🍭 18 🍭

255 52 15
                                    

Kabar bahwa Chandra kembali berpacaran dengan Dyandra mungkin sudah ada beberapa yang tahu, tapi kabar itu masih simpang siur. Jika kabar itu benar, apa artinya benar-benar tidak ada kesempatan untuk Rose mendekati Chandra.

Sudah ada tiga hari ini Chandra menjadi lebih cuek, dan tidak lagi seperhatian dulu.
Namun, Rose perlu memastikan sesuatu sendiri langsung dari Chandra, dan hari ini Rose bertekat untuk menemui Chandra, untuk mencari tahu kebenaran tersebut.

"Chandra!!"

Chandra menajamkan matanya saat tahu-tahu sosok gadis yang akhir-akhir ini berusaha mendekatinya ada di hadapannya. Rose? Ada di acara perayaan anak-anak basket SMA Tadika Mesra?

Malam ini club basket SMA Tadika Mesra mengadakan ferewell party di klab malam langganan mereka sebelum dua minggu lagi mereka mengikuti ujian nasional.

Tidak jarang anak-anak basket membawa teman wanitanya, entah itu pacar atau teman.
Tapi, Chandra tidak menyangka jika sosok Rose juga ada di klab malam seperti ini, lalu siapa yang membawanya kemari?

Chandra menghembuskan nafasnya malas, ia sedikit pusing karena efek hangover, kemudian mendongak menatap Rose.

"Chandra, aku boleh duduk di sini?"

Chandra menatap datar Rose dengan tatapan datar, tidak ada kehangatan seperti biasanya yang lelaki itu berikan. Menurut Rose, Chandra saat ini benar-benar sangat tampan, wajahnya sedikit memerah karena efek alkohol. Tapi, apapun kondisi Chandra, bagi Rose ia tetaplah lelaki tertampan.

"Ada yang mau aku tanyain sama kamu." Ujarnya lagi karena tidak mendapat respon dari Chandra.

Melihat Chandra yang diam saja, Rose berinisiatif mengambil tempat duduk di sebelah Chandra tanpa permisi, kemudian gadis itu menyerahkan isotonik untuk meredakan pengar.

Chandra menarik sebelah alisnya. Untuk sesaat bukan ingin berburuk sangka kepada Rose, namun minuman isotonik meningatkannya pada kejadian beberapa bulan lalu yang berujung petaka bagi hubungannya dan Dyandra. Bukan berati Chandra ingin berburuk sangka kepada Rose.

"Mau tanya apa?" Tanya Chandra to the point, tidak ingin minuman pemberian dari Rose. Rose sadar jika Chandra tidak terlihat berminat menanggapinya, Chandra mengabaikannya, Chandra bahkan tidak mau lagi di ajak basa-basi.

"Chandra, apa aku ada salah? Kenapa kamu beberapa hari ini seperti menghindariku?" Tanya Rose lirih, nadanya sedikit bergetar.

Chandra menatap Rose sambil menaikan satu alisnya melihat Rose menggigit bibirnya, lalu memilin ujung roknya.

"Sorry Rose, apa gue belum pernah bilang sesuatu sama lo, kalau jangan terlalu baper sama gue?" Tanya Chandra.

Rose teridam di tempat, terlalu terkejut dengan ucapan Chandra bahkan untuk bersuara pun mendadak tenggorokan tercekat.

"T-tapi kenapa, Chan?" Ucap Rosw terbata. "Apa aku--"

Kali ini Chandra merubah posisi duduknya, menatap Rose sambil menggeleng. Dari awal Chandra memang tidak pernah menganggap Rose lebih dari apapun, selain teman.

Awalnya, Chandra tidak peduli dan bahkan tidak mau lagi terlibat dengan masalalunya. Ya, meskipun Chandra tahu jika dulu Rose adalah tetangganya, gadis yang baik pun juga mantan cinta monyetnya semasa Sekolah Dasar.

Tapi, sejak awal kedatangan Rose di sekolah ini, Dyandra mulai menunjukan gelagat aneh. Dyandra menunjukan gelagat tidak nyaman seolah gadis itu menemukan tanda bahaya kepada Rose. Gelagat yang tidak pernah gadis itu tunjukan kepadanya selama ini.

Chandra bahkan masih ingat betul ketika Dyandra berkata kepadanya, 'cewek barunya cantik lo!'

Seriously? Dyandra loh ini, memuji cewek lain cantik, mengingat selama ini Dyandra selalu mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dan tidak pernah sedikitpun merasa insecure. Lalu Chandra berasumsi jika Dyandra tengah cemburu kepada Rose. Dan untuk memastikan sesuatu hal, Chandra butuh pembuktian.

Love, Hate RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang