🍭 6 🍭

208 53 7
                                    

Seperti janji Chandra kepada Dyandra minggu lalu. Sore ini Chandra sudah bertandang ke rumah Dyandra. Berniat mengajak Dyandra untuk malam mingguan ala muda-mudi seperti pada umumnya. Chandra sudah siap dengan setelan kemeja flanel yang terdapat kaos putih di dalamnya, sepatu Nike putih, serta topi hitamnya.

Saat masuk kedalam rumah, Chandra menemukan adanya mami Dyandra di halaman belakang yang tengah sibuk dengan adik-adik angkat Dyandra. Chandra memutuskan untuk menyapa Brigitta terlebih dahulu.

"Mau Chandra bantuin, mi?" Tawar Chandra basa-basi.

Brigitta terkekeh sebentar, tanpa melihat siapa tamunya Brigitta sudah tahu jika itu suara Chandra. "Bantuin mami dengan cara duduk manis aja. Kamu sama Dyandra itu sama aja, sama-sama suka ngerusuh."

Hubungan Chandra dengan orang tua Dyandra memang sangat baik. Bahkan sejak kecil Brigitta membiasakan Chandra agar memanggilnya juga dengan sebutan mami seperti Dyandra.

Chandra tertawa. "Adik-adik Dyandra sehat, mi?"

Brigitta mengangguk sambil tangannya sibuk menyirami tanaman hiasnya. "Sehat. Lebih sehat dari kakaknya. Adik-adik Dyandra nggak pintar kalau masalah makan, nggak pilih-pilih."

"Mungkin Dyandra merasa iri, mi. Coba menu makannya di samakan, siapa tahu Dyandra juga ikut sehat dan pintar." Canda Chandra.

"Boleh tuh! Nanti mami coba kasih vitamin Loquinox biar makin subur kayak mereka."

Chandra yang mendengar itu mau tidak mau tertawa terbahak-bahak. Sampai kedatangan Dyandra tidak di sadari oleh Chandra.

Dyandra menunjuk-nunjuk lengan Chandra sambil mengisyaratkan tanya. Seketika atensi Chandra beralih ke arah Dyandra sambil meringis, antara kagum dan merasa miris. Kagum melihat penampilan Dyandra yang palipurna, gaun satin berwarna lilac model sabrina melekat anggun di butuh Dyandra. Sedangkan miris karena menilai Dyandra salah kostum.

"Hmm... Dy, kayaknya lo salah kostum deh." Ujar Chandra sambil menggaruk pelipisnya, sedikit bingung mau menjelaskannya.

Dyandra mengamati penampilannya sendiri dari atas sampai bawah. "Apa yang salah? Kita mau dinner kan?"

Dyandra memang tidak salah kostum, apa yang di kenakan Dyandra memang bagus, cocok untuk acara makan malam di rsestoran. "Bagus kok, gue nggak salah kostum tuh." Imbuhnya.

"Iya sih... tapi kita nggak lagi mau ke restoran, dan nggak juga mau dinner ala-ala disney. Kita mau malem mingguan yang normal... ya... pokoknya gitu lah." Jelas Chandra susah payah.

Ya, Chandra memang suka sekali menyebut kehidupan yang di jalani Dyandra bak seperti princess Disney.

"Ganti yaa, Bee?" Bujuk Chandra ragu-ragu karena merasa tidak enak. Bagaimanapun Chandra tahu jika berdandan sedemikian rupa membutuhkan banyak waktu dan usaha, yang pada akhirnya malah ia malah menyuruhnya untuk berganti. "Yang simpel aja... kayak gue misal?"

Dyandra menghela napasnya, ada rasa tidak rela, tapi mau bagaimana lagi. Melihat penampilan Chandra yang sangat santai. Kalau tidak ingat Dyandra ingin mencoba hal-hal baru seperti remaja pada umumnya di malam minggu, mungkin dengan sangat tegas Dyandra akan menolak untuk mengganti kostumnya.

Tidak lama kemudian Dyandra kembali muncul dengan setelan casual, lebih santai. Celana jeans di padukan dengan kaos over size, yang terlihat imut di mata Chandra.

"Lihat aja, nggak lama Dyandra bakal posting tuh teneman mami di platform."

"Don't you try, Dy!" Peringat mami Dyandra, "awas kamu berani nyentuh anak-anak mami." Ujar Brigitta dengan nada yang penuh ancaman.

Love, Hate RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang