-cencen m-mauuanter abwaanf." Ucap nya terbata sambil membersihkan pipinya yang basah terkena air mata.

"Loh loh, jangan gitu dong kan kamu sekolah. Abang ga mau ya cen bolos cuma gara-gara anter abang ke bandara." Bang Jo terdiam sejenak ."janji deh,  di bandara nanti abang video call kamu terus abang bakal pap setiap pergerakan abang. Gimana sayang?." Tanya nya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang