Kala senja mulai menghilang
Tercipta lorong-lorong gelap penuh harapan
Tangisan bertumpahan tak karuan
Ingin mengucap namun tak mampu
Aku merindu, sungkan untuk menyebut namamu.Kitakah yang disebut cinta?
Hanya berpelukan melalui do'a
Bertatapan saat memejamkan mata
Bergandengan patamorgana
Pengharapan berputar-putar di kepalaJenaka pantas untuk keadaan kita
Saat mata terbuka hanya pandangan kosong yang ada
Saat terpejam, muncul bayangan-bayangan dengan senyuman indah merona
Rasanya inginku berhenti membuka mata
Agar aku bisa tetap melihatmu untuk selamanyaBolehkah aku membunuhmu?
Membunuhmu di setiap barisan-barisan do'a ku
Mencabik-cabik tubuhmu disetiap sakitnya jiwaku
Adakah kamu rasa setiap perih sayatan ditubuhku?Keadaan begitu membingungkan
Apakah kamu mencintaiku?
Atau hanya sekedar jadi teman sepimu?
Rasanya nyata, tapi tak yakin ini cinta.
Aku yakin kamu tidak mencintaiku.Maafkan kesalahanku.
Kesalahanku, Aku hanya mencintaimu,
Balasanmu, kamu membunuh jiwaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hempaskan Rasa
PoetrySuatu saat nanti, Kamu akan menemukan Dia yang akan menjaga binar matamu tetap terlihat indah.